Sebagai orangtua, wajar jika merasa khawatir anak-anak akan menonton tayangan negatif di internet. Untuk itu, beberapa orangtua berinisiatif menciptakan konten digital ramah anak yang dinamakan Hey Blo!.
Hey Blo! memiliki beberapa karakter yaitu Blo, Dodo, Rere, dan Mimi yang terus menemani anak bangsa sebagai Teman Eksplorasi sekaligus asisten orang tua di dunia digital. Tugas Teman Eksplorasi ini adalah melindungi, mendidik, dan menghibur anak Indonesia sembari mengajarkan kreativitas, pemecahan masalah, dan empati.
Kegelisahan yang terwujud dalam karya
Berawal dari kegelisahan Satria Adiyasa sebagai co founder, ia merasa bahwa fenomena sosial dan tantangan anak jaman sekarang semakin nyata untuk membuka mata.
Satria Adiyasa
“Saya tidak bisa acuh akan hal ini. Oke lah, saya bekerja keras untuk anak, namun bagaimana tumbuh kembang anak kita bila tidak diperhatikan? Apalagi bagi orang tua yang memiliki ruang waktu sempit untuk anaknya karena kesibukannya dalam mencari nafkah,” jelasnya.
Artikel terkait: Waspadai konten kartun mesum di YouTube ini yang mungkin di klik anak-anak.
Ia terus mempertanyakan bagaimana jika anak tumbuh di lingkungan yang tak ramah anak? Ditambah dengan berkembangnya era digital dengan segala informasi yang semakin mudah diakses, bahayanya bila mengakses konten yang tidak pantas seperti kekerasan, pornografi.
Dirinya membayangkan bahwa konten digital Hey Blo! nantinya dapat berkontribusi pada lingkungan ramah anak di Indonesia untuk dunia sekaligus sebagai teman terbaik untuk anak dan keluarga.
“Bayangkan bagaimana dunia ini dilihat dari mata anak-anak, indahnya… Cerianya… Damainya…” ujarnya.
Satria menuturkan, “Saya terus mendambakan produk-produk yang ramah anak terutama konten ramah anak, seperti halnya lagu anak. Krisis lagu anak sudah menjadi rahasia umum bangsa ini, namun sepertinya hanya menjadi keresahan maupun curhatan masyarakat terutama orang tua yang melihat fenomena anak kecil nyanyi lagu dewasa atau berkelakuan dewasa.”
Akhirnya berangkat dari keresahan itu, Satria bersama Reza Levi di Invoya.com – perusahaan inisiator Hey Blo!, serta para musisi dan seniman hebat tanah air seperti Ariel Nidji, Dea Ananda, dan Andro Nidji mewujudkan Hey Blo!.
Mengenai usia, konten Hey Blo! bisa dikonsumsi oleh anak-anak terutama yang berada pada Golden Age – Preschool Age, “Pada usia itulah karakter emas anak terbentuk. Konten juga bisa dikonsumsi oleh orangtua dengan rentang usia usia antara 25 hingga 35 tahun yang memiliki karakter modern, kreatif, digital native, dan explore enthusiast.
“Namun semenjak kita meluncurkan gerakan #DuniaRamahAnak, Hey Blo! dapat dinikmati segala usia dengan berbagai kalangan (layaknya semua umur). Seperti halnya bagaimana Disney maupun Sesame Street yang dicintai semua umur.”
Satria ingat betul bahwa neneknya dulu pernah berkata padanya bahwa ia adalah anak yang bisa berteman dengan segala usia. Perkataan sang nenek rupanya sangat membekas di benaknya dan membuat Satria makin termotivasi menciptakan produk digital yang memang ramah untuk usia berapa pun.
Konten berdasarkan permintaan orangtua
Untuk menarik anak-anak, Hey Blo! membuat formula yang terdiri dari musik, imajinasi, dan teknologi. Hal itu juga yang akan membuat orang dewasa betah berlama-lama mengakses konten yang ditawarkan.
“Kami rasa itu formula yang menarik. Kami suka mengadakan survey pada orang tua anak dimana anak-anak mereka lebih senang eksplorasi-belajar-bermain dengan cara yang menyenangkan salah satunya melalui musik,” terang Satria.
Ia melanjutkan bahwa di era Internet seperti ini sangat memungkinkan untuk meriset kebutuhan pasar sehingga memudahkan dalam memproduksi konten yang sesuai permintaan.
Satria mencontohkan bahwa lagu-lagu edisi ‘Behaviour Song/Perilaku Anak’ adalah permintaan orangtua untuk dapat membuat konten sesuai masalah yang mereka alami bersama anak-anak.
Ia menambahkan, “Misal Ibu Retno Hening yang turut berkontribusi untuk penciptaan lirik lagu dan turut menyanyi di beberapa lagu. Dia menulis lirik lagu Halo Pelangi, Ayo Sikat Gigi, Nyam Nyam Nyam karena permintaan para ibu. Harapannya dengan edisi kumpulan lagu ‘Perilaku Anak’, maka kami dapat menjadi asisten digital untuk orangtua dalam belajar dan bermain bersama anak. Anak Senang, Orangtua Senang.”
Menurutnya, dunia industri pun kian tak memberikan ruang yang murni untuk anak-anak. Misalnya pada kontes penyanyi anak yang diharapkan tumbuhnya idola cilik dengan sesuai usianya.
Namun ternyata kontestan anak tersebut justru menyanyi lagu dewasa dengan gaya yang dewasa. Mirisnya, para dewan juri yang sudah dewasa dan juga punya anak pun mendukung hal itu.
Asal Usul Nama ‘Hey Blo!’
Jika Anda mengira bahwa Hey Blo! terdengar seperti Hey Jomblo, maka Anda tak sendiri karena banyak yang menduga hal yang sama.
Padahal, nama ini punya makna tersendiri yang semuanya mempertimbangkan soal dunia anak, lho. Satria menjelaskan bahwa ia yakin pengucapan Hey Blo! juga akan akrab di lidah anak.
“Saat itu kita mencari nama yang mudah diingat dan catchy, terbersit kata sapaan keren ‘Hey Bro!’. Namun untuk sapaan keren anak2 ya ‘Hey Blo!'”
Bagi Satria, ini klop dengan karakter pada Hey Blo!, yaitu Blo, Dodo, Rere, dan Mimi yang memiliki mata belo (mata bulat dan besar) juga. Ibaratnya, hal ini sesuai dengan ungkapan dari mata turun ke hati.
“Yang pasti keren itu sesuai usianya saja, nikmati masa kecil itu keren kok! hehe. Berharap dengan sapaan akrab Hey Blo! kita bisa menjadi teman terbaik yang ramah anak,” harapnya.
Pesan untuk Indonesia emas yang optimis
Untuk terus memberikan program terbaik, para kru pun selalu menyesuaikan konten dengan peringatan hari penting di Indonesia, misalnya pada 17 Agustus 2017.
#DuniaRamahAnak mempunyai rencana #PesanUntukIndonesiaEmas. Kegiatan ini turut meramaikan HUT RI-72 dengan cara yang spesial, beda, namun optimis.
Pesan untuk Indonesia Emas adalah sebuah ajakan untuk semua lapisan masyarakat Indonesia, khususnya Anda untuk menyuarakan pesan kepada generasi Indonesia Emas di tahun 2045 nanti.
Ajakan tersebut bisa berupa tulisan, video, foto, audio dan apapun. Nantinya, setelah Anda mengirimkan karya, tim Hey Blo! akan mengkurasi data yang masuk.
Time Capsule ini akan menjadi saksi hidup perjuangan dan pesan untuk Indonesia Emas demi menorehkan sejarah bersama.
Bagaimana cara berpartisipasi?
- Semua partisipan wajib mengisi Google Form di tautan berikut. Di dalam form tersebut, partisipan dapat mengunggah berbagai macam file video, gambar, audio, tulisan) yang sudah mereka buat untuk proyek ini serta mengisi data-data yang dibutuhkan.
- Jika karena satu dan lain hal partisipan tidak dapat mengunggah konten mereka ke Google Form yang telah disediakan, konten dapat dikirim ke e-mail [email protected]. E-mail harus disertai data diri, yaitu nama, kota tinggal, akun media sosial, nomor telepon, alamat email, serta cerita singkat tentang diri partisipan di tahun 2017.
- Untuk video dan foto dapat diunggah ke Instagram dengan hashtag #DuniaRamahAnak dan #PesanUntukIndonesiaEmas
- Semua submission yang masuk akan dikurasi terlebih dahulu oleh tim kami sebelum diikut sertakan ke dalam time capsule, tujuannya untuk menghindari pesan-pesan yang tidak sesuai dengan tujuan utama proyek ini.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Hey Blo! (@hey.blo) pada
Data seperti nama, kota tinggal, dan kontak tersebut dibutuhkan agar memudahkan Hey Blo untuk mendata partisipan dari proyek ini. Nantinya panitia akan mengontak para peserta proyek ini jika pada tahun 2045 nanti akan ada acara pembukaan time capsule ini.
Jika konten yang di-submit disertai dengan cerita singkat dan latar belakang mengenai pembuat konten tersebut di tahun 2017, maka nilai historis, nostalgia, dan sentimental dari konten tersebut akan lebih terasa jika dibuka 28 tahun dari sekarang.
Parents ingin mendukung produk lokal dengan konten yang bermutu, bukan? Jangan lupa untuk memperkenalkan Blo, Dodo, Rere, dan Mimi ke anak-anak sekitar kita ya.
Baca juga:
Google: Ini 3 Langkah Bantu Kami Ciptakan Internet Aman untuk Anak di YouTube
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.