Film tema percintaan mungkin sudah biasa. Namun, film dengan tema toxic relationship dan bagaimana seorang perempuan ingin keluar dari hubungan tersebut, mungkin tidak banyak. Film Story of Dinda: Second Chance of Happiness adalah salah satunya.
Film yang drilis pada 2021 ini sebenarnya adalah pelengkap kisah cinta Dinda (Aurelie Moeremans) dan Kale (Ardhito Pramono) dalam film Story of Kale: When Someone’s in Love yang rilis setahun sebelumnya.
Namun, kedua film spin off dari Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI) Universe ini bisa ditonton secara individu, kok.
Jika ingin menonton Story of Kale: When Someone’s in Love terlebih dahulu bisa, tetapi jika ingin langsung menyaksikan Story of Dinda: Second Chance of Happiness juga tidak masalah.
Artikel terkait: 11 Film tentang Perjuangan Perempuan untuk Rayakan International Women’s Day
Sinopsis Film Story of Dinda: Second Chance of Happiness
Seperti yang disebutkan di atas, film yang ditayangkan di Netflix ini bercerita tentang alasan mengapa Dinda berani mengakhiri hubungannya yang toxic dengan Kale. Di film Story of Kale: When Someone’s in Love, hal itu memang tidak diceritakan dengan jelas.
Dari sudut pandang perempuan, film ini menceritakan mengapa seseorang tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat dan apa alasan saat ia memutuskan untuk mengakhirinya.
Kalau di film ini, pertemuan Dinda dengan Pram (Abimana Aryasatya) yang akhirnya membuat hati dan pikirannya semakin terbuka untuk berani ambil keputusan.
Lalu, apa yang sebenarnya menjadi penyebab retaknya hubungan Dinda dan Kale? Apakah Pram di sini akan menjadi orang ketiga? Atau Dinda ingin bahagia dengan dirinya sendiri dulu? Anda bisa dapatkan jawabannya dengan menonton Story of Dinda: Second Chance of Happiness.
Artikel terkait: Disutradarai oleh Perempuan, 6 Film Netflix Ini Sukses Meraih Banyak Penghargaan
Fakta Menarik Film Story of Dinda: Second Chance of Happines
1. Disutradarai dan Diproduseri oleh Perempuan
Karena menceritakan tentang kisah cinta dari sudut pandang perempuan, kurang pas rasanya jika film ini disutradarai oleh laki-laki. Itulah mengapa Ginanti Rona dipilih menjadi sutradara film ini. Tak ketinggalan, produsernya juga perempuan yaitu Tersi.
“Jadi saat cerita Story of Kale, udah pernah ada kita pikirin Story of Dinda. Cuma yang menarik, membawakan suara dari sudut pandang perempuan. Kita membangun story seru banget, karena saya perempuan dan sutradara juga perempuan, kita campur perspektif perempuan,” ujar Tersi, seperti dikutip dari Brilio.net.
2. Memiliki Alur Maju Mundur yang Tidak Membuat Pusing
Sama seperti dua film Visinema Pictures sebelumnya, yakni Story of Kale: When Someone’s in Love dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Story of Dinda: Second Chance of Happiness juga memiliki alur cerita yang maju mundur.
Namun, jangan takut pusing atau jadi tidak mengerti dengan jalan ceritanya. Meskipun film ini tidak memiliki keterangan waktu, tetapi alur maju mundurnya masih sangat bisa dimengerti. Parents dijamin tidak akan pusing saat menontonnya.
3. Dialog dalam Film Story of Dinda Terasa Sangat Nyata
Banyak penonton yang bilang kalau dialog dalam film ini terasa sangat nyata, tidak seperti film Indonesia pada kebanyakan. Bahkan, beberapa percakapan antara pemain di Story of Dinda pasti pernah didengar di kehidupan nyata.
Ditambah dengan akting memukau dari Aurelie dan Abimana, sepanjang film penonton bisa sangat menikmati bahkan sangat relate dengan dialog para pemainnya.
Artikel terkait: Fakta Film Gangubai Kathiawadi, Kisah Pelacur yang Mengangkat Derajat Perempuan
4. Film Ini Diharapkan Bisa Membantu Orang Keluar dari Toxic Relationship
Karena bercerita mengenai perjuangan seorang perempuan untuk keluar dari hubungan percintaannya yang toxic, Ginanti berharap film ini bisa membuat banyak orang—tak hanya perempuan—sadar mengenai hubungan yang tidak sehat.
Ginanti mengatakan, “Apa yang ingin kita sampaikan lewat Dinda dari perspektif yang tidak mudah dan melihat bagaimana hubungan toxic bisa menjadi awareness. [Film ini[ Ingin menyampaikan bahwa kita sebenarnya punya pilihan untuk memilih kebahagian kita sendiri. Jadi, di film ini, jangan menggantungkan kebahagiaan kita sendiri. Setelah kita menyadari, kita bisa keluar dari hubungan toxic itu.”
5. Aurelie Moeremans Akhiri Hubungan Toxic-nya Berkat Film Story of Dinda
Entah karena saking mendalaminya karakter Dinda di film ini atau karena Aurelie benar-benar bisa belajar dari sosok Dinda, aktris cantik ini berani mengakhiri hubungan asmaranya setelah syuting Story of Dinda.
Aurelie bercerita, “Percaya nggak percaya gara-gara syuting film ini, begitu pulang dari syuting, saya langsung putus dari toxic relationship yang saya jalani. Jadi Story of Dinda ada tempat spesial di hati saya.”
Jika Parents penasaran dengan cerita Dinda di Story of Dinda: Second Chance of Happiness, bisa langsung menontonnya di Netflix. Jika memiliki waktu lebih, bisa juga sekalian menyaksikan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini dan Story of Kale: When Someone’s in Love agar lebih dapat gregetnya.
Baca juga:
6 Fakta Film Dokumenter Our Father, Kisah Dokter yang Suntikkan Spermanya ke Puluhan Perempuan!