Parents, masih ingatkah seperti apa masa kanak-kanak Anda, ketika smartphone dan tablet belum tercipta? Apa yang sering Anda lakukan di waktu senggang, seperti setelah pulang sekolah atau akhir pekan?
Mungkin Anda bermain di luar bersama teman di lingkungan rumah, dan sering bermain kejar-kejaran di halaman bersama saudara-saudara. Atau Anda sering membaca dan mendengarkan dongeng dari kakek nenek?
Anak-anak di jaman sekarang memiliki masa kecil yang berbeda dengan kita. Mereka lahir di era teknologi. Gadget seperti smartphone dan tablet sudah menjadi ‘kawan’ sehari-hari.
Tak heran bila kita melihat anak balita sudah mahir menggunakan tablet atau smartphone untuk menonton kartun ataupun lagu kesayangannya. Sedangkan anak yang lebih besar, sudah lebih canggih lagi memanfaatkan gadget-gadget tersebut untuk bermain game.
Kita tentunya tahu bahwa gadget-gadget tersebut memiliki dampak buruk bagi anak. Untuk penggunaan jangka waktu panjang, perangkat teknologi tersebut bukan hanya membuat anak kecanduan, tetapi juga tidak baik untuk kesehatan mata serta dapat menyebabkan obesitas.
Kita juga khawatir dengan konten yang dibuka oleh anak-anak ketika bermain dengan gadget. Apakah mereka dapat membuka situs yang tak baik untuk anak-anak?
Walaupun kita tahu semua dampak buruk dan kekhawatiran tersebut, kita tetap memperbolehkan mereka menggunakannya bukan? Anda bukanlah satu-satunya orang tua yang merasa demikian, parents. Anda adalah salah satu dari 98% orang tua di Asia Tenggara yang merasakan hal serupa.
Hal inilah yang disimpulkan oleh theAsianParent Insight bersama Samsung Kidstime melalui Mobile Device Usage Among Young Kids yang diselenggarakan pada awal tahun 2014. Sebanyak 2500 orang tua di Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina menjadi responden pada survey ini.
Berdasarkan survey terhadap 2500 orang tua di Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina, beberapa temuan yang menarik adalah:
- 98% responden memperbolehkan anaknya menggunakan smartphone /tablet, di mana Singapura menempati urutan teratas untuk jumlah anak-anak yang menggunakan gadget orangtuanya.
- Pada umumnya orang tua memperbolehkan anaknya menggunakan smartphone /tablet untuk keperluan edukasi. Selain itu, alasan lainnya adalah untuk hiburan, pengenalan teknologi sejak dini, serta untuk membuat mereka tenang atau sibuk.
- Walaupun orang tua memperbolehkan anak menggunakan smartphone /tablet untuk pendidikan, anak menggunakannya terutama untuk hiburan! Dan ingin tahu berapa lama mereka menggunakannya? Selama lebih dari 1 jam pada setiap kali penggunaan!
- Orang tua sangat khawatir dengan konten yang tidak cocok untuk anak-anak, masalah kecanduan serta gangguan kesehatan jika digunakan dalam jangka panjang.
- Oleh karena itu, orang tua berharap ada sebuah sistem kontrol yang membantu mereka memantau anak-anaknya.
- Contoh kontrol yang diharapkan adalah pembatasan waktu menggunakan smartphone /tablet. mencegah pembelian aplikasi, dan kemampuan memonitor progres penggunaannya.
Studi ini menunjukkan betapa sadarnya orang tua akan risiko maupun manfaat penggunaan smartphone /tablet oleh anak-anak mereka. Yang mereka harapkan adalah fitur parental control yang dapat membatasi penggunaan smartphone /tablet hanya untuk keperluan belajar.
Hal ini bukan berarti anak-anak hanya diperbolehkan belajar matematika ataupun IPA saat bermain dengan gadget, namun mereka juga boleh menikmati aplikasi hiburan yang edukatif.
Jadi bagaimana caranya agar gadget Anda lebih berarti bagi Anda dan anak-anak? Bacalah di artikel kami berikutnya di sini.