7 Fakta Aung San Suu Kyi, Terpaksa Tinggalkan Keluarga Demi Perjuangannya

Inilah sederet fakta Aung San Suu Kyi, pemimpin de facro Myanmar yang ditangkap bersama sejumlah tokoh senior partai dan Presiden Myanmar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nama Aung San Suu Kyi kembali menghiasi tajuk berita internasional. Pasalnya, tokoh perempuan penerima Nobel perdamaian ini dikabarkan ditahan oleh kelompok militer Myanmar. Lantas, seperti apa ya fakta seputar Aung San Suu Kyi? Baca ulasan selengkapnya berikut ini.

7 Fakta Aung San Suu Kyi

Berikut ini sederet fakta menarik tentang sosok Aung San Suu Kyi yang perlu Parents ketahui.

1. Anak dari Pahlawan Nasional Myanmar

Aung San Suu Kyi, atau juga disebut Daw Aung San Suu Kyi merupakan politikus dan pemimpin oposisi Myanmar. Ia lahir di Rangoon, Burma (sekarang Yangon, Myanmar) tepatnya pada 19 Juni 1945.

Perempuan berusia 75 tahun ini merupakan putri dari Jenderal Aung San, seorang pahlawan nasional yang gugur dalam sebuah peristiwa sebelum kemerdekaan Myanmar. Ibunya sendiri bernama Khin Kyi, seorang diplomat Burma yang terkemuka.

2. Fakta Aung San Suu Kyi: Aktivis Perempuan Prodemokrasi

Kiprah Aung San Suu Kyi di panggung politik Myanmar dimulai saat dirinya memperuangkan demokrasi di Myanmar. Ia dikenal sebagai seorang aktivis berprinsip yang rela menyerahkan kebebasannya untuk menantang para jenderal militer yang kejam yang memerintah Myanmar selama beberapa dekade.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia juga menjabat sebagai pemimpin National League for Democracy (Persatuan Nasional untuk Demokrasi atau NLD). 

Artikel terkait: Tunjukkan Rasa Nasionalisme, 9 Artis Ini Pernah Perankan Tokoh Bangsa di Film

3. Kuliah dan Bertemu Sang Suami di Oxford

Setelah sang ayah meninggal, pada tahun 1960, Aung San Suu Kyi berangkat ke India bersama sang ibu, Khin Kyi, yang saat itu ditunjuk sebagai duta besar Myanmar di Delhi. Ia pun melanjutkan pendidikannya di India.

Empat tahun kemudian, pemimpin demokrasi Myanmar ini masuk Universitas Oxford di Inggris. Di sana dia belajar filsafat, politik dan ekonomi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak cuma sebagai tempat menimba ilmu, rupanya Oxford juga menjadi saksi pertemuan Aung San Suu Kyi dengan sang suami. 

4. Menikah dan Membesarkan Kedua Anak

Aung San Suu Kyi menikah dengan seorang  akademisi Inggris bernama Michael Aris. Seperti layaknya rumah tangga lain, pasangan ini menjalani kehidupan yang harmonis dengan dua orang anak.

Setelah tinggal dan bekerja di Jepang dan Bhutan, dia menetap di Inggris untuk membesarkan kedua anak mereka, Alexander dan Kim.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski memiliki kehidupan yang terbilang bahagia, Aung San Suu Kyi seolah tak bisa jauh dari Myanmar. Tanah kelahirannya itu tidak pernah jauh dari pikirannya.

5. Pulang untuk Merawat Ibunya yang Sakit Keras, Fakta Menarik Aung San Suu Kyi

Pada akhirnya, Aung San Suu Kyi memilih pulang ke Myamar untuk merawat ibunya yang sakit keras. Ia terpaksa meninggalkan sang suami dan kedua putranya di Inggris saat itu.

Ketika dia tiba kembali di Yangon pada tahun 1988, Myanmar berada di tengah pergolakan politik besar. Ribuan mahasiswa, pekerja kantoran dan biksu turun ke jalan menuntut reformasi demokrasi.

"Saya tidak bisa karena putri ayah saya tetap acuh tak acuh terhadap semua yang terjadi," katanya dalam pidatonya di Yangon pada 26 Agustus 1988. Dia melanjutkan untuk memimpin pemberontakan melawan diktator saat itu, Jenderal Ne Win.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Tak Banyak yang Tahu, 11 Artis Indonesia Ini Ternyata Keturunan Pahlawan Nasional

6. Memimpin Kampanye Tanpa Kekerasan

Terinspirasi oleh kampanye tanpa kekerasan dari pemimpin hak-hak sipil Amerika, yaitu Martin Luther King, serta Mahatma Gandhi dari India, Aung San Suu Kyi mengorganisir aksi unjuk rasa dan melakukan perjalanan ke seluruh negeri, menyerukan reformasi demokrasi yang damai dan pemilihan umum yang bebas.

Namun demonstrasi tersebut ditindas secara brutal oleh tentara militer, yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada 18 September 1988. Suu Kyi ditempatkan di bawah tahanan rumah pada tahun berikutnya.

Pemerintah militer mengadakan pemilihan nasional pada Mei 1990, yang dimenangkan NLD Suu Kyi secara meyakinkan, tetapi ujung-ujungnya militer menolak untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan.

7. Meraih Nobel Perdamaian

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat ini, ia menjadi tahanan rumah. Pada 1991, ia menerima Penghargaan Nobel Perdamaian atas perjuangannya dalam memajukan demokrasi di negaranya tanpa menggunakan kekerasan dalam menentang kekuasaan rezim militer.

Perempuan kelahiran 19 Juni 1945 ini kemudian dibebaskan secara resmi oleh junta militer Myanmar pada tanggal 13 November 2010 setelah mendekam sebagai tahanan rumah selama 15 tahun dari 21 tahun masa penahanannya sejak pemilihan umum tahun 1990. Sejak 6 April 2016, Suu Kyi menjabat sebagai State Counsellor atau penasihat negara.

Kini, di tengah ketegangan politik di Myanmar, Aung San Suu Kyi kembali ditahan oleh junta Militer.

Baca juga:

id.theasianparent.com/nama-pahlawan-wanita

id.theasianparent.com/keluarga-rohingya-ini-mengemis-di-kuala-lumpur

id.theasianparent.com/nama-depan-bayi-perempuan-islami

Penulis

Titin Hatma