Jangan Lakukan! Hubungan Tanpa Komitmen Berdampak pada Kesehatan Mental

Hubungan tanpa komitmen merupakan hubungan yang cukup kompleks. Ini ragam jenis dan dampaknya pada seseorang menurut penelitian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istilah “hubungan tanpa komitmen” merupakan istilah yang tidak jelas. Istilah ini dapat memunculkan pikiran tentang one-night stand (ONS), friend with benefit (FWB), atau bahkan hanya kencan biasa.

Penelitian menunjukkan bahwa istilah ini sebenarnya cakupannya cukup luas dan semuanya memiliki definisi yang berbeda-beda. Seperti jenis hubungan pada umumnya, hubungan tanpa komitmen memiliki manfaat dan juga risiko masing-masing.

Selain itu, hubungan jenis ini juga memiliki beragam jenis. Oleh karena itu, kali ini, kami akan membahas jenis, manfaat, dan dampak dari hubungan tanpa status.

Artikel terkait: Sering merasa tak nyaman saat bercinta? Ini 7 posisi asyik untuk dicoba!

4 Jenis Hubungan Tanpa Komitmen

Penelitian mengenai jenis hubungan ini pernah  dilakukan oleh peneliti Kanada Jocelyn Wentland dan Elke Reissing berjudul “Taking casual sex not too casually: Exploring definitions of casual sexual relationships”. Setelah menjalankan kelompok fokus terhadap 23 peserta berusia 18 hingga 24 tahun, para peneliti mengidentifikasi empat jenis utama hubungan kasual, dari yang paling tidak intim hingga yang paling intim:

  • One night stand (ONS)
  • Booty call
  • Sex buddies
  • Friend with benefit (FWB)

Wentland dan Reissing menemukan bahwa lima karakteristik berbeda memengaruhi setiap jenis hubungan tanpa komitmen.

Karakteristik Hubungan 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut ini lima karakteristik yang membedakan satu jenis hubungan dengan hubungan lainnya.

1. Frekuensi Kontak

Karakteristik ini membedakan one-night stand dari tiga jenis hubungan kasual lainnya. One night stand adalah hubungan yang melibatkan kontak terbatas atau bisa dikatakan hanya sekali kontak saja. Namun, setelah kontak menjadi berulang, hubungan tersebut dapat berubah menjadi booty call, sex buddies, atau friend with benefit (FWB).

2. Jenis Kontak

Beberapa hubungan hanya bersifat seksual dan lainnya bersifat sosial. Orang-orang dalam hubungan one-night stand dan booty call hanya memiliki kontak seksual.

Sex buddies dan friend with benefit (FWB), di sisi lain, berbagi kontak seksual dan sosial. Kontak sosial berarti bahwa orang-orang dalam hubungan dapat melihat satu sama lain dalam konteks non-seksual. Mereka bisa menjadi bagian dari lingkaran sosial yang sama atau bahkan berteman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Kedekatan personal

Dengan “kedekatan perseonal”, para peneliti mengartikan bahwa orang-orang dalam hubungan berbagi perasaan mereka satu sama lain. Hubungan sex buddies dan friend with benefit (FWB) memiliki harapan untuk ada kedekatan secara personal, tetapi hubungan one-night stand atau booty call biasanya tidak akan terjadi.

4. Diskusi Hubungan

Karakteristik ini tidak persis seperti kedektan pribadi, meskipun serupa. Menurut penelitian, hanya friend with benefit (FWB) yang membahas hubungan mereka.

Orang-orang yang terlibat dalam one-night stand, booty call, atau sex buddies cenderung menghindari membahas hubungan sama sekali. Ini berarti bahwa meskipun sex buddies dapat berbicara tentang perasaan mereka dan menjadi intim secara emosional. Mereka tidak benar-benar menerapkan keintiman itu dalam hubungan mereka.

5. Persahabatan

Mengenai hubungan persahabatan, ada beberapa tingkatan yang mungkin terjadi. Bisa jadi tidak ada hubungan persahabatan sama sekali, ada hubungan persahabatan yang terjadi yang timbul setelah hubungan tersebut, dan ada pula persahabatan yang terjalin sebelum ada kontak seksual serta berlanjut setelah kontak seksual terjadi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sex buddies dan boty call biasanya tidak akan ada kontak persahabatan. Hubungan keduanya berakhir setelah kontak seksual selesai.

Kemudian, sex buddies akan terjalin hubungan persahabatan setelah kontak seksual terjadi. Sementara itu, friend with benefit (FWB), hubungan persahabatan akan terjadi sebelum ada kontak seksual dan berlanjut setelah ada kontak seksual terjadi.

Mengapa Orang Menjalani Hubungan Tanpa Komitmen?

Hubungan tanpa komitmen sebenarnya merupakan hubungan yang cukup kompleks. Orang-orang, terutama mereka yang masuk dalam usia dewasa muda, terlibat dalam hubungan tanpa komitmen karena berbagai alasan. Para peneliti Carl Rodrigue dan Mylène Fernet dari University of Quebec melihat beberapa penelitian dan diurai keluar beberapa tema yang berbeda.

Pertama, mereka mencatat bahwa hubungan tanpa komitmen lebih umum terjadi dalam konteks dan periode kehidupan orang tertentu. Untuk mahasiswa (mayoritas responden dalam studi ini), banyak tentang lingkungan universitas yang mendorong hubungan semacam itu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mereka sering mengatakan bahwa mereka tidak punya waktu atau energi untuk mengembangkan hubungan jangka panjang yang berkomitmen secara emosional. Mereka juga berbicara tentang bagaimana budaya pesta menormalkan hubungan kasual.

Banyak penelitian menyebutkan orang dewasa muda menggunakan jenis hubungan ini untuk memuaskan kebutuhan seksual, keintiman, persahabatan, dan bahkan kepercayaan diri tanpa harus mencurahkan banyak energi atau emosi ke dalam suatu hubungan.

Artikel terkait: 10 Langkah Agar Hubungan Badan Makin Intim dan Panas

Dampak Terhadap Kesehatan Mental

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki waktu yang lebih sulit daripada laki-laki dalam mencegah keterikatan emosional. Ketika ini terjadi, mereka lebih rentan untuk merasa dimanfaatkan, tertekan, menyesal, atau malu.

Orang mungkin melakukan hubungan ini tanpa benar-benar memikirkan perasaan mereka sesudahnya. Banyak dari mereka yang menjalani hubungan ini ditinggalkan dengan perasaan terluka, penyesalan, berharap ada lebih banyak hubungan, atau merasa tidak terpenuhi oleh pengalaman itu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mungkin mudah untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa itu hanya seks, hanya untuk bersenang-senang. Tetapi bagi sebagian orang, mungkin sangat sulit untuk mengendalikan perasaan. Jadi, sangat penting untuk menilai harapan dengan jujur.

Orang lain mungkin memiliki masalah yang berlawanan. Ketika mereka sangat fokus pada hubungan pada tingkat fisik, mungkin akan memiliki permasalahan lain. Biasanya, mereka akan kesulitan untuk menjalani hubungan yang lebih langgeng atau dalam karena mereka sering melewatkan banyak kesempatan. Kemudian, ada sebagian lain yang sepenuhnya menikmati sensasi fisik dari booty call.

Kadang-kadang, hubungan ini memang ada dalam dinamika kekuatan yang tidak seimbang yang membuat salah satu pihak akan mendambakan lebih (apakah hanya dalam frekuensi atau dalam jenis komitmen), sementara yang lain tetap santai.

Jelas, situasi ini kemungkinan akan merugikan pihak yang menginginkan lebih. Dalam kasus ini, ada potensi harga diri yang lebih besar untuk menerima pukulan besar dan stres, kecemasan, keraguan diri, atau bahkan depresi terjadi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa tekanan dan kekhawatiran pasca-hubungan lebih mungkin terjadi pada jenis hubungan ini.

Secara keseluruhan, kemungkinan karena masalah ini sangat pribadi dan dipengaruhi oleh begitu banyak faktor. Beberapa penelitian telah menemukan korelasi antara seks dalam hubungan tanpa komitmen dan berbagai konsekuensi kesehatan mental negatif, seperti kecemasan, kesedihan, perasaan buruk tentang diri sendiri, penyesalan, depresi, dan harga diri yang buruk.

Dampak Positif yang Bisa Dirasakan

Namun, banyak orang telah menemukan dampak positif juga, seperti peningkatan harga diri, relaksasi, kenikmatan seksual, dan kesadaran diri.

Faktanya, tinjauan komprehensif tahun 2020 terhadap 71 studi umumnya menemukan hasil emosional yang positif dari pengalaman seks bebas bagi kebanyakan orang. Namun, para peneliti mencatat bahwa dampak kesehatan mental yang bermanfaat tidak universal dan faktor-faktor seperti penggunaan alkohol, tidak mengetahui pasangan seseorang, dan tidak puas secara seksual dari pertemuan itu dapat membuat respons emosional negatif lebih mungkin terjadi.

Menariknya, banyak penelitian telah menemukan korelasi positif yang lebih kuat dari hasil emosional negatif bagi perempuan yang terlibat dalam hubungan ini. Sementara laki-laki cenderung mengalami sebaliknya—lebih banyak seks bebas menciptakan perasaan yang lebih positif.

Pada akhirnya, pengalaman dan keyakinan pribadi Anda tentang seksualitas, peran gender, identitas, romansa, agama, moralitas, tujuan hidup, dan kebahagiaan akan menginformasikan cara Anda mengalami dan berpikir tentang hubungan tanpa komitmen.

Artikel terkait: Tidak Semua Bernilai Pahala! Islam Melarang Gaya Hubungan Intim Ini

Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa hubungan tanpa komitmen merupakan hubungan yang cukup kompleks. Tidak semua orang bisa menjalani hubungan ini karena melibatkan berbagai faktor yang terkadang tidak dipikirkan sebelumnya, termasuk perasaan. 

***

Baca juga:

Pentingkah Membuat Jadwal Hubungan Intim dengan Suami? Ini Jawabannya!

Perempuan Lebih Bergairah Lakukan Hubungan di Waktu Tertentu, Benarkah?

12 Kiat 'Menghidupkan' Seks Bagi Pasangan yang Sudah Lama Menikah