Nama Bjorka kini didengungkan dimana-mana sebagai salah satu hacker yang tengah meretas data pribadi masyarakat Indonesia. Pernahkah Parents bertanya-tanya berapa jumlah gaji hacker hingga mereka mau melakukan tindakan kriminal ini?
Hacker Memang Dianggap Iseng, Tapi Siapa Sangka Bisa Menguntungkan
Ya, memang umumnya para hacker berawal dari keisengan belaka bahkan sebagai hobi.
Namun di Amerika Serikat dan negara maju lainnya yang begitu memperhatikan keamanan data, hacker sendiri bisa mendapat gaji besar, lo.
Bagaimana bisa?
Mengenal White Hat, Black Hat, dan Gray Hat Hacker
Sebelum membahas gaji hacker, ada baiknya kita mengenal perbedaan ketiga jenis hacker dahulu.
Black Hat Hacker
Black hat hacker merupakan jenis peretas yang bekerja secara ilegal dan tentunya melanggar hukum yang berlaku di negara tersebut.
Hacker ini mengakali sistem komputer orang lain atau korporasi untuk niat yang jahat.
Mulai dari mencuri data pribadi, mengutak-atik website atau sistem operasional, hingga memeras uang dengan menjual data pribadi.
Artikel Terkait: Mengenal Profesi Ethical Hacker atau Hacker Profesional yang Legal dan Kode Etiknya
White Hat Hacker
Sesuai namanya, white hat hacker tentu memiliki niatan yang berbeda daripada black hat hacker.
Ya, white hat hacker merupakan profesi dunia teknologi seperti programmer atau developer yang berusaha untuk mengetes sebuah sistem.
Para hacker ini mendapat gaji untuk mencari celah keamanan data yang harus diperbaiki, lo. Sehingga bisa meningkatkan cybersecurity dari sebuah sistem.
Peretas white hat hacker sendiri merupakan profesi yang direkrut oleh perusahaan, sehingga mereka melakukannya secara etis.
Gray Hat Hacker
Jika membaca namanya, Anda pasti paham bila gray hat hacker tentunya belum dapat dikategorikan baik black maupun white.
Gray hat tidak melakukan peretasan dengn motif jahat, tetapi prosesnya tidak legal atau pun etis.
Misalkan saja, seorang gray hat hacker menemukan celah di sebuah website, dia akan melaporkannya kepada pemilik wesbite.
Meskipun langkah tersebut dilakukan secara ilegal, ya!
Artikel Terkait: Bukan Cuma Bjorka, 7 Hacker Ini Terkenal di Dunia! Ada yang Membantu Pemerintah, Lo!
Lalu Bagaimana dengan Gaji Hacker?
Bicara soal gaji akan merujuk pada bayaran profesional para white hat hacker, ya.
Nilai uang ini akan bergantung pada pemahaman dan pengetahuan mengenai cybersecurity, pemrograman komputer, jaringan komputer, dan sistem siber lainnya.
Apalagi bila profesional tersebut sudah memiliki sertifikasi, tentunya menjadi pertimbangan untuk besaran bayaran.
Rata-rata seorang hacker etis di Amerika mendapat upah sekitar USD67.209 atau Rp1 miliar, lo!
Wah, wah, rupanya sangat menggiurkan, ya!
Berikut adalah beberapa gaji pokok rata-rata untuk para peretas profesional yang etis berdasarkan beberapa situs di Amerika:
- Payscale: USD79.618 atau Rp1,19 miliar
- ZipRecruiter: USD67;209 atau Rp1 miliar
- Salary.com: USD103.583 atau Rp1,5 miliar
- Glassdoor: USD94.783 atau sekitar Rp 1,41 miliar
Mengapa Bisa Bervariasi?
Jika Anda perhatikan, selisih antara satu situs dengan situs lainnya cukup besar, ya!
Hal ini dikarenakan bayaran hacker sangat dipengaruhi beberapa faktor, lo.
Mulai dari tingkat keterampilan, pendidikan, pengalaman, lokasi, dan tentunya sertifikasi. Sertifikasi yang umumnya dimiliki adalah Certified Ethical Hacker (CEH).
Namun tidak dapat dipungkiri, pengalaman seorang hacker sangat penting dalam menentukan upah yang diterimanya.
Untuk hacker tanpa pengalaman, Glassdoor memberikan USD79.000 atau Rp1,18 miliar per tahun.
Sedangkan untuk pengalaman 1-3 tahun naik menjadi USD 89.000 atau Rp1,34 miliar per tahun.
Selanjutnya, pengalaman 4-6 tahun naik menjadi USD101.000 atau Rp1,5 miliar per tahun. Akhirnya, pengalaman 7-9 tahun dibayar USD105.776 atau Rp1,57 miliar per tahun.
Artikel Terkait: 10 Film Tentang Hacker Terbaik, Dari Kisah Nyata Hingga ke Fiksi Ilmiah
Bagaimana dengan Black Hat Hacker?
Memang, untuk para black hat hacker, kurang etis bila menyebutnya sebagai ‘gaji’. Namun memang tak dapat dipungkiri bahwa mereka bisa mendapat keuntungan besar dengan menjual data pribadi, lo.
Hacker sendiri bisa mencuri data Anda melalui cara sebagai berikut:
- Malware: mencuri informasi kartu kredit dan pembayaran digital
- Phising: mencuri informasi kartu kredit dengan mengklaim mereka berasal dari perusahaan terpercaya
- Password yang mudah ditebak
- Koneksi data yang tidak aman
Hacker sendiri kemudian menjual informasi-informasi di atas di situs ilegal yang bisa dibeli oleh orang lain.
Hal ini menyebabkan orang lain bisa mengakses kartu kredit atau bank Anda dan melakukan transaksi tanpa izin.
Harganya berkisar USD12 atau Rp180 ribu per akunnya.
Bayangkan bila hacker bisa mendapatkan miliaran akun, tinggal kalikan saja!
Itulah bagaimana cara hacker mendapatkan uang, baik melalui proses legal maupun ilegal. Pastikan selalu keamanan data Anda agar tidak bocor, ya!
***
Baca Juga:
5 Fakta Hacker Bjorka yang Hebohkan Indonesia, Cek!
Bank Indonesia Diretas Sekelompok Hacker, Data Apa yang Dicuri?
Tak Semuanya Berniat Jahat, Kenali 15 Jenis Hacker di Dunia Maya