Inilah 5 Alasan di balik Orgasme Palsu yang dilakukan oleh Istri

Orgasme palsu bukan hal yang yang asing di kalangan wanita. Pelajari mengapa istri kadang perlu melakukan orgasme palsu saat berhubungan seksual.

Berhubungan seksual adalah kegiatan menyenangkan yang dilakukan atas dasar kerja sama antara dua pihak, Namun, kadang hubungan seksual gagal memuaskan dua pihak, sehingga wanita terpaksa melakukan orgasme palsu.

Hubungan cinta suami istri bisa makin erat dengan bercinta secara romantis di hari valentine.

Tak mencapai orgasme adalah hal yang menyedihkan, namun beberapa wanita memang melakukannya dengan sengaja. Berikut ini adalah alasan mengapa wanita melakukan orgasme palsu saat berhubungan seksual dengan suaminya:

1. Terlalu malu untuk minta kepada suaminya

Fantasi tak hanya milik lelaki, wanita pun punya fantasi yang sering dibayangkannya sendiri. Sayangnya, ada stigma negatif yang sering melekat di dalam pikiran seorang wanita bahwa ia melulu jadi sosok pasif yang hanya menerima dari suaminya tanpa mengutarakan posisi yang ia inginkan.

Hal itu membuat kenikmatan dalam hubungan seks berkurang. Akhirnya, saat suami sudah “selesai” istri berbohong bahwa ia juga sudah puas.

2. Menjaga ego suami

Suami akan senang jika istri mengatakan bahwa permainan ranjangnya hebat di ranjang. Padahal, kenyataan tak selalu begitu.

Karena itulah, kadang untuk cari aman, istri melakukan orgasme palsu agar suami tetap percaya diri dengan vitalitasnya. Apalagi, banyak istri yang terlalu takut bila ucapannya akan menyakiti suaminya.

3. Terlalu lelah

Kelelahan istri bekerja maupun ibu rumah tangga sering jadi alasan mengapa orgasme palsu dilakukan. Saat hubungan seksual terjadi, istri ingin segera menyelesaikan permainan karena ia sudah terlalu lelah secara fisik.

4. Khawatir

Kadang, ada banyak kekhawatiran yang sering muncul di pikiran istri ketika berhubungan badan dengan suami. Misalnya, ia takut kalau dirinya membutuhkan waktu lebih lama dari yang dibutuhkan suaminya agar dapat mencapai orgasme atau takut hamil saat berhubungan seks tanpa pengaman serta sedang program mengatur jarak kelahiran anak.

Atau bisa jadi, wanita khawatir jika ia meminta durasi lebih lama atau gaya yang baru, suami akan menolaknya. Kadang, wanita malu kalau ia harus meminta duluan atau lebih aktif sehingga terpaksa pura-pura sudah puas, padahal sama sekali belum.

5. Kurang ekspresif

Beberapa wanita butuh teriak, bergerak lebih bebas, maupun bercinta sambil mengucapkan kata-kata yang seksi. Namun, kadang kondisi tempat bercinta tak memungkinkan sehingga ia jadi kurang ekpresif.

Keterbatasan ini sering membuat wanita ingin segera selesai kendati ia belum puas. Karena istri akan berpikir ia toh bisa mengulang berhubungan seks lain kali dengan keadaan yang lebih menunjang situasi ranjang.

Itulah hal-hal yang menjadi faktor utama mengapa wanita memalsukan orgasmenya.  Agar tak terjadi orgasme palsu, ada baiknya pasangan saling bicara tentang apa yang mereka inginkan agar sama-sama mencapai kepuasan dalam bercinta.

Gaya bercinta nikmat

Berbicara Kotor (Talking Dirty) Di Tempat Tidur Baik Untuk Hubungan Anda

Karena salah satu hal terpenting dalam suatu hubungan adalah komunikasi, masuk akal bahwa ketika bercinta pun Anda harus terus berdialog. Yap Talking dirty. Jika Anda belum mencobanya saat berhubungan seks atau foreplay, sudah saatnya Anda untuk mencoba.

Mengapa demikian?

Bustle menulis, seperti yang dikatakan dokter atau terapis seks, foreplay adalah bagian yang sangat penting dari seks, terutama bagi wanita. Wanita jauh lebih lama untuk terangsang daripada pria, dan itulah sebabnya mereka tidak mengalami orgasme secepat pria. Sehingga pemanasan atau foreplay sangat penting, terutama bagi perempuan.

Jika Anda bisa mulai dengan pembicaraan kotor, maka Anda akan saling menggoda dengan cara yang sama pentingnya dengan pemanasan fisik.

Kecepatan itu menyenangkan, tetapi jika Anda punya waktu untuk mengambil jeda beberapa saat, maka lakukanlah. Sisihkan waktu 20 menit penuh hanya untuk berbicara kotor satu sama lain sebelum Anda bahkan melepas pakaian Anda dan menyentuh satu sama lain. Anda akan melihat perbedaannya.

Berbicara kotor juga akan mengarahkan ke proses seks yang lebih baik.

Jika Anda berbicara dengan jujur, terbuka, dan jelas tentang apa yang ingin Anda dapatkan dari setiap pengalaman seksual, tentu itu akan mengarah pada seks yang lebih baik.

Dengan komunikasi dan semua pembicaraan kotor ini, Anda maupun pasangan tidak perlu menerka-nerka lagi apa sebenarnya arti erangan, desahan, teriakan, atau ekspresi wajah pasangan saat bercinta atau orgasme. Seks seharusnya tidak menjadi teka-teki, kan?

Sudah siap mempraktekkannya dengan pasangan?

***

Baca juga:

5 Kesalahan (dan Solusi) Dalam Posisi Berhubungan Intim yang Dapat Menghalangi Wanita Orgasme

 

Penulis

Syahar Banu