“Kok, tubuhku jadi gemuk setelah menikah, ya?” “Gawat, baru menikah satu tahun, berat badan saya sudah naik 7 kg. Padahal pola makan saya biasa saja, tidak ada yang berubah.”
Siapa di antara Bunda-bunda yang merasa berat badannya kian bertambah setelah menikah? Uumh, mungkin banyak perempuan yang mengangguk setuju dan merasakannya. Tapi apakah Bunda tahu yang jadi pemicunya, lantaran sering makan atau ada asalan lain?
Sebuah penelitian baru mendukung pernyataan kalau banyak perempuan yang jadi gemuk setelah menikah. Ahli gizi Rujuta Diwekar dalam bukunya ‘Women & The Weight Loss Tamasha’, juga menjelaskan mengapa hal terjadi, terutama pada perempuan.
Katanya, rutinitas seks setelah menikah yang menyebabkan perempuan menjadi gemuk. Banyak juga orang yang percaya kalau sering berhubungan seks bisa menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh wanita. Benarkah demikian?
Faktanya tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa payudara, pinggul, atau berat badan secara keseluruhan berubah setelah melakukan seks secara teratur. Yuk, cek 5 penyebab gemuk setelah menikah berikut ini :
5 Penyebab Perempuan Gemuk Setelah Menikah
1. Suami istri suka melakukan segalanya bersama
Kata orang, pasangan yang baru menikah itu masih ‘lengket-lengketnya’ alias kemana-mana selalu berdua. Termasuk saat makan bersama meskipun salah satu dari mereka tidak benar-benar merasa lapar. Jadi, kalau sang istri menikmati kue, sang suami kemungkinan besar akan mencoba atau ikut memesannya juga.
Pola makan yang buruk setelah menikah juga bisa memengaruhi penambahan berat badan. Jadi, pada dasarnya, Anda mengonsumsi kalori tetapi tidak memberi tubuh Anda nutrisi penting. Hal ini menyebabkan defisiensi vitamin B, kalsium, dll, sayangnya justru mengarah pada lapar pada jam-jam tertentu dan berisiko sebabkan kekurangan energi.
2. Kebiasaan makan berubah
Mungkin, salah satu pekerjaan yang akan dilakukan seorang perempuan yang baru menikah adalah memasak untuk suaminya. Tubuh Anda terbiasa dengan gaya memasak tertentu dalam hal bumbu yang digunakan, rasanya, dll. Tetapi Anda cenderung mengubahnya untuk mengesankan suami, bahkan mertua dan mengikuti metode memasak mereka sukai.
Sedangkan tubuh Anda bereaksi terhadap hal ini dengan mengubah pola sistem pencernaan. Nah, kalau Anda menikahi seseorang dengan budaya yang berbeda, mungkin harus mengubah kebiasaan makan juga. Semua perubahan ini juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
3. Setelah menikah makan jadi lebih sering
Status ‘baru menikah’ terkadang membuat pasangan lebih sering makan di restoran saat akhir pekan. Paling tidak dalam satu minggu Anda dan pasangan mungkin menghabiskan waktu bersama dengan mengonsumsi makanan enak.
4. Prioritas yang berubah
Ketika masih lajang, Anda mungkin bisa dengan mudah menjaga pola makan. Tapi setelah menikah, Anda mulai memberikan toleransi pola makan menjadi lebih sering.
Prioritas juga berubah, baik memasak hidangan favorit suami Anda atau menghabiskan sisa makanan karena Anda tidak ingin membuang-buang makanan.
Tak hanya itu saja, prioritas untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mengurus anak-anak, bahkan stres juga bisa menjadi pemicu penambahan berat badan, lho. Kok bisa?
Ketika seorang ibu merasa lelah, nafsu makan cenderung bertambah dan umumnya juga lebih menginginkan berbagai makanan yang enak sebagai pemuas diri. Bisa diartikan makanan juga menjadi sumber ‘pelarian’ dikala kelelahan. Apakah Bunda setuju?
5. Sudah mulai kurang peduli dengan penampilan
Begitu seseorang memiliki status ‘menikah’, banyak perempuan sering jadi tidak peduli dengan tubuh dan kebugarannya. Waktu berolahraga diganti dengan jam memasak. Semua perubahan inilah yang kemudian membuat seorang perempuan sering kali mengalami penambahan berat badan setelah menikah.
Nah Bun, meskipun umumnya 5 hal di atas menyebabkan kenaikan berat badan. Beberapa perempuan yang sudah menikah juga bisa menjaga tubuh tetap ideal kok. Asalkan Bunda tetap konsisten menjaga pola makan yang baik dan sehat.
***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi.
Referensi: The health site, times of india
Baca juga:
5 Tanda Suami Romantis Menurut Islam, Pak Suami Termasuk Nggak Bun?