Infeksi telinga atau otitis media adalah salah satu alasan umum kunjungan ke dokter spesialis anak (DSA). Itulah sebabnya para ahli tertarik mencari tahu bagaimana cara mengurangi risiko terjadinya infeksi telinga.
Kadang infeksi telinga tidak berbahaya, namun cukup membuat anak menderita dan kesakitan.
Di Finlandia, sebuah tim DSA menduga penggunaan empeng bisa menjadi penyebab infeksi telinga. Mereka melakukan penelitian yang membandingkan penggunaan empeng dan risiko infeksi telinga anak.
Hasilnya menunjukkan bahwa pembatasan penggunaan empeng bisa mengurangi infeksi telinga anak hingga 29%.
Seorang profesor bidang spesialis infeksi anak di University of Oulu Finlandia, Marjo Niemela, MD, PhD mengatakan,”Kami pikir kita mestinya menghentikan total penggunaan empeng untuk melihat efeknya, namun kami menemukan bahwa dengan membatasi saja penggunaannya saat bayi tertidur, sudah bisa mengurangi gejala otitis media.”
Niemela mengatakan,”Kami menggunakan intervensi yang sangat sederhana yang positif dan didesain sedemikian rupa sehingga tak meningkatkan kegelisahan orangtua selama penelitian ini.” Dia mengatakan, sekitar 80% bayi menggunakan dot hingga usia 2 atau 3 tahun, jadi penggunaan empeng memang sangat umum.
Bagaimana cara penelitiannya?
Penelitian ini terdiri dari dua tim. Tim pertama terdiri dari sekitar 270 anak di atas enam bulan yang menggunakan empeng hanya saat anak akan tertidur. Penggunaan empeng juga dibatasi hingga anak berusia 10 bulan.
Sementara sekitar 200 anak lain terus menggunakan empeng tanpa batasan tertentu. Semua anak dalam penelitian ini diikuti perkembangannya hingga 18 bulan.
Bagaimana hasilnya? Simak di halaman berikut.
Dibandingkan dengan anak yang menggunakan empeng tanpa batasan, anak di kelompok pertama bisa mengurangi penggunaan empeng hingga 21%.
Secara keseluruhan anak yang tidak menggunakan empeng secara terus menerus dalam kedua kelompok ini mengalami infeksi telinga 33% lebih sedikit daripada yang sering menggunakan empeng.
Tim peneliti ini tidak menganjurkan membatasi total penggunaan empeng. Misalnya untuk bayi enam bulan ke bawah, penggunaan empeng dikatakan tidak berbahaya.
Soal desain empeng yang sering diperdebatkan, Niemela mengatakan dia tak bisa mengomentari hal itu. “Kami tak belajar desain empeng untuk menentukan apakah peningkatan risiko tergantung pada jenis empeng.”
Banyak orang tua berpikir trik untuk penggunaan empeng yang aman adalah kebersihan. Di sini Niemela mengatakan bahwa itu bukan hal yang diteliti dalam penelitian ini. Menurutnya, bakteri memang sangat mudah tumbuh di dalam dot, namun itu belum tentu penyebab infeksi telinga anak.
Artikel terkait: Kelebihan dan Kekurangan Bayi Pakai Empeng yang Parents Wajib Tahu
Pendapat berbeda
Robert C. Sprecher, MD, kepala divisi THT di Rainbow Babies and Children Hospital di Cleveland, mengatakan ia tidak yakin bahwa empeng meningkatkan risiko infeksi telinga anak.
Sprecher mengatakan ada kemungkinan lain bahwa orang tua menggunakan empeng untuk anak yang rewel karena infeksi telinga. Karena itu perlu dipertanyakan manakah yang lebih dulu, infeksi telinga atau penggunaan empeng?
Menurut dia dua faktor yang bisa dikaitkan dengan infeksi telinga anak adalah genetik dan day care. Kita tidak dapat melakukan apa-apa terkait genetika dan sulit untuk tidak tergantung pada jasa tempat penitipan anak, di mana anak sering tertular pilek dari teman-temannya di sana. Pilek adalah salah satu pemicu infeksi telinga pada anak.
Namun Sprecher mengatakan bahwa penggunaan empeng memang sudah dikaitkan dengan peningkatan infeksi oral dan dengan masalah gigi. Untuk itu memang bijaksana untuk mendorong mengurangi penggunaan empeng.
Sementara itu, The American Academy of Pediatrics, dalam buku Caring for Your Baby and Your Child, menulis tentang penggunaan empeng: “Empeng tidak menyebabkan masalah medis atau psikologis. Jika bayi Anda ingin menghisap lebih dari saat menyusui atau lebih dari apa yang disediakan botol susu, empeng memenuhi kebutuhan itu.”
Nah, Parents, bagaimana menurut Anda?
Referensi: WebMD
Baca juga:
Bayi rewel saat tumbuh gigi? Segera atasi dengan 4 hal ini Bun!