10 Fakta Unik Monas, Ikon Ibu Kota Jakarta

Ini 10 Fakta Unik Monas, Ikon Kota Jakarta!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ulang tahun ibu kota Jakarta yang ke-495 jatuh pada 22 Juni 2022. Jakarta terkenal dengan salah satu ikonnya, yaitu bangunan Monas (Monumen Nasional) yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat.

Meski bangunan ini sudah terkenal, bahkan dalam skala global, tapi tak banyak yang tahu keunikannya. Inilah deretan fakta unik Monas.

Monumen Nasional (Monas) adalah salah satu ikon terkenal yang terletak di Jakarta. Tugu dengan pucuk berbentuk lidah api dari perunggu berlapis emas ini adalah salah satu destinasi wisata andalan ketika berada di ibu kota.

10 Fakta Unik Monas

Dibuka kembali pada 16 Juni 2022, ini fakta unik Monas!

1. Sejarah Monas

(Sumber: www.instagram.com/yupri)

Ide dibangunnya sebuah tugu Monumen Nasional muncul dari Ir. Soekarno. Beliau yang pada saat itu menjabat sebagai presiden RI, sementara itu, pembangunan Monas ini juga tak lepas dari campur tangan arsitek pionir Indonesia yaitu Frederich Silaban dan Soedarsono, dan Ir. Rooseno.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pembangunan tugu bersejarah ini dimulai pada 17 Agustus 1961, kemudian diresmikan dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975.

2. Desain Monas Berawal dari Sayembara

(Sumber: www.unsplash.com/rohiim-ariful)

Untuk mendapatkan desain yang sesuai, Ir. Soekarno mengadakan dua kali sayembara untuk merancang bangunan bersejarah itu. Sayembara pertama diikuti oleh 51 peserta. Setelah melalui seleksi, satu desain menonjol bagi para panitia, yaitu desain milik Frederich Silaban.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tapi rancangan Frederich Silaban ternyata belum cukup memuaskan bagi para panitia, sehingga dilaksanakan sayembara kedua yang diikuti 136 peserta. Dari sayembara kedua ini, tak ada satu rancangan pun yang layak.

Sehingga, Ir. Soekarno meminta Frederich Silaban untuk menciptakan rancangan dengan konsep yang baru.

Frederich Silaban menggaet temannya RM. Soedarsono untuk merancang proyek itu hingga bertemu rancangan yang pas.

Artikel terkait: Monas Kembali Dibuka, Ini Cara Aturan Baru Masuk Monas

3. Menggunakan Konsep Lingga dan Yoni

(Sumber: www.unsplash.com/fuad-najib)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Desain tugu Monas ternyata memiliki makna filosofis yang mendalam loh, Parents. Rancangan tugu ini tak lepas dari pengaruh konsep Lingga dan Yoni. Ir. Soekarno menginginkan Monas menyerupai Lingga (alu-alu) dan Yoni (lesung).

Lingga yang bermakna maskulinitas, laki-laki dan kesuburan terproyeksi pada bagian tiang Monas yang menjulang tinggi. Sedangkan Yoni yang bermakna perempuan, feminin diproyeksikan pada bagian bawah Monas.

4. Arsitektur Monas Mengandung Unsur Kemerdekaan

(Sumber: www.unsplash.com/sulthan-auliya)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam masa perancangan, para arsitek Monas memasukkan unsur-unsur kemerdekaan. Angka dari tanggal 17 Agustus 45, yaitu angka 17, 8, 45 terletak pada perumusan rancangan tugu ini. Landasan atau pelataran bawah Monas memiliki tinggi 17 meter, lebar permukaan atas cawan 45 meter, dan lebar dasar pelataran bawah 80 meter.

Monumen dengan tinggi 132 meter ini dilengkapi dengan pucuk lidah api setinggi 17 meter yang dibuat dari perunggu dan dilapisi dengan emas seberat 45 kg.

5. Sumber Emas Lidah Api Monas

(Sumber: www.instagram.com/triawanmunaf/kreshna)

Salah satu nama yang terkenal karena menyumbangkan sebagian besar emas untuk melapisi perunggu di lidah api monas adalah Teuku Markam. Teuku Markam adalah seorang pengusaha terkaya di zaman Soekarno.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari keseluruhan emas pada lidah api Monas, 28 kg disumbangkan oleh Teuku Markam.

Emas di pucuk tugu Monas ini juga diperoleh dari Desa Lebong Tandai, salah satu desa di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Pada tahun 1995, bertepatan dengan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, emas di Monas ditambah seberat 50 kg.

6. Pergantian Nama Monas

(Sumber: www.instagram.com/ad1tya_rachman)

Nama Monas yang kita kenal sekarang ternyata sudah mengalami pergantian nama sebanyak 5 kali. Diantaranya adalah Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas.

7. Ada Apa Saja di Monas?

(Sumber: www.instagram.com/ngabilasalama)

Monas bukan hanya sekedar tugu loh, Parents. Didalamnya terdapat Museum Sejarah. Museum ini terletak 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu Monas, memiliki ukuran 80x80 meter persegi.

Di monumen ini juga terdapat Ruang Kemerdekaan yang berisi empat atribut kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya adalah Peta Kepulauan Negara Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika, juga Pintu Gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Artikel terkait: Jakarta Hajatan 2022 Digelar Sebulan Penuh, Banjir Agenda Menarik!

8. Sempat Ditentang Mahasiswa

(Sumber: www.jakarta-tourism.go.id)

Rencana pembangunan Monumen Nasional juga pernah ditentang oleh mahasiswa lantaran dianggap melakukan pemborosan. Hal ini pun muncul karena pertimbangan bahwa Indonesia pada saat itu lebih banyak membutuhkan pembangunan infrastruktur pasca kemerdekaan.

Meski begitu, bangunan bersejarah itu berhasil dibangun hingga akhirnya dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975.

9. Makna Lidah Api Monas

(Sumber: www.instagram.com/fendy_chandra)

Salah satu detil Monas yang menarik banyak perhatian adalah lidah api yang terbuat dari perunggu berlapis emas. Lidah api Monas ini mempunyai makna tersendiri loh, Parents

Lidah api pada pucuk Monas ini melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang senantiasa berkobar saat melawan para penjajah.

10. Tempat Pekan Raya Jakarta Diadakan untuk Pertama Kalinya

(Sumber: www.unsplash.com/ifki-kurniawan)

Siapa yang tahu, ternyata Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair pertama kalinya diadakan di Monas pada tahun 1968. Setiap tahunnya, kemeriahan Pekan Raya Jakarta ini diadakan di Monas hingga tahun 1991.

Sebelum dikenal sebagai Pekan Raya Jakarta, acara anual ini dikenal dengan nama Pasar Malam Gambir.

 

Parents, itulah 10 fakta unik Monas!

Baca Juga:

Penulis

Debora Pane