Syifa mendadak demam tinggi, rewel dan susah makan. Sekalipun ia lapar dan ingin makan, rasanya mulutnya susah sekali mengunyah. Dokter bilang, apa yang terjadi padanya adalah herpangina.
Herpangina adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus yang sedang menyerang bayi. Infeksi virus ini juga termasuk dalam hand-foot-mouth disease (HFM atau penyakit yang menyerang tangan, kaki dan mulut).
Bayi seperti Syifa yang sedang terinfeksi herpangina akan mengalami luka kecil yang tampak melepuh di langit-langit mulut dan di bagian belakang tenggorokan. Penyakit ini juga bisa menyebabkan demam mendadak, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan sakit leher pada bayi.
Penyebab Herpangina
Virus Enteroviruses adalah penyebab utama penyakit ini. Umumnya, virus ini menyerang saluran pencernaan bayi.
Namun, virus ini juga bisa menyerang anggota tubuh yang lainnya. Seperti mulut dan tenggorokan yang membuat bayi sulit menelan makanan.
Biasanya, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi. Antibodi adalah protein yang mengenali dan menghancurkan zat berbahaya, seperti virus dan bakteri.
Namun, bayi dan anak kecil belum memiliki antibodi yang tepat karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna. Hal inilah yang membuat anak di bawah usia 5 tahun jadi lebih rentan terhadap enterovirus daripada orang dewasa.
Sebuah virus coxsackieves, coxsackievirus kelompok B, enterovirus 71, dan echovirus. Virus ini sangat menular dan mudah menyebar dari orang ke orang, terutama di sekolah dan tempat penitipan anak.
Bayi yang terinfeksi herpangina akan gampang menularkan virusnya pada minggu pertama infeksi. Infeksi juga dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi lewat bersin atau batuk.
Selain itu, virus ini bisa menyebar melalui tinja maupun tetesan cairan dari orang yang sedang terkena herpangina. Virusnya juga bisa hidup di berbagai benda seperti meja dan mainan selama beberapa hari.
Ciri penyakit Herpangina
Berikut beberapa ciri penyakit herpangina yang menyerang bayi:
- Demam mendadak
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Sakit leher
- Bengkak pada kelenjar getah bening
- Kesulitan menelan
- Kehilangan selera makan
- Bayi banyak meneteskan air liur
- Muntah
Anda harus segera membawa bayi ke dokter jika ada gejala seperti berikut:
- Demam yang tak kunjung turun hingga 40°C
- Lecet pada mulut dan sakit tenggorokan lebih dari 5 hari
- Menunjukkan gejala dehidrasi seperti mulut kering, kurang air mata, kelelahan, jarang buang air kecil, urine berwarna gelap, dan mata bayi yang jadi lebih cekung.
Cara mencegah herpangina
Setelah buang air besar maupun kecil, usahakan agar selalu mencuci tangan dengan sabun agar virus tak dapat berpindah ke benda lain yang Anda pegang setelahnya. Baiknya gunakan masker maupun menutup mulut saat sedang bersin dan batuk agar tak ada virus penyebab herpangina yang mengintai anak kita.
Saat anak terkena herpangina, seringlah cuci tangan dengan cairan desifektan yang steril agar virus tak menyebar kemana-mana. Terutama setelah mengganti popok bayi.
Jangan lupa untuk membersihkan mainan anak-anak dan benda lainnya di rumah agar terhindar dari virus lainnya. Benda-benda di sekitar bayi memang perlu disterilisasi secara berkala, terutama setelah anak mengidap penyakit yang disebabkan oleh virus.
Artikel terkait: Ruam/bercak merah di kulit bayi saat bayi demam.
Selain itu, hindari keramaian seperti sekolah dan tempat bermain saat anak sedang terinfeksi virus penyebab herpangina. Karena ia nanti akan menularkannya pada anak lainnya.
Cara menyembuhkan
Baiknya, selalu gunakan resep dokter ketika hendak memilih jalur medikasi saat menangani herpangina. Apalagi jika demam yang dialami sudah lebih dari 5 hari.
Biasanya dokter akan meresepkan ibuprofen atau asetaminofen. Obat-obat ini dapat mengurangi rasa sakit dan mengurangi demam.
Jangan menggunakan aspirin untuk mengobati gejala infeksi virus pada anak-anak atau remaja. Karena dapat menyebatkan sindrom Reye.
Penyakit tersebut dapat mengancam jiwa dan menyebabkan pembengkakan mendadak di hati dan otak. Anda harus mengatakan dengan jujur penyakit apa saja yang pernah dialami oleh anak ketika sedang periksa.
Beberapa dokter akan memberikan anestesi topikal. Misalnya lidokain yang dapat mengurangi sakit tenggorokan dan sakit mulut lainnya yang terkait dengan herpangina.
Dehidrasi membuat dokter akan menganjurkan orangtua agar dapat memberikan asupan cairan pada anak. Penting untuk minum banyak cairan selama pemulihan, terutama susu dingin dan air.
Makan es krim yang tidak mengandung banyak pemanis buatan juga bisa membantu menenangkan sakit tenggorokan. Hindari minuman yang mengandung sitrun dan minuman panas karena dua jenis makanan tersebut bisa membuat gejala menjadi lebih buruk.
Penyakit ini bukanlah penyakit permanen yang mengancam jiwa anak hingga ia dewasa. Dengan penanganan cepat, anak akan sembuh dalam waktu 10 hari.
Jadi, sedia selalu termometer di rumah agar Anda dapat segera memutuskan waktu yang tepat untuk membawa anak ke dokter. Semoga si kecil cepat sembuh dan sehat selalu ya, Parents…
Referensi: Emedicine, NYTimes, Health Line.
Baca juga:
Demam pada Bayi: Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Tepat Menanganinya