Memasuki usia 2 tahun, si Kecil penuh dengan rasa ingin tahu. Ia akan mengambil daun jatuh di pinggir jalan, menciprat-ciprat air genangan, atau bahkan memasukkan benda apapun yang ditemuinya ke dalam mulut.
Selain mengotori pakaian dan tubuhnya, fase eksplorasi ini juga berisiko pada kesehatan si Kecil. Kotoran yang menempel di tubuh, atau bahkan masuk ke dalam tubuh si Kecil, bukan tak mungkin akan mengundang kuman dan virus yang dapat menyebabkan si Kecil sakit.
Beberapa penyakit yang umum terjadi pada anak usia fase eksplorasi. Yaitu, antara 1-3 tahun, di antaranya flu, batuk, atau diare.
Nah, Bunda tentu tak mau terus-terusan resah di fase eksplorasi ini, kan? Dan tak mungkin juga Bunda melarang si Kecil untuk bereksplorasi, mengingat fase ini sesungguhnya merupakan cara si Kecil untuk belajar mengenal dunia sekitarnya.
Jadi, tak perlu takut atau khawatir dengan kotor dan tantangan yang mungkin dihadapi si Kecil saat bereksplorasi. Yakinlah bekal nutrisi terbaik yang Bunda berikan akan melindungi si Kecil dan menguatkannya dari dalam.
Selama ini, Bunda tentu telah membekalinya dengan nutrisi yang tepat, yang memberi si Kecil energi dan sekaligus berfungsi meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Nutrisi Sumber Energi
Si Kecil membutuhkan karbohidrat dan lemak untuk mencukupi kebutuhan energi. Mengacu pada angka kecukupan gizi atau AKG anak yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI, di usia 1-3 tahun, si Kecil membutuhkan energi energi sebanyak 1125 kkal, dengan kebutuhan karbohidrat 155 gram dan lemak 44 gram.
Karbohidrat sendiri menyumbang sebanyak 50-60% dari total kebutuhan kalori harian tubuh. Sebagian besar sumber karbohidrat bisa didapat dari makanan pokok sehari-hari. Beberapa jenis sumber karbohidrat yang cocok untuk si Kecil, di antaranya nasi, kentang, roti, mi, jagung, atau pasta.
Sedangkan lemak, selain sebagai salah satu sumber energi, juga punya manfaat luar biasa untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak. Untuk sumber lemak yang baik untuk si Kecil, Bunda bisa memberinya beberapa jenis ikan yang mengandung omega-3, kacang-kacangan, daging, ayam, dan minyak.
Nutrisi Peningkat Daya Tahan Tubuh
Untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, si Kecil membutuhkan protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup. Masih mengacu pada AKG anak yang ditetapkan oleh Kemenkes RI, si Kecil yang berusia 1-3 tahun membutuhkan asupan protein sebanyak 26 gram per hari.
Protein, selain merupakan salah satu nutrisi penting dalam sistem kekebalan tubuh si Kecil, juga punya peran penting sebagai zat pembangun sel dan jaringan tubuh. Makanan sumber protein yang bisa Bunda berikan pada si Kecil, di antaranya daging, ayam, ikan, telur, dan susu untuk protein hewani; serta kacang-kacangan, gandum, dan oat untuk protein nabati.
Protein untuk si Kecil juga bisa didapat dari susu pertumbuhan Friso, dengan kandungan protein yang terjaga kealamiannya sehingga mudah diserap oleh tubuh dan membantu si Kecil kuat dari dalam. Friso juga diproses dengan teknologi Locknutri, yang tidak akan menghilangkan kandungan nutrisi dalam susu. Artinya, susu tidak diproses dengan pemanasan yang berlebihan dan hanya single process. Satu kali proses dengan pemanasan yang tidak berlebihan membuat kualitas nutrisi lebih terjaga seperti contoh sayur segar yang baru Bunda masak lebih segar daripada yang sudah dipanaskan berulang.
Friso dengan Locknutri memastikan kualitas protein susu selalu terjaga kealamiannya, sehingga mudah diserap oleh tubuh dan bantu si Kecil kuat dari dalam. Dengan Locknutri, kandungan protein di dalam susu tetap terjaga, sehingga nutrisi dalam kondisi alami dan mudah diserap oleh si Kecil. Bunda bisa mendapatkan sample Friso secara GRATIS di sini.
Selain kandungan protein yang terjaga, Friso juga diperkaya dengan probiotik dan prebiotik yang membantu pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan, vitamin A, C, dan E yang merupakan jenis vitamin antioksidan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, serta beberapa mineral seperti zinc, zat besi, dan selenium yang mendukung daya tahan tubuhnya.