Gadis ini pingsan dan kejang usai menata rambut, kondisi medis ini penyebabnya

Pingsan saat rambutnya sedang disisir, anak ini dilarikan ke UGD. Kondisi langka ini menjadi penyebabnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagian besar anak perempuan tentu suka bereksplorasi dengan rambutnya. Entah dengan dikepang, dikeriting, atau diluruskna menggunakan pelurus rambut. Bagi orang dewasa, hal ini bisa jadi sesuatu yang biasa dilakukan setiap hari dan tidak menimbulkan dampak apapun, tetapi bagi seorang anak di Clinton, Tennessee, hal ini memicu kondisi yang disebut hair grooming syncope, yang menyebabkan ia mengalami kejang dan pingsan hingga harus dilarikan ke UGD.

Alicia Brown Phillips membagikan peristiwa yang terjadi pada adiknya ini  di laman Facebook pribadinya agar publik tahu mengenai kondisi sang adik, dan postingan tersebut langsung viral.

Hair grooming syncope dialami oleh seorang gadis di Tennessee

"Hair grooming syncope.. lihatlah! Pagi tadi, aku mengeriting rambut adik kecilku, Gracie untuk pergi ke Gereja. Aku baru memulainya 5 menit dan dia mulai sedikit tersengal dan terlihat agak pucat. Aku bertanya padanya, apakah dia akan sakit dan dia menggelengkan kepalanya. 30 detik kemudian Gracie terlihat sangat pucat dengan bibir berwarna biru, dan mulai pingsan," tulis Philips dalam postingan Facebooknya pada Minggu (7/7/2019).

Tak hanya itu, reaksinya kemudian lebih mengejutkan lagi. Pupil mata Gracie seketika menjadi sangat besar, tatapan matanya kosong memandang sang kakak, benar-benar tidak responsif dan lemas sekitar satu menit. Phillips mulai memeluk sang adik dan berteriak minta tolong.

"Tangannya juga gemetar seperti kejang. Dia kemudian kembali dan mengatakan dia merasa jauh lebih baik. Dia bilang dia ingat mendengar kita bicara tetapi tidak bisa melihat kita. Aku menangis. Dia sangat bingung."

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Rambut anak ini rontok setelah orangtuanya mendaftarkan ke 5 kursus demi masuk TK elit!

Keluarga Gracie langsung membawanya ke rumah sakit setempat dan Gracie langsung menjalani pemeriksaan EKG, serta pemindaian kepala. Tak lama kemudian, dokter mengatakan apa yang terjadi pada Gracie disebabkan oleh hair grooming syncope, yang bisa memengaruhi anak-anak berusia 5-13 tahun.

Dokter juga menjelaskan kondisi ini terjadi sekitar 15 kasus dalam setahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Ternyata, menyisir, mengeriting atau mengeringkan rambut dapat menyebabkan stimulasi saraf pada kulit kepala dan menyebabkan beberapa anak mengalami gejala seperti kejang. Aku tidak pernah mendengar ini sebelumnya," ungkap Phillips.

Phillips juga menjelaskan bahwa dia ingin menyebarkan kesadaran tentang fenomena medis yang langka seperti yang dialami sang adik, Gracie.

Apa itu Hair grooming syncope?

Hair grooming syncope adalah bentuk syncope (gangguan pingsan) yang terkait dengan menyisir dan mengatur rambut seseorang. Paling sering terlihat pada anak-anak berusia lima hingga enam belas tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dikutip dari jurnal American Academy of Pediatrics (APP), syncope atau pingsan dapat didefinisikan sebagai kehilangan kesadaran akibat kerusakan otak sementara dan reversibel. Umumnya diklasifikasikan ke dalam kategori vasodepnessor / vasovagal dan candiogenic.

Klasifikasi yang paling dasar dari syncope ini adalah cerebral hypoxia-ischemia atau berkurangnya pasokan oksigen (hipoksia), khususnya yang melibatkan otak.

Parents, meskipun jarang terjadi, ternyata kondisi seperti hair grooming syncope  itu ada dan bisa dipicu oleh penataan rambut apapun. Sampai saat ini penyebab pastinya belum diketahui. Jadi, selalu berhati-hati saat menata rambut anak. Usahakan tidak terlalu berlebihan dalam menata rambut anak bila usianya masih di bawah 10 tahun.

Semoga informasi ini bisa menambah wawasan Parents terkait hair grooming syncope.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Referensi: Parents, Today, American Academy of Pediatrics

Baca juga:

id.theasianparent.com/rambut-anak-rontok-hebat