Film Detak, Thriller dengan Menampilkan Budaya Tari Lengger Banyumas

Film Detak Versi Director’s Cut Tarian Lengger Maut. Thriller abis!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Siapa yang sudah nonton Film Tarian Lengger Maut? Ternyata ada Film Detak yang merupakan versi Director’s Cut Tarian Lengger Maut. Banyak penikmat bilang Film Detak ini berbeda dengan Film Tarian Lengger Maut yang sudah tayang duluan. 

Sutradara Film Detak, Yongki Ongestu, mengatakan perbedaan dari kedua film ini sangat banyak. Mulai dari detail pengambilan gambar hingga simbol penguatan karakter yang lebih dalam di Film Detak.

Kalau pada Film Tarian Lengger Maut lebih kepada karakter penari, sedangkan di Film Detak lebih condong ke karakter peran. Mulai dari karakter dokter yang misterius hingga sang penari Lengger diberikan porsi yang pas dalam Film Detak.

5 Fakta Menarik Film Detak Versi Director’s Cut Tarian Lengger Maut

1. Penggambaran Lengkap Karakter Sosok Dokter dan Penari Lengger

Dalam Film Detak ini, para pemain utama sangat menjiwai karakter masing-masing. Sosok dr Jati yang diperankan oleh Refal Hady dan Sukma si penari Lengger Desa Pager Alas oleh Della Dartyan sangatlah memukau.

Dokter Jati ini ternyata adalah tokoh yang dibuat oleh Aryanna Yu, produser film Detak, yang mengambil karakter berdasarkan skripsi kuliahnya sendiri tentang motivasi membunuh pada serial killer. 

Artikel Terkait : Refal Hady Masuk Nominasi Pria Tertampan di Dunia, Bikin Bangga!

Dokter Jati benar-benar bisa memerankan sosok berdarah dingin yang sempurna dan Sukma juga diperankan sebagai sosok gadis pemalu yang ingin melindungi desanya dengan tarian Lengger. Keduanya patut untuk mendapat apresiasi berkat penampilannya yang mengesankan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Film Detak Mengangkat Kebudayaan Masyarakat Banyumas 

Film yang tayang di Netflix ini menceritakan salah satu budaya dari Banyumas. Tidak heran kalau proses syutingnya saja dilakukan di bawah kaki Gunung Slamet.

Untuk Parents ketahui, Lengger berasal dari kata eling ngger. Kadang ada yang menyebut "lengger" berarti "le" dari kata "thole"(lelaki) dan "ngger" (perempuan). Keduanya merupakan kata sapaan di daerah Jawa. Sedangkan di Banyumas sendiri biasanya menjadi Lengger lanang (Lengger lelaki) atau Lenggger wadhon (Lengger perempuan).

Sedangkan Tarian Lengger atau disebut juga ronggeng sendiri merupakan kesenian asli dari Banyumas. Tarian tradisional ini dibawakan oleh 2 sampai 4 orang pria seperti wanita, atau wanita dengan pakaian khas dan diiringi oleh calung, sejenis alat musik gamelan dari bambu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tarian ini maknanya agar setiap orang dapat bersikap mengajak dan membela kebenaran dan menyingkirkan kejelekan.

Konon tarian ini dirintis dari Dusun Giyanti oleh tokoh kesenian dari desa Kecis, Bapa Gondowinangun sekitar tahun 1910 yang kemudian dikembangkan lagi oleh Ki Hadi Soewarno.

Daya tarik tarian lengger ini tentang mitos penari yang kemasukan roh, mirip seperti tokoh Sukma dalam film Detak. Para penari akan lebih enerjik saat memainkannya, karena mitos penari yang dimasuki oleh indang arwah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu juga ada mitos kalau tari Lengger juga bisa membawa perlindungan untuk masyarakat desa. Mitos dan adat istiadat ini yang membuat Yoevie mengangkatnya di film Detak.

3. Film Detak Lebih bagus Daripada Film Tarian Lengger Maut

Versi director’s cut dengan judul ‘Detak’ ini memang lebih terasa bagus bila dibandingkan dengan film sebelumnya ‘Tarian Lengger Maut’.

Permainan teknis memukau mulai dari elemen sinematografi, pemain utama dan pendukung lain, visualisasi sampai pengambilan gambar kamera terlihat akurat hingga ekspresi wajah beserta situasi di sekitarnya terlihat jelas.

Bahkan para pecinta film sangat memuji kalau film Detak ini bisa membawa emosi penonton saat menontonnya. Ini tidak lepas dari akting memukau sosok dr Jati dan Sukma yang membawa keseluruhan film tampak kuat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Walau narasinya masih terlihat lemah karena kita tidak akan mendapat jawaban antara tarian dan maut selama film berlangsung, film ini cukup tetap bisa dinikmati.

4. Menyabet Banyak Penghargaan Internasional 

Ternyata Film Detak Versi director’s cut ini sudah ditayangkan di berbagai negara dan banyak mendapat penghargaan internasional di festival film.

Salah satunya pada ajang European Cinematography Awards (ECA) 2021, tercatat film ini mendapat penghargaan Best Feature Film, Best Cinematography, dan Best Film Poster. Wah keren ya Parents?

5. Hanya Bisa Ditonton Online Dengan Durasi Lebih Lama

Karena antusias di luar negeri, akhirnya Yongki Ongestu memutuskan untuk menayangkannya di tanah air Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bedanya, kalau kita nonton Film Tarian Lengger Maut bisa ditonton di bioskopnya dengan durasi 70 menit, tapi kalau versi director’s cut akan hanya bisa ditonton secara online dengan 30 menit lebih lama. Salah satunya bisa ditonton di Netflix ya Parents!

Sinopsis Film Detak

Tahun : 2021
Sutradara : Yongki Ongestu
Para Pemain : Refal Hady, Della Dartyan, Alyssa Abidin, Bintang Satria, Hendra Prasetyo, Hetty Reksoprodjo
Durasi Film : 103 minutes

Film ini bercerita tentang sebuah desa yang penuh misteri bernama Desa Pager Alas. Desa tersebut didatangi oleh seorang dokter bernama Jati (Refal Hady) untuk membuka praktik di sana.

Dokter Jati sendiri ternyata memiliki obsesi terhadap detak jantung, bahkan dia mengoleksi jantung-jantung pasiennya. Menurut dr Jati, jantung manusia sangat menarik karena bisa tetap berdetak walau sudah dikeluarkan dari dalam tubuh.

Kemudian dr Jati bertemu dengan kembang desa bernama Sukma (Della Dartyan) yang berprofesi sebagai penari Lengger yang diwariskan secara turun temurun. Keduanya akhirnya memiliki ketertarikan satu sama lain. 

Kejadian mencekam satu persatu pun mulai muncul. Warga Desa Pager Alas mulai banyak yang menghilang tanpa diketahui kemana perginya.

Masyarakat desa pun kebingungan dan penuh ketakutan. Sukma yang memiliki kewajiban sebagai seorang penari adat Lengger ingin melindungi desa tercintanya agar terhindar dari malapetaka. 

Kisah selanjutnya tentu saja Parents harus nonton sendiri biar tidak penasaran. Walau hingga akhir cerita tidak didapatkan jawaban tentang hubungan antara tarian Lengger dengan pembunuhan sadis yang menjadi konflik utama, film Detak ini tetap layak untuk ditonton. 

Baca Juga :

id.theasianparent.com/film-indonesia-rilis-juni-2022

id.theasianparent.com/film-tentang-dokter

id.theasianparent.com/potret-della-dartyan

Penulis

Suria Echa