Tahukah Parents bahwa hari ini, 14 November merupakan Hari Diabetes Sedunia? Tujuannya sebagai upaya terus menggaungkan kesadaran global terhadap penyakit diabetes mellitus.
Tahun ini, tema dan kampanye yang diangkat untuk perayaan yang dipilih adalah bagaimana meningkatkan kesadaran akan diabetes di lingkungan keluarga. Hal ini tentu saja memang perlu dilakukan. Bukankah keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, tempat di mana pola hidup sehat perlu dikenalkan sejak dini dan diterapkan dalam keluarga.
Secara umum, diabetes merupakan jenis penyakit yang sulit dideteksi gejalanya. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Internasional Diabetes Federation (IDF). Penelitian tersebut menunjukkan, empat dari lima orangtua cenderung khawatir karena mengalami kesulitan mengenali tanda-tanda diabetes, baik pada mereka sendiri maupun pada anak dan anggota keluarga lainnya.
Selain itu, satu dari tiga orang tua bahkan tidak bisa menemukan tanda-tanda diabetes sama sekali sehingga kerap telat menangani kondisi tersebut.
Oleh karena itu, kesadaran dan pengetahuan mengenai diabetes secara keseluruhan juga diperlukan. Pasalnya, jika tidak diatasi dengan baik, penyakit ini juga akan menyebabkan komplikasi yang berpengaruh pada kualitas kehidupan. Salah satu upaya pencegahan diabetes merupakan pola hidup sehat, pemeriksaan secara berkala, serta olahraga yang teratur.
Artikel terkait: Hari Diabetes Sedunia : Yuk Cegah Diabetes Melitus
Hari diabetes sedunia: Pola makan untuk mencegah diabetes menurut pakar
Kesadaran dan pencegahan penyakit diabetes perlu ditingkatkan. Pasalnya, menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, bahwa ada peningkatan angka prevalensi diabetes yang cukup signifikan di Indonesia.
Pada tahun 2013, tingkat prevalensi diabetes adalah 6,9% dan terus meningkat menjadi 8,5% di tahun 2018. Hal ini menyebabkan jumlah penyandang diabetes mencapai lebih dari 16 juta orang. Jika tidak ditangani segera, maka hal ini berisiko menyebabkan penyakit lain seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, hingga kelumpuhan dan kematian.
Di sisi lain, pencegahan juga perlu dilakukan karena diabetes merupakan penyakit yang sulit terdeteksi gejalanya. Hal ini pun ditegaskan dokter Endrokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, ia memaparkan bahwa diabetes merupakan ibu dari segala penyakit yang cenderung tidak disadari kehadirannya.
“Diabetes merupakan silent killer dan induk dari berbagai penyakit degeneratif. Artinya, bisa menyebabkan kondisi kesehatan bisa menurun dan menyebabkan penyakit lain seperti stroke, hipertensi, jantung koroner, bahkan disfungsi ereksi,” ungkapnya ketika ditemui dalam acara “Gerakan Lawan Diabetes Bersama Diabetes” yang diadakan Diabetasol di KALcare Lotte Shopping Avenue, Jakarta (13/11).
Dokter yang kerap disapa dokter Eli ini melanjutkan, “Diabetes juga disebut sebagai silent killer karena banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menyandang diabetes. Maka, langkah pencegahan seperti pola makan dan gaya hidup sehat perlu dilakukan.”
Artikel terkait: Faktor-faktor Penyebab Diabetes Tipe 2 Pada Anak
Pola makan sehat untuk mencegah dan mengatasi diabetes
Pola makan kita sehari-hari tentu perlu diperhatikan untuk menjaga agar gula darah tetap sehat, tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Berikut beberapa tips pola makan yang baik untuk penyandang diabetes maupun untuk mencegah diabetes dari pakar yang telah theAsianparent rangkum untuk Anda:
-
Perhatikan batas konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL).
Gula tidak lebih dari 4 sendok makan, garam tidak lebih dari 1 sendok teh, dan sebaiknya hindari mengonsumsi lemak tidak lebih dari 5 sendok makan. Untuk asupan gula, menurut Dokter Ahli Gizi Klinis dr. Fiastuti Isbandi Witjaksono, Sp.GK, gula yang dikonsumsi juga termasuk gula yang dimasukkan pada masakan dan juga kue. Jadi, tidak hanya gula yang kita pakai untuk sekadar membuat teh atau kopi.
-
Perbanyak asupan serat dan nutrisi seimbang
Asupan serat diperlukan untuk mencegah diabetes. Baik itu serat dari buah-buahan maupun sayuran. Dokter Fiastuti juga menyarankan agar kita mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan nutrisi yang bervariasi, jadi tidak hanya kalori saja atau pun karbohidrat saja.
“Jadi, makan makanan yang nutrisinya bervariasi. Sayuran, karbohidrat, buah-buahan harus dikonsumsi secara seimbang. Untuk buah-buahan, hindari buah yang terlalu matang atau terlalu manis agar kandungan gula yang kita konsumsi tidak terlalu tinggi,” ungkap dokter yang kerap disapa dokter Fia tersebut.
-
Porsi makanan perlu dijaga, terutama karbohidrat
Untuk mencegah dan mengatasi diabetes, ada baiknya jika kita tidak melewati waktu makan. Artinya, makan pagi, siang, dan malam harus dipenuhi dengan teratur.
Dokter Fia juga menyarankan, jumlah dan jenis makanan harus diatur terutama karbohidrat. Parents bisa memilih jenis karbohidrat yang sehat. Misalnya, beras putih dicampur dengan beras merah agar kandungan gulanya tidak terlalu banyak. Jika ingin makan kentang, ada baiknya Anda memakan dengan kulitnya. Bersihkan kulitnya kemudian kukus atau oven, kemudian nikmati.
“Untuk jumlah porsinya juga harus diatur. Jadi, misalnya pagi makan nasi tapi malamnya enggak. Jadi setiap makan ada karbohidrat dalam jumlah yang cukup agar kadar gula darah tidak naik dan tidak turun secara drastis. Setiap jam bisa beda-beda karbohidratnya. Juga, harus ada sayur dan serat,” ungkapnya.
-
Kurangi minuman kemasan yang manis
Minuman kemasan tidak memiliki kandungan nutrisi selain kalori. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi atau malah hindari minuman kemasan. Selain tidak mengandung nutrisi, minuman kemasan juga merupakan faktor risiko obesitas yang juga bisa menyebabkan penyakit diabetes.
-
Tetap terhidrasi dan sertai dengan olahraga yang teratur
Minum air mineral secara teratur agar tetap terhidrasi. Jika tubuh terhidrasi dengan baik, maka hal itu juga akan membantu menurunkan gula darah. Tak lupa, pola makan sehat juga harus disertai dengan olahraga yang teratur.
Selain itu, menurut dokter Fia, setelah makan juga sebaiknya kita tidak langsung duduk. Usahakan untuk berjalan-jalan pelan atau melakukan pergerakan agar nutrisi yang dikonsumsi bisa terserap dengan baik ke dalam tubuh.
“Kalau sudah makan terus kita duduk, kita akan cepat ngantuk. Selain itu, nutrisi juga jadi tidak terserap dengan baik. Jadi, sebaiknya setelah makan coba jalan-jalan pelan dulu, atau melakukan gerakan seperti peregangan pelan biar makanannya turun dan tidak cepat ngantuk,” ungkap dokter yang praktik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan itu.
Artikel terkait: Impotensi juga bisa disebabkan karena diabetes tipe 2, ini faktanya!
Itulah pola makan sehat yang bisa Parents terapkan untuk mencegah dan mengatasi diabetes. Pola makan dan gaya hidup sehat tentunya harus bisa dilakukan secara konsisten dan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga agar terhindar dari penyakit diabetes.
“Apapun penyakitnya, terutama diabetes, itu kuncinya ada di gaya hidup sehat. Lakukan saja secara perlahan dan konsisten. Yang penting kita bisa tahu gejalanya dan bagaimana cara mengatasinya. Jangan berpikir bahwa hidup atau makan sehat itu tidak enak. Karena akan ada banyak manfaat yang akan kita dapat,” tutup dokter Eli.
***
Referensi: Everyday Health
Baca juga: