Hanya Dua Bulan Setelah Keguguran Hamil Lagi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat pertama kali tes kehamilan dan positif aku sama sekali tidak menyangka. Memang setelah menjalani pernikahan ada fase dimana suami istri ingin memiliki anak. Hampir dua tahun lebih pernikahanku belum dikaruniai buah hati. Setiap bulan testpack meskipun belum telat.

Dan ada suatu waktu aku testpack tapi tidak berharap terlalu banyak karena takut kecewa lagi. Testpack aku simpan di atas bak kamar mandi dan lanjut mengambil air wudhu untuk solat subuh. Pas aku lihat lagi ternyata terdapat dua garis merah meskipun agak samar tapi sudah terlihat dengan baik. Aku segera memberitahukan suamiku dan responnya sama sepertiku tidak percaya.

Berkali-kali aku membaca kembali petunjuk yang ada di bungkus testpack ternyata sudah sesuai kalau hasilnya positif. Aku sangat bahagia. Tapi agar lebih yakin seminggu kemudian aku USG dan memang sudah terdapat kantong kehamilan usianya sudah 5 minggu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun sebulan kemudian aku mulai sering ngeflek coklat aku kira ini hal wajar. Tapi semakin hari semakin banyak. Aku cari-cari digoogle tetapi semua mengarah ke tanda keguguran. Pikiranku mulai tidak tenang dan aku segera USG kembali ternyata usia kehamilanku berhenti berkembang di usia 9 minggu, detak jantung janin tidak ada lagi. Hatiku sangat hancur.

Dua hari kemudian aku terus ngeflek sampai ada jaringan yang keluar sedikit demi sedikit. Aku sempat trauma untuk sekadar pipis karena tidak ingin melihat sesuatu yang lain keluar lagi. Aku masih berharap janinku bisa bertahan. Namun, apa daya Tuhan berkehendak lain. Aku harus ikhlas aku benar-benar keguguran. Aku melihat sendiri janinku jatuh berwarna putih dan sudah memiliki bintik hitam seperti mata.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Aku disuruh untuk kuret agar jaringan janin tidak ada yang tertinggal. Akhirnya aku menjadwalkan pergi ke RS. Aku di bius dan tidak merasakan apapun saat setelah kuret hanya saja efek obat bius masih terasa dan bikin pusing. Hari itu pun aku bisa segera pulang. Namun, masih ada rasa sedih, kecewa dan trauma yang mengikutiku terlebih keluargaku yang mengharapkan calon anak ini.

Sebulan setelah kuret aku tidak haid namun setelah bulan kedua aku mulai haid kembali. Setelah memasuki bulan ketiga aku tidak haid aku pikir ini cuma karena hormon. Tapi sudah hampir dua minggu aku telat dan ini tidak seperti biasanya. Aku menyuruh suami membeli testpack dan ternyata benar aku positif kembali. Hanya dalam jangka dua bulan setelah keguguran. Tergolong cepat menurutku. Tapi aku sangat bersyukur namun di sisi lain masih trauma. Takut gagal lagi menjaga kehamilan ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun seiring berjalannya waktu kehamilan terus bertambah usianya, bahkan saat itu juga aku masih bekerja seperti biasa karena aku termasuk hamil kebo yang tidak punya gejala apapun selama hamil. Hanya saja kehamilanku ini membuat moodku naik turun, lebih cepat capek dan lapar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Suamiku membantuku menyelesaikan pekerjaan rumah. Karena aku juga tidak bisa terlalu kelelahan, kami harus menjaga calon anak ini dengan baik. Aku mulai mengonsumsi susu hamil, makan buah, sayur semua yang bergizi untuk janinku. Karena aku tidak masalah dengan makanan, semua bisa aku makan tanpa mengalami mual muntah.

Berat badanku naik hingga 10 kg, tapi tubuhku masih tetap terlihat kurus. Hanya perutku yang terlihat terus membuncit dari hari kehari. Bahkan sering aku mendengar orang bilang perutku kecil jadi kemungkinan anakku juga kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tapi, aku tidak peduli perkataan orang, mereka tidak bisa seenaknya memprediksi kehamilan seseorang. Bagiku selama aku rajin periksa dan USG dan semua hasilnya normal aku juga rajin makan dan minum vitamin. Aku sama sekali tidak khawatir. Selama kehamilan kan sang ibu juga harus bahagia dan tidak boleh stres.

Penulis

nur alam