Mengenal Histerektomi, Prosedur Medis untuk Mengangkat Rahim Wanita

Histerektomi merupakan jalan terakhir untuk mengobati penyakit kronis yang menyerang rahim perempuan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika seorang mengalami penyakit kronis yang menyerang rahimnya, terkadang tidak ada pilihan pengobatan selain histerektomi demi menyelamatkan nyawa pasien. Histerektomi merupakan tindakan medis berupa prosedur operasi untuk mengangkat rahim wanita.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang perempuan harus menjalani operasi histerektomi, salah satunya adalah endometriosis.

Artikel Terkait: Endometriosis, Penyakit yang Membuat Wanita Sulit Punya Anak

Selain endometriosis, kondisi kesehatan lain yang mengharuskan dilakukannya prosedur histerektomi ialah sebgai berikut:

  • Fibroid uterus, yang menyebabkan sakit di bagian rahim, nyeri di daerah panggul, perdarahan dan masalah lainnya
  • Adenomiosis, kondisi di mana jaringan yang melapisi uterus tumbuh dalam dinding otot uterus Anda.
  • Prolaps uterus, yakni kondisi di mana uterus meluncur ke bawah, dari posisinya yang normal berada di panggul, malah turun ke kanal vagina
  • Perdarahan di vagina yang tidak terkontrol
  • Adanya kanker pada daerah uterus, serviks, atau ovarium
  • Infeksi berat pada organ-organ di daerah panggul, terutama yang mengenai sistem reproduksi

Jenis-jenis Histerektomi

Prosedur pengangkatan rahim ini bisa dilakukan melalui beberapa cara:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Histerektomi Abdominal (sayatan di bagian perut untuk mengangkat rahim). Dilakukan apabila uterus menjadi besar akibat tumor atau fibroid.
  • Histerektomi Vaginal (pengangkatan rahim melalui sayatan di vagina). Dilakukan ketika terjadi prolaps uterus, di mana rahim turun hingga ke kanal vagina dari posisi asalnya.
  • Histerektomi Laparoskopik. Menggunakan alat yang disebut laparoscope (tabung dengan senter kamera) dan alat operasi dimasukkan melalui sayatan kecil di perut. Dokter melakukan operasi tanpa membedah perut pasien, namun dengan melihat ke layar video yang menampilkan bagian dalam tubuh pasien.
  • Histerektomi Vaginal Laparoskopik. Menggunakan alat laparoskopik untuk mengangkat uterus melalui sayatan di vagina.

Jenis dari prosedur medis ini sendiri dibagi tiga, berdasarkan seberapa banyak bagian rahim yang diangkat.

  • Histerektomi parsial. Pada prosedur ini, bagian rahim yang diangkat hanyalah uterus bagian atas, sedangkan mulut rahim atau serviks tetap dibiarkan ada di tubuh pasien.
  • Histerektomi total. Dalam prosedur ini, uterus dan serviks diangkat seluruhnya. Merupakan jenis operasi pengangkatan rahim yang paling sering dilakukan.
  • Histerektomi radikal. Pengangkatan rahim disertai uterus dan bagian atas dari vagina. Prosedur ini hanya dilakukan jika ada kanker ganas yang menyerang pasien.

Risiko Efek Samping dari Operasi

  • Perdarahan atau terjadinya infeksi pada bekas sayatan operasi
  • Komplikasi pada organ di sekitar uterus seperti usus, kandung kemih, dan pembuluh darah yang mungkin dibutuhkan operasi ulang untuk memperbaiki kondisinya. Namun hal ini jarang terjadi.
  • Nyeri kronis di bagian bekas operasi
  • Inkontinensia urin, di mana pasien tidak lagi dapat menahan ingin buang air kecil dan akhirnya ngompol tanda disadari.
  • Terbentuk fistula atau lubang antara vagina dengan kandung kemih

Perlu diingat bahwa prosedur ini akan membuat pasien yang menjalaninya kehilangan harapan sama sekali untuk memiliki anak. Karena setelah operasi, dia tidak akan mengalami haid dan juga tidak bisa hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kebanyakan pasien yang menjalani operasi ini, juga mengalami menopause dini.

Oleh sebab itu, pertimbangkan dulu masak-masak jika ingin melakukan pengangkatan rahim. Apabila semua jalan pengobatan telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil, maka barulah operasi ini bisa dilakukan.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda masih ingin memiliki anak namun harus menjalani operasi ini sehingga bisa dicarikan solusi yang terbaik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Referensi: Glen Eagles, WebMD, Mediskus

Baca juga:

id.theasianparent.com/karena-kb-bukan-hanya-tanggung-jawab-istri-anang-akan-lakukan-vasektomi/

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani