Assalamualikum parents, saya ingin bercerita tentang kehamilan pertama saya yang kebetulan mengalami hipersalivasi. Bagi parents yang tidak tahu hipersalivasi, hipersalivasi ini keadaan dimana produksi air liur secara berlebihan sehingga membuat kita meludah terus menerus tanpa jeda. Awalnya sebelum hipersalivasi saya mual dan muntah setiap hari mau pagi, siang, sore maupun malam selalu muntah kemudian waktu kehamilan saya usia 12 weeks saya merasa air ludah saya kok terus"an ada, awalnya saya biasa saja karena setelah mengalami hipersalivasi intensitas muntah saya juga berkurang awalnya 10 kali dalam sehari, ini berkurang jadi 4 kali sehari. Awalnya saya menanganinya dengan memakan permen, permen bisa membantu mengurangi intensitas meludah saya. Tapi kalau makan permen selama 24 jam ga mungkin dong parents, dan saya baru sadar kalau hipersalivasi itu sangat mengganggu sekali, saya ga bisa bicara panjang karena dimulut penuh air liur, tiap detik saya meludah, saya tidak berani pergi kemall atau ketempat umum yang berlantai keramik karena bingung nanti meludah dimana 😭 huhuhu tersiksa sekali, disamping tempat tidur saya siapin ember kecil saya lapisi plastik untuk meludah. Kemudian saya konsul dengan dokter diberi obat oral untuk mengurangi hipersalivasi setelah saya minum tidak ada efek apapun disaya, tetap saja hipersalivasinya tidak hilang. Kalau saya chek up kata bidanya itu wajar saat hamil, tapi kok dilingkungan saya hanya saya saja yang mengalami 😭. Hipersalivasi ini juga bikin saya bau mulut, saya jadi ga pede kalau ngobrol dejat dekat sama suami, biasanya saya sikat gigi 4 kali sehari, ini juga sedikit ngebantu karena sehabis sikat gigi saya merasa fresh diarea dalam mulut saya. Karena hipersalivasi ini juga saya gabisa minum air putih biasa harus dingin, dingin banget deh pokoknya kalau ga gitu saya bisa muntah, kalau minum air putih biasa rasanya kayak minum air ludah sendiri 🤮. Saya juga lihat youtube orang yang mengalami hipersalivasi katanya dia berhenti dikehamilan 7 bulan, ada yang kehamilan 6 bulan, bahkan ada yang masuk trimester kedua uda mulai menghilang. Tapi berbeda dengan saya, saya mengalaminya sampai ketuban pecah 🥲 yups, jadi 9 bulan full saya mengalami hipersalivasi, ketika ketuban pecah langsung mendadak hilang hipersalivasinya. Banyak yang bilang kalau kehamilan pertama hipersalivasi, kemungkinan besar kehamilan kedua juga 😭 semoga tidak yaaaa karena itu mengganggu. Ada pengalaman yang sama seperti saya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.