Bunda ingin memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil yang sudah berusia 1 tahun? Seperti diketahui, usia balita adalah periode emas pertumbuhan si Kecil yang perlu mendapat perhatian lebih.
Pada periode ini, tumbuh kembang anak akan berlangsung pesat jika kebutuhan nutrisinya tercukupi dengan baik.
Lalu, berapa angka kebutuhan nutrisi anak?
Menurut Permenkes No 28 Tahun 2019, angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak 1 tahun setiap hari meliputi:
- Energi: 1350 kkal
- Protein: 20 gram
- Lemak total: 45 gram
- Lemak Omega 3: 0.7 gram
- Lemak Omega 6:7 gram
- Karbohidrat: 215 gram
- Serat: 19 gram
- Air: 1150 ml
Nah, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi demi tumbuh kembang pesat si Kecil, kini banyak orang tua mulai beralih memberikan susu tambahan, salah satunya susu UHT.
Namun sebelum memutuskan, Bunda perlu cari tahu dulu nih informasi lengkap terkait fakta susu UHT untuk anak 1 tahun, sehingga Bunda dapat menentukan pilihan tepat untuk Si Kecil.
Apa Itu Susu UHT?
Merujuk National Library of Medicine, Susu UHT atau Ultra High-Temperature merupakan susu sapi murni yang diproses pada suhu 135–145 °C selama 2–3 detik.
Tujuannya membunuh mikroorganisme patogen pembentuk spora sehingga menghasilkan produk yang bisa disimpan beberapa bulan pada suhu kamar.
Meski diolah dari susu sapi murni dan masa simpannya lebih lama, ada beberapa fakta yang harus Bunda ketahui tentang produk susu satu ini. Apa saja?
Fakta Mengenai Susu UHT yang Perlu Dipahami
Susu UHT terbuat dari susu sapi murni. Segelas susu sapi murni hanya mengandung 0,5 mg/L zat besi alias tergolong rendah dibandingkan kebutuhan zat besi harian anak.
Sementara merujuk Permenkes No 28 Tahun 2019, anak usia 1 tahun membutuhkan asupan zat besi sebanyak 7 mg per hari.
Nah, jika kebutuhan akan zat besi ini tidak terpenuhi, risiko si Kecil terkena anemia defisiensi zat besi akan lebih tinggi.
Kebutuhan zat besi anak dapat diperoleh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsinya, salah satunya adalah melalui susu. Sehingga Bunda harus pastikan bahwa kandungan zat besi dalam susu yang diminum Si Kecil dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besinya.
Jika mengalami anemia defisiensi zat besi, pasokan zat besi dalam sel darah merah si kecil juga akan ikut berkurang. Hal ini dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan si Kecil melambat.
Kebutuhan Nutrisi untuk Otak si Kecil
Bunda, selain zat besi, anak usia 1 tahun juga membutuhkan berbagai nutrisi lain untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Apalagi di periode emas pertumbuhan, si Kecil membutuhkan asupan asam lemak esensial yang penting untuk perkembangan otak anak.
Asam lemak esensial ini terdiri dari Omega 3, Omega 6 serta DHA. Meskipun penting bagi pertumbuhan otak anak, sayangnya asam lemak esensial ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh si Kecil.
Oleh karena itu, si Kecil perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak esensial guna memenuhi nutrisi otaknya. Bunda dapat memberikan si Kecil makanan yang kaya akan asam lemak esensial.
Nah, kandungan ini bisa didapatkan dari berbagai jenis minyak ikan, salah satunya Minyak Ikan Tuna yang terbukti memiliki kandungan asam lemak esensial yang lebih tinggi dibanding Minyak Ikan Cod ataupun Minyak Ikan Sarden.
Kandungan Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Si Kecil
Selain zat besi dan asam lemak esensial, si Kecil juga membutuhkan nutrisi lain yang tak kalah penting bagi pertumbuhannya, Bun, misalnya Vitamin D dan C
Sebagai informasi, pemrosesan susu UHT menyebabkan hilangnya kandungan esensial dalam susu.
Merujuk Journal of Dairy Science, pemanasan membuat susu kehilangan 32,5% vitamin C, 17,9% vitamin B12, 12,5% asam folat, 3,4% vitamin B6, dan 2,6% vitamin B2.
Penyimpanan pada suhu kamar selama 20 minggu mengakibatkan hilangnya 100% vitamin B12, 96% vitamin B6, 85% vitamin C, 32% asam folat, dan perubahan vitamin B2 yang signifikan.
Padahal menurut Permenkes No 28 tahun 2019, anak usia 1 tahun membutuhkan 15 mcg vitamin D dan 40 mg vitamin C tiap harinya.
Lalu apa yang terjadi jika si Kecil kekurangan asupan vitamin D dan C ini?
Menurut National Library of Medicine, kekurangan asupan vitamin D ini dapat mengganggu pertumbuhan tulang si Kecil.
Sementara kurangnya asupan vitamin C pada si Kecil meningkatkan risiko menurunnya sistem kekebalan dan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Nah, untuk membantu memenuhi kebutuhan si Kecil tanpa rasa khawatir, Bunda bisa memberikan si Kecil susu pertumbuhan.
Meskipun keduanya sama-sama terbuat dari susu sapi, susu pertumbuhan memiliki nutrisi yang lebih lengkap untuk dukung tumbuh kembang si Kecil dan diformulasikan sesuai tahapan usianya.
Seperti SGM Eksplor 1+ yang sudah terbukti menjadi susu No.1 pilihan jutaan Bunda di Indonesia karena telah mendukung nutrisi anak Indonesia. Tentunya jutaan Bunda ini memiliki jutaan alasan mengapa pilih SGM Eksplor.
Salah satu alasannya karena SGM Eksplor merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC™, kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C yang dapat memaksimalkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat.
Alasan berikutnya, dalam setiap gelas SGM Eksplor 1+, mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan anak untuk dukung tumbuh kembang maksimalnya, seperti DHA 100% berkualitas dari Minyak Ikan Tuna yang lebih baik dari Minyak Ikan lainnya, dan Omega 3&6. Kandungan ini sangat bagus untuk mendukung perkembangan daya pikir si Kecil.
Selain dukung daya pikir, SGM Eksplor 1+ juga tinggi akan protein, vitamin D, dan kalsium untuk dukung pertumbuhan fisik.
Nah, ini yang tidak kalah penting, SGM Eksplor 1+ juga mengandung sumber serat pangan lho, Parents!
SGM Eksplor juga dilengkapi tinggi vitamin C dan Zinc untuk dukung daya tahan tubuh si Kecil. Dengan semua kandungan nutrisi di atas, Bunda bisa mendukung si Kecil menjadi Generasi Maju yang berpikir cepat dan berani.
Selain itu, jutaan Bunda lainnya juga memilih SGM Eksplor karena praktis dibuatnya, lho! Terbukti, 9 dari 10 ibu setuju SGM Eksplor mudah larut dan tidak menggumpal saat dibuat.
Soal rasa juga sudah terbukti bahwa 99% anak suka lezatnya SGM Eksplor yang creamy dan milky, jadi dijamin si Kecil akan suka juga!
Dengan banyaknya nutrisi dan manfaat untuk si Kecil dalam segelas susu SGM Eksplor, Bunda bisa dapatkan dengan hanya Rp 1.600-an/100ml. Lebih hemat dibandingkan susu UHT yang harganya Rp 3.000-an/100 ml.
Tentunya pemberian susu pertumbuhan ini perlu dibarengi dengan pemberian makanan dengan gizi seimbang dan stimulasi tepat ya, Bun! Jadi, pastikan Bunda pilih yang isinya lebih penting.
***
**Harga yang direkomendasikan, dapat berbeda tergantung kebijakan outlet masing-masing
Permenkes No 28 Tahun 2019. 2021. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. stunting.go.id/kemenkes-permenkes-no-28-tahun-2019-angka-kecukupan-gizi-yang-dianjurkan/
National Library of Medicine. 2021. The Consequence of Excessive Consumption of Cow’s Milk: Protein-Losing Enteropathy with Anasarca in the Course of Iron Deficiency Anemia—Case Reports and a Literature Review. NCBI
National Library of Medicine. 2021. Influence of Ultra-Heat Treatment on Properties of Milk Proteins. NBCI
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8468757/
National Library of Medicine. 2007. Iron Needs of Babies and Children. NBCI
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2528681/
National Library of Medicine. 2011. Essential Fats: How Do They Affect Growth and Development of Infants and Young Children in Developing Countries? A Literature Review. NCBI
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6860654/
National Library of Medicine. 2023. Vitamin D Deficiency. NBCI. www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532266/
National Library of Medicine. 2010. Essential Role of Vitamin C and Zinc in Child Immunity and Health. NCBI
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20515554/
Hjaltason, G.G. Haraldsson, 2006, Fish oils and lipids from marine sources, Woodhead Publishing, ISBN 9781855739710, https://doi.org/10.1533/9781845691684.1.56
Journal of Food Sciene. 2015. Sensory Perception, Nutritional Role, and Challenges of Flavored Milk for Children and Adults. IFT
ift.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1750-3841.12828
Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition. 2017. Sugar in Infants, Children and Adolescents: A Position Paper of the European Society for Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition Committee on Nutrition. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition