Gangguan pencernaan pada si kecil memang kerap dialami karena beberapa penyebab. Namun, tahukah Anda bahwa gangguan ini bisa disebabkan karena alergi? Tak hanya karena faktor kebersihan, gangguan pencernaan tanda alergi susu sapi pun bisa terjadi.
Tidak semua anak bisa cocok mengonsumsi susu sapi hingga akhirnya mengalami reaksi alergi. Keparahan dari gejala alergi ini pun bisa beragam pada setiap anak, tergantung pada kondisi si kecil maupun kadar susu yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala dan jenis alergen yang bisa jadi pemicu alergi tersebut, khususnya pada beberapa asupan makanan serta minumannya. Kondisi alergi ini sebaiknya tidak disepelekan, orangtua hendaknya mengenal berbagai tandanya agar bisa melakukan penanganan segera.
Salah satu upaya terbaik yang bisa dilakukan ialah dengan menghindari konsumsi susu sapi maupun produk olahannya. Namun, bila alergi kerap berlanjut terus menerus memang disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Gangguan Pencernaan Tanda Alergi
Biasanya, gangguan pencernaan yang bisa disebabkan karena alergi susu sapi ini bisa beragam. Ada yang muncul dalam hitungan menit, jam, bahkan beberapa hari setelah mengonsumsi susu.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa gejala alergi susu yang bisa muncul pada saluran pencernaan si kecil. Inilah beberapa tanda yang sebaiknya Anda perhatikan.
1. Esophagitis atau radang di kerongkongan
Radang di kerongkongan bisa disebabkan karena rusaknya mukosa di esofagus atau kerongkongan akibat asam lambung yang naik. Kondisi ini disebut juga dengan GER. Pada anak-anak, kondisi ini ditandai dengan sulitnya menelan makanan dan terganggunya pertumbuhan si kecil.
2. Konstipasi
Gangguan pencernaan satu ini ditandai dengan sulitnya Buang Air Besar (BAB) atau kerap juga disebut sembelit. Pada kasus anak yang mengalami konstipasi karena alergi susu sapi, gejalanya akan hilang bila ia tidak mendapat asupan protein sapi. Namun, biasanya akan kambuh kembali bila asupan yang dikonsumsinya.
3. Enteropathy atau gangguan usus halus
Bagian usus halus si kecil yang terganggu bisa menjadi tanda dari alergi protein susu sapi. Kondisi yang disebut enteropathy ini bisa mengakibatkan diare dan muntah.
Bila terus berlanjut, kondisi ini bisa membahayakan karena menyebabkan malabsorbsi dan gagal tumbuh. Dampak lain yang bisa terjadi ialah edema atau pembengkakan pada tungkai, perut yang membesar serta anemia.
4. Immediate Gastrointestinal Hypersensitivity
Kondisi lain yang kerap dialami oleh anak yang alergi susu sapi ialah berupa gejala klinis akut pada saluran pencernaan. Ini bisa muncul beberapa menit hingga satu sampai dua jam.
Gejala yang dialami biasanya mual, muntah, serta nyeri perut. Setelahnya, biasanya si kecil bisa mengalami diare beberapa jam setelah gejala klinis awal muncul.
Baca juga: 4 Tanda Si Kecil Alergi Susu Sapi
Penanganan dan Pencegahan Alergi pada Sistem Pencernaan
Kita tak berharap bahwa kondisi ini berlanjut hingga mengganggu tumbuh kembang si kecil. Oleh karena itu, ada beberapa upaya yang hendaknya dilakukan, seperti :
- Saat si kecil mengalami muntah dan diare, cairan tubuhnya bisa hilang sehingga disarankan untuk tetap menghidrasi tubuh dengan lebih sering agar ia tak dehidrasi.
- Anda bisa memandikan si kecil dengan air hangat serta memijatnya secara lembut di area perut ketika mengalami kolik.
- Jagalah tubuhnya agar tetap terhidrasi untuk menghindari sembelit, lalu rutin memberikan asupan kaya serat untuk melancarkan BAB.
- Hindari asupan yang menjadi alergen untuk tubuhnya lalu konsultasikan bila ia mengalami gejala alergi yang parah.
- Lakukan tes alergi untuk mengetahui sumber alergen si kecil. Untuk menemukan solusi tepat dalam mencegah dan mengatasi alergi Si Kecil, Bunda bisa mendeteksi dan cari tahu dengan melakukan tes di cekalergi.com.
- Pertimbangkan untuk mengganti susu formula si kecil, bisa dengan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Misalnya saja mengganti susunya dengan susu formula pertumbuhan isolate protein kedelai atau susu dengan protein terhidrolisa parsial (partially hydrolyzed protein).
Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus dan Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus merupakan pertama dan satu-satunya formula susu alergi di Indonesia yang mengandung nutrisi sinbiotik (probiotik dan prebiotik) dengan 3 strain Bifidobacteria (Bifidobacteria longum BB536, Bifidobacteria breve M-16V dan Bifidobacteria infantis M-63) yang terbukti secara klinis dapat menurunkan gejala alergi pada si kecil seperti ruam pada kulit, batuk, pilek, dan asma pada saluran napas; mual dan muntah pada pencernaan.
Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus dan Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus sudah melengkapi kebutuhan pertumbuhan si kecil karena mengandung 3,4 g / 100kkal. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir nutrisi untuk tumbuh kembang si kecil sudah sesuai seperti susu formula pertumbuhan anak lainnya (non alergi).
Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus mendukung Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil yang Alergi Susu Sapi dengan 100% isolat protein kedelai berkualitas tinggi yang tidak mengandung protein susu sapi dan laktosa. Difortifikasi dengan metionin dan sistin, sehingga memiliki nutrisi protein yang setara dengan protein susu sapi.
Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus dapat menurunkan potensi timbulnya gejala alergi. Morinaga P-HP tidak mengandung protein utuh karena sudah diproses secara enzimatik. Mengandung protein whey dan kasein terhidrolisa parsial sehingga menurunkan tingkat alergenisitas terhadap protein susu sapi.
Itulah berbagai gangguan pencernaan karena alergi protein susu sapi yang sebaiknya diwaspadai. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter bila anak mengalami gejala-gejala yang sudah parah. Pastikan juga Anda tak salah memilih produk susu untuk si kecil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.