Efek samping bleaching gigi tampaknya tak menghambat masyarakat modern melakukan proses tersebut. Warna gigi menguning dan kusam memang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Itu sebabnya tak sedikit orang melakukan beragam cara untuk mengembalikan warna gigi seperti semula. Salah satunya dengan cara bleaching gigi.
Bleaching atau dental whitening merupakan suatu prosedur memutihkan gigi dengan menggunakan bahan kimia, tujuannya untuk mengembalikan faktor estetika dan mendapatkan warna gigi kembali cerah.
Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemutihan gigi
Menjalani bleaching gigi tidak bisa sembarangan. Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal bertajuk ‘Tooth whitening in children and adolescents: a literature review’ pada 2005 terdapat beragam kondisi yang sebaiknya dituntaskan untuk Anda yang ingin melakukan prosedur memutihkan gigi:
- Mulut yang kering dan gangguan enzim di mulut
- Gangguan saluran pencernaan
- Asma
- Adanya keluhan bau mulut
- Gigi rapuh dan patah
- Erosi enamel gigi
- Kesehatan gigi yang buruk
Selain itu, pasien yang memiliki gigi berlubang dangkal dan dalam, kondisi gigi hipersensitif atau tambalan gigi yang rusak sebaiknya melakukan perawatan lebih dulu dan berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum melakukan tindakan ini.
Kapan usia ideal melakukan bleaching gigi?
Usia menjadi faktor penentu saat seseorang ingin melakukan prosedur estetika tertentu, termasuk bleaching gigi. Setiap orang tentu ingin memiliki gigi berwarna cerah dan sehat, dengan catatan ia sudah berusia di atas 18 tahun.
Melansir laman resmi Cleveland Clinic, anak yang berusia di bawah 18 tahun tidak direkomendasikan untuk melakukan tindakan ini, disebabkan ruang pulpa gigi yang masih luas dan terus berkembang.
Memutihkan gigi dengan metode apapun dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan pulpa serta iritasi. Di samping itu, memutihkan gigi sebaiknya juga dihindari oleh ibu yang sedang hamil atau menyusui.
Umumnya, produk pemutih gigi mengandung hidrogen peroksida atau carbamide peroxide. Kandungan ini memiliki efek yang bisa mengganggu pertumbuhan janin. Jadi sebaiknya Bumil menunggu hingga setelah melahirkan jika ingin memutihkan gigi.
Jangan buru-buru, kenali efek samping bleaching gigi berikut:
Bleaching gigi menjadi prosedur kecantikan yang menggoda, metode ini diklaim efektif memutihkan kembali gigi Anda. Namun, sebaiknya Bunda mencermati beberapa efek samping yang akan dialami setelahnya.
Efek samping bleaching gigi #1 : Gigi menjadi lebih sensitif
Salah satu efek samping bleaching gigi adalah Bunda akan merasakan gigi lebih sensitif setelah memutihkan gigi. Umumnya terjadi selama atau usai prosedur berlangsung hingga 48 jam setelahnya.
Intensitas nyeri dan sensitivitas bergantung pada durasi dan temperatur yang mengenai lapisan gigi saat tindakan berlangsung.
Karenanya, tingkat sensitivitas gigi yang dirasakan sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu sebelum Anda memutuskan memutihkan gigi.
Biasanya dokter akan memberikan rekomendasi produk terbaik yang aman dilakukan selama prosedur. Jika nyeri masih berlangsung setelah tindakan pemutihan, gunakanlah pasta gigi untuk meminimalisir rasa sensitif yang mengandung potasium nitrat dan gel sodium fluoride.
Efek samping bleaching gigi #2 : Kerusakan area pulpa
Kendati masih diadakan penelitian mengenai hal ini, namun prosedur memutihkan gigi sudah seharusnya dilakukan dengan hati-hati. Jangan lakukan tindakan ini jika Bunda memiliki gigi berlubang yang lokasinya dekat dengan pulpa.
Selain itu, perbaiki semua tambalan gigi yang rusak sebelum memutuskan melakukan prosedur satu ini.
Efek samping bleaching gigi #3 : Lapisan gigi lebih rapuh
Bleaching gigi menjadi cara efektif mengembalikan keputihan gigi dalam waktu signifikan, tak jarang orang terkejut dengan hasilnya. Namun, penting diingat bahwa bahan kimia yang keliru dapat menyebabkan kerusakan struktur lapisan gigi sehingga lubang gigi akan lebih mudah timbul.
Hal ini bisa disiasati dengan cara memakai bahan pemutih gigi yang kandungannya aman serta mengaplikasikan fluor untuk mengembalikan mineral gigi yang mungkin hilang saat tindakan memutihkan gigi berlangsung.
Efek samping bleaching gigi #4 : Memungkinkan iritasi
Iritasi jaringan lunak sangat mungkin terjadi sesaat setelah melakukan pemutihan gigi, hal ini biasanya terjadi karena kontak gigi dengan produk kimia yang intens selama bleaching berlangsung.
Gusi yang terpapar larutan pemutih terlalu lama dapat menyebabkan peradangan dan kemerahan, bahkan dalam kasus ekstrim mengakibatkan perdarahan dan rasa sakit pada jaringan gusi.
Efek smaping bleaching gigi #5 : Hasil yang tidak sesuai harapan
Dengan konsentrasi zat pemutih gigi yang beragam, Bunda memang bisa mendapat gigi putih yang diharapkan. Namun, kebiasaan pasien turut memengaruhi ketahanan warna gigi.
Umumnya, hasil proses bleaching gigi dapat bertahan 6 hingga 12 bulan dengan catatan pasien menjaga pola makan dengan baik. Warna putih pada gigi akan memudar jika konsumsi makanan berwarna dan merokok masih rutin dilakukan setelah tindakan selesai.
Penting untuk Bunda mempertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan melakukan proses memutihkan gigi, mengingat efek samping yang mengikuti setelahnya. Menjaga pola hidup dalam keseharian menjadi langkah esensial untuk dilakukan agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Referensi : Verywell Health, Pediatric Education, Healthline
Baca juga :
Kandungan Fluoride dalam Pasta Gigi, Amankah untuk Ibu Hamil?