Mahasiswa Indonesia Curhat Ekstremnya Gelombang Panas di India, “Kering Banget, Keringat Langsung Hilang”

Gelombang panas India membuat seorang mahasiswa RI sempat terkena heatstroke.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Fenomena gelombang panas India dan Pakistan sedang terjadi belakangan ini. Kenaikan suhu yang signifikan itu bahkan bisa membahayakan jutaan nyawa. Para peneliti mengungkapkan ini adalah dampak dari krisis iklim.

Mengutip dari CNN, Departemen Meteorologi India (IMD), sepanjang April, suhu maksimum rata-rata di barat laut India mencapai 35,9 celcius. Sementara bagian utara India mencapai 37,7 celcius. 

Sedangkan pada 28 April lalu, IMD mengatakan suhu udara mencapai 51 derajat celcius di kota Phalodi, Rajasthan. Ini adalah rekor terpanas yang pernah tercatat di India.

Tak heran bila suhu panas ini sampai berdampak pada gagal panen, merosotnya stok batu bara, penutupan sekolah-sekolah, dan warganya disarankan untuk tidak keluar rumah untuk menghindari dehidrasi dan sengatan panas atau heatstroke.

Cerita Mahasiswa Indonesia yang Merasakan Gelombang Panas India Sampai Mengalami Heatstroke 

Malangnya, mahasiswa Indonesia harus merasakan gelombang panas India ini. Bahkan ia harus mengalami heatstroke atau serangan panas karena cuaca yang ekstrem di sana.

Adalah Anggy Eka Pratiwi, mahasiswi doktoral di Jodhpur, Rajasthan, yang menceritakan pengalamannya merasakan gelombang panas India pada April lalu. Dia mengaku hanya berjalan ke kampus yang berjarak 500 meter saja tetapi sudah merasakan dehidrasi. 

“Baru dua kali melangkah ke luar, tenggorokan langsung kering,” ucap Anggy, mengutip dari BBC News Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akibat dari gelombang panas yang ekstrem, Anggy harus mengalami dehidrasi parah dan heatstroke.

“Sebagai orang Indonesia saya tak kuat. Saat itu pas puasa dan saya keluar ambil buku, sekitar 500 meter saja dari tempat saya tinggal. Saya kembali dan pusing, tidak hilang dan malah sering buang air.

Setelah tiga hari ke dokter dan diberi tahu ini efek dehidrasi dan heatstroke, disarankan untuk tidak berpuasa dulu. Disarankan tidak keluar rumah selama seminggu,” cerita Anggy.

Artikel terkait: Cerita Walter Orthmann Pecahkan Rekor Bekerja Terlama, Ini Rahasianya

Cuaca Panas dan Kering, “Keringat Langsung Hilang”

Sumber foto: Pexels.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cuaca yang panas ini pun disertai dengan angin yang panas pula. Sehingga meskipun tubuh mengeluarkan keringat, Anggy mengatakan kalau saking keringnya, keringat bisa langsung hilang.

“Selain udara yang panas, anginnya juga panas banget. Saat keluar saya pakai payung, topi, penutup muka. Kering banget, keringat langsung hilang,” ucap Anggy.

Lantaran situasi ini sangat mengganggu aktivitas, pihak kampus menyarankan para mahasiswa untuk tidak keluar rumah dari pukul 12.00 siang sampai 17.00 sore. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Suasana siang di India mendadak menjadi sangat sepi demi menghindari sengatan panas yang menggila di sana.

Mahasiswi doktoral computer engineering ini memang baru satu tahun berada di Rajasthan. Namun, ia mengatakan saat kedatangannya ke Rajasthan udara di India sudah mencapai 41 sampai 45 derajat celcius, dan tidak sekering saat ini.

Sebenarnya, cuaca panas di India memang sering terjadi di bulan-bulan tertentu. Kepala fungsi Penerangan Sosial Budaya, KBRI Delhi, Hanafi, mengungkapkan biasanya udara panas sampai 45 derajat celcius itu terjadi pada bulan Juni. Tahun ini, cuaca panas itu terjadi lebih cepat dan lebih panas dari sebelumnya.

Penyebab Gelombang Panas India

Sumber foto: Pexels.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut pemerintah India, tingginya suhu udara yang meningkat sejak Maret lalu tercatat sebagai bulan terpanas di India sejak 122 tahun lalu. Pusat kajian Sains dan Lingkungan mengatakan kalau gelombang panas ini melanda sekitar 15 negara bagian, termasuk di utara Himachal Pradesh, kota paling sejuk dan segar di India. 

Menurut Naresh Kumar, seorang ilmuwan senior di Badan Meteorologi India, penyebab gelombang panas yang muncul lebih awal ini karena faktor atmosfir setempat.

Lemahnya gangguan dari arah barat - badai yang berasal dari kawasan Laut Tengah yang menyebabkan curah hujan lebih rendah di bagian barat daya dan India tengah. Lantaran curah hujannya jauh lebih rendah, gelombang panas ini dirasakan lebih cepat dari biasanya. 

Terjadi karena Pemanasan Global

Sedangkan menurut Roxy Matthew Koll, Ilmuwan Iklim di Institut Meteorology Tropis mengatakan kalau pemanasan global juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gelombang panas ini. 

Selain itu, D Sivananda Pai, direktur Studi Perubahan Iklim mengatakan ada tantangan lain selain perubahan iklim. Ini termasuk meningkatnya jumlah penduduk dan keterbatasan sumber daya. Tak heran kalau situasi ini bisa bertambah parah, seperti penggundulan hutan dan peningkatan transportasi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Bila semakin banyak gedung dan jalan dari beton, panas terperangkap di dalam dan tak bisa naik ke permukaan. Ini menyebabkan udara memanas," kata Pai juga kepada Sharanya Hrishikesh, wartawan BBC di Delhi.

Akibatnya, kebutuhan listrik meningkat drastis. Para petani juga mengatakan kalau suhu udara yang tak terduga ini memengaruhi panen gandum mereka yang akan berdampak secara global.

Akibat semakin meningkatnya fenomena gelombang panas ini, pemerintah federal dan negara bagian mengeluarkan sejumlah langkah untuk mengatasi dampaknya. Seperti melarang orang bekerja di luar ketika suhu udara sangat tinggi.

Akan tetapi, langkah ini baru efektif bila undang-undang perburuhan dirombak, kata Dr Chandni Singh, peneliti senior Institute India untuk Permukiman, mengutip dari BBC.

"Gedung-gedung di sini dibangun sedemikian rupa sehingga menyimpan panas dan bukannya menjamin adanya ventilasi. Banyak inovasi di dunia internasional yang bisa kami pelajari," katanya.

Meski sejumlah cara sudah dilakukan, masih banyak hal lain yang harus ditingkatkan agar fenomena ini segera mereda.

"Kami telah melakukan sejumlah hal yang benar tapi sejumlah hal lain harus ditingkatkan karena saat ini kami tinggal di tengah suhu panas," tutupnya.

***

Itulah informasi tentang ekstremnya gelombang panas India. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga