Bisakah Si Kecil Terkena Hepatitis A?

Parents, kenali penyakit Hepatitis A, yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu Santi (30 tahun), seorang ibu rumah tangga dengan satu anak berusia 4 tahun, baru-baru ini harus dirawat di rumah sakit karena terkena hepatitis akut. Berawal dari keluhan demam, mual, pegal dan lemas, Ibu Santi menjalani pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa darah dan urinenya, selain juga menjalani pemeriksaan ultrasonografi.

Setelah mendapat penjelasan dokter, Ibu Santi mengetahui bahwa hepatitis A biasanya akan sembuh sendiri. Ketika mengetahui bahwa Ibu Santi memiliki anak berusia balita, dokter juga menginformasikan mengenai bahaya dan kemungkinan penyebaran pada anak, atau bahkan virus berasal dari anak itu sendiri. Sebagai orang tua, terutama yang menghabiskan banyak waktu di rumah bersama Si Kecil, Ibu Santi lantas khawatir akan kemungkinan Si Kecil terkena hepatitis A.*

Pernahkah Parents mendengar atau menemui kasus anak-anak yang menderita hepatitis, lalu berpikir, “Kok bisa, sih? Bukankah hepatitis penyakit orang dewasa?”. Sebelum Parents salah paham, sebenarnya hepatitis itu sendiri merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada hati atau liver.1 Ada beberapa virus berbeda yang dapat menyebabkan hepatitis, termasuk hepatitis A, B, C, D, dan E.1 Virus hepatitis A dan E biasanya menyebabkan infeksi akut, sedangkan virus hepatitis B dan C dapat menyebabkan infeksi akut dan kronis.1

Di Amerika Serikat, hepatitis yang mungkin sering dikaitkan dengan orang dewasa adalah hepatitis B, dengan kejadian infeksi baru tertinggi terjadi di antara orang dewasa berusia 30-39 tahun – dengan penggunaan (penyuntikan) narkoba sebagai faktor risiko yang paling umum.2 Namun, dari penjelasan di atas, parent bisa dilihat bahwa ada beberapa perbedaan antara hepatitis A dan hepatitis B.

Jika demikian, apa itu Hepatitis A?

Seperti telah dijelaskan di atas, Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A.3 Hepatitis A ini merupakan penyakit infeksi hati yang sangat menular dan biasanya bersifat jangka pendek3. Berbeda dengan hepatitis B dan C yang mungkin dapat menjadi kronis, Hepatitis A biasanya bersifat akut dan dapat membaik tanpa pengobatan setelah beberapa minggu.1 Namun, tidak ada salahnya untuk tetap waspada, karena hepatitis A telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kegagalan hati yang fulminan di sejumlah negara, termasuk Korea, Argentina, dan Brazil.4

Pada negara dengan endemisitas tinggi, infeksi virus hepatitis A biasanya ditemukan pada kondisi sanitasi dan sosial ekonomi yang buruk, di mana infeksi biasanya terjadi sebelum anak berusia lima tahun.4

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana penularan hepatitis A?

Virus hepatitis A dapat ditemukan dalam tinja dan darah orang yang terinfeksi.5 Kontak dengan virus ini bisa terjadi dalam berbagai skenario yang mungkin tidak Parents sadari, misalnya melalui:

  1. Person to person contact5

Hepatitis A dapat menyebar dari kontak langsung dan dekat dengan individu yang terinfeksi, sebagai contohnya saat merawat mereka yang sakit hepatitis A.5 Hepatitis A sangat menular dan bahkan mereka yang terinfeksi virus hepatitis A dapat menyebarkan virus ini sebelum mereka merasakan gejala – gejala dari hepatitis A.5

  1. Makanan atau minuman yang terkontaminasi5

Makanan yang terkontaminasi dengan virus hepatitis A dapat terjadi kapan saja, mulai dari tahap pembuatan sampai setelah makanan dimasak.5 Kontaminasi makanan ataupun minuman ini seringkali terjadi di negara dimana hepatitis A ini umum dijumpai.5

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana Parents tahu kalau Si Kecil sudah terkena Hepatitis A?

Tidak semua orang yang terinfeksi hepatitis A akan mempunyai gejala – gejalanya.5 Gejala – gejala hepatitis A ini pada umumnya sering dijumpai ketika virus hepatitis A ini menginfeksi orang dewasa daripada anak – anak.5  Ada beberapa gejala yang umumnya dialami mereka yang terkena hepatitis A, antara lain:

  1. Demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan/atau nyeri sendi6
  2. Sakit perut yang parah dan diare,8 atau
  3. Jaundice (kulit atau mata kuning, urin gelap).7

Gejala-gejala ini biasanya muncul 2 hingga 7 minggu setelah terpapar virus, dan biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan (meskipun beberapa orang bisa sampai selama 6 bulan).5 Jika parents menemukan gejala – gejala di atas, maka sebaiknya parents segera berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda.

Jangan sampai lengah, sebab seringkali anak-anak yang sudah terinfeksi hepatitis A tidak menunjukkan gejala ini.7 Namun, meski tidak mengalami gejala, mereka yang terinfeksi hepatitis A tetap dapat menyebarkan virus hepatitis A ini. 7 Hepatitis A mungkin saja mengakibatkan gagal hati ataupun kematian, walaupun hal ini jarang sekali terjadi dan lebih umum terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 50 tahun dan mereka yang juga terinfeksi dengan penyakit hati lainnya.7

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adakah obat untuk menangani Hepatitis A dan bagaimana kita mencegahnya?

Tidak ada obat yang dapat menghilangkan virus hepatitis A.8 Biasanya dokter akan mengobati mereka yang terinfeksi hepatitis A ini hingga gejalanya hilang, dan melakukan tes kembali untuk memastikan tubuh pulih seperti sediakala.8

Hal – hal yang bisa Parents lakukan untuk Si Kecil adalah melakukan tindakan-tindakan pencegahan, seperti:

  • Menjaga kebersihan5

Cuci tangan dengan sabun dan air memegang peranan yang penting dalam pencegahan hepatitis A. Cuci tangan perlu dilakukan setelah menggunakan kamar kecil, mengganti popok, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan.5

  • Vaksinasi8

Salah satu cara untuk mencegah hepatitis A adalah melalui vaksinasi dengan vaksin hepatitis A.3 Tingkat efektivitas vaksin untuk mencegah hepatitis A pada anak-anak adalah sekitar 85% dan dapat bertahan selama 15 hingga 20 tahun.8

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kini Parents sudah tahu lebih banyak mengenai hepatitis A mulai dari penyebabnya, apa yang bisa terjadi pada Si Kecil jika ia terinfeksi, dan bagaimana cara mencegahnya. Apapun metode pilihan Parents untuk melindungi Si Kecil dari bahaya virus hepatitis A, pastikan untuk mengutamakan Kesehatan Si Kecil dan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelumnya.

*Disclosure: Kisah ini merupakan kisah fiktif yang didasari gambaran umum dari gejala penderita dan prosedur pemeriksaan hepatitis A, dan tidak merujuk pada kejadian atau karakter nyata manapun.

Perhatian:

Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GlaxoSmithKline Pharmaceuticals. Hanya sebagai informasi umum. Materi yang terkandung dalam artikel ini bukan merupakan saran medis. Konsultasikan langsung kepada dokter Anda untuk pertanyaan medis.

Referensi:

1. NIH. Hepatitis (Viral). 2020. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/viral-hepatitis. Accessed on July 2020.

2. HHS.gov. Hepatitis B Basic Information. Available from: https://www.hhs.gov/hepatitis/learn-about-viral-hepatitis/hepatitis-b-basics/index.html. Accesed on July 2020.

3. CDC. Hepatitis A Question and Answer From Public. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/afaq.htm. Accessed on July 2020.

4. World Health Organization. 2011. The immunological basis for immunization series: module 18: Hepatitis A. Available from: https://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44570/1/9789241501422_eng.pdf. Accessed on July 2020.

5. CDC. Hepatitis A. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/pdfs/HepAGeneralFactSheet.pdf. Accessed on July 2020.

6. NIH. Hepatitis A. 2020. Available from: www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/viral-hepatitis/hepatitis-a. Accessed on July 2020

7. CDC. Hepatitis A VIS. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/hep-a.html. Accessed on July 2020.

8. WebMD. Hepatitis A (Hep A). 2020. Available from: https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-a. Accessed on July 2020.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

GSK Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor.
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164. Jakarta 12930
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
NP-ID-HAV-ADVR-200005 AD:08/20 ED:08/22

 

Penulis

atikha