10 Ucapan ini bisa bikin ibu rumah tangga baper, mana yang paling keterlaluan?

Menjadi Full Time Mum (FTM) ternyata bisa jauh lebih sibuk daripada working mum loh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keputusan menjadi seorang ibu rumah tangga tentu saja telah dipertimbangkan matang, karena setiap ibu selalu ingin yang terbaik untuk keluarganya. Tapi sayang, selalu saja ada komentar menyebalkan dengan keputusan menjadi tersebut. Inilah bukti capeknya jadi ibu rumah tangga yang sering merasa baper mendengar 10 ucapan ini:

#1 “Masa sih, nggak sempat... kan seharian di rumah”

Perlu Anda tahu, kami biasa tidur dikala seisi rumah telah tidur dan bangun sebelum mereka bangun.

Pagi-pagi, kami sudah harus menyiapkan sarapan, sambil menjawab teriakan kaos kaki yang hilang sebelah, memandikan anak, hingga mengantar mereka ke sekolah.

Setelah itu cucian masih menunggu untuk disetrika, menemani si kecil bermain, mempersiapkan menu makan siang, ... Sudahlah, Anda tak akan pernah mengerti jadwal keseharian kami.

Capeknya jadi ibu rumah tangga, kami tak kalah sibuk dari ibu bekerja lho!

#2 ”Ngapain kuliah, kalo ujung-ujungnya cuma di rumah?”

Oh, Anda pasti tidak menyadari, bahwa tujuan pendidikan tinggi bukan sekadar untuk bisa jadi karyawan orang lain. Mungkin saja, suatu hari kami punya bisnis sendiri yang dikendalikan dari rumah, dan para sarjana kami rekrut sebagai karyawan."

#3 “Wah ngga kerja aja uda sibuk gitu, apalagi kalau kerja..."

Hebat kan kami? Kami tak perlu mencari pekerjaan justru pekerjaanlah yang mencari kami. Itulah satu dari banyak bukti capeknya jadi ibu rumah tangga.

#4 “Pantesan kamu gendut, di rumah aja sih”

Kami yakin pelatih gym Anda sudah memberi informasi, gemuk tidak hanya karena tidak beraktivitas di luar rumah. Anda lupa dengan hormon dan faktor genetik.

#5 “Katanya kamu perempuan jaman sekarang, kok bisanya menengadahkan tangan sama suami?"

Kami memiliki pembagian tugas yang baik di rumah kami. Uang bisa kami cari lagi nanti, tapi saat ini anak-anak lebih membutuhkan kami untuk hadir bersama mereka.

Kata siapa juga bekerja di luar rumah selalu bisa menghasilkan lebih banyak uang. Biaya penitipan anak, make-up, makan siang di tempat kerja, gaya hidup kawan yang diikuti tapi membuat kantong kelelahan ... Terus terang kami lebih bisa berhemat dibanding saat kami bekerja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

#6 "Enak ya, tinggal di rumah, kerjaannya cuma ngerumpi seperti nenek-nenek kurang sirih"

Kami yakin ngerumpi tidak hanya urusan ibu rumah tangga, bukannya Anda juga sering ngegosip di grup chatting atau malah bikin status nyindir teman sekantor bukan?

#7 “Kamu seharian di rumah kok anak masih bisa sakit juga?”

Anda pasti lupa bahwa ada banyak sebab seorang anak sakit. Kami tinggal di rumah tidak berarti kami mengurung anak-anak kami di rumah agar tidak terkena virus apapun. Kami memilih membebaskan mereka untuk bereksplorasi di dalam dan di luar rumah.

#8 “Ibu rumah tangga bajunya kayak wanita kerja, borosin uang suami saja”

Lho, Anda tidak tahu, justru ini suami yang membelikan? Oya, sejak kapan ibu rumah tangga tidak boleh rapi? Hmm ... Saya rasa Anda butuh piknik.
Lagi-lagi seperti itu curhat ibu rumah tangga.

#9 “Baru punya anak satu saja wajahmu sudah kusam begitu”

Oh, kami hanya sedang kurang istirahat karena membantu anak-anak menyiapkan ujian akhir di sekolah. Tak masalah untuk kami, ada banyak resep alami untuk mengembalikan kesegaran wajah kami nanti.

#10 “Kamu kan nggak ngapa-ngapain di rumah, join downline-ku yuk”

Please deh, jangan pernah bilang kami “nggak ngapa-ngapain di rumah”.

Capeknya jadi ibu rumah tangga, kami cukup lelah menjadi “event organizer” yang menyiapkan keperluan anak dan suami. Kemudian menjadi koki yang handal, financial advisor, serta beraneka ragam pekerjaan lainnya yang tidak kami berikan kepada asisten rumah tangga.

Maaf, sudah cukup banyak yang harus kami lakukan tanpa harus menjadi downline Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sesungguhnya, Anda tidak tahu kehidupan kami. Jadi tolong, hentikan komentari profesi pilihan kami. Ingat, Anda pun tak akan ada di posisi Anda tanpa ada seorang ibu rumah tangga yang membesarkan dan memudahkan hidup Anda dulu.

Apakah Bunda juga punya curhat ibu rumah tangga lainnya? Share di kolom komentar yuk!

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/mengurus-anak-2-tahun

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan