Bumil tak dianjurkan duduk terlalu lama, berikut penjelasannya

undefined

Jangan remehkan duduk terlalu lama saat hamil, ini penjelasannya.

Ada beragam alasan yang membuat ibu hamil akan malas melakukan aktivitas. Perubahan tubuh yang signifikan akan membuat Bunda yang sedang hamil memilih duduk saja dalam waktu lama. Apakaha ha ini berbahaya untuk kehamilan dan janin dalam kandungan?

Faktanya, kebiasaan yang nampak menggoda ini sebaiknya tak dibiarkan selama kehamilan. Duduk dalam durasi panjang akan membuat hormon kehamilan meningkat sehingga rentan membuat wanita mengalami depresi.

Sebuah penelitian baru-baru ini yang dikepalai oleh Nithya Sukumar, MD, rekan peneliti klinis, kesehatan metabolik dan vaskular di Warwick Medical School, University of Warwick menyebutkan bahwa kelamaan duduk akan membuat wanita hamil rentan mengalami depresi utamanya jika kebiasaan tersebut dilakukan selama trimester kedua kehamilan.

“Wanita hamil sebaiknya mengetahui bahaya duduk terlalu lama, agar dapat mengurangi risiko,” kata Dr Sukumar.

Duduk terlalu lama efektif menambah berat badan

Dalam penelitiannya, Dr. Sukumar dan timnya menemukan korelasi antara duduk terlalu lama dengan penambahan berat badan.

Duduk berlebihan memang nikmat, namun nyatanya dapat mengakibatkan diabetes gestasional. Hal ini tentu berbahaya karena ampuh meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan janin.

“Mendorong wanita untuk beristirahat dari duduk mungkin lebih mudah untuk diimplementasikan daripada meningkatkan aktivitas fisik mereka selama kehamilan. Kami percaya mengurangi waktu duduk memiliki potensi mengurangi risiko wanita hamil diabetes gestasional dan mengurangi faktor risiko metabolik bayi yang baru lahir, ” jelas Ponnusamy Saravanan, MD, yang juga berkontribusi pada penelitian ini.

Seberapa lama sebaiknya Bumil duduk dalam satu waktu?

berapa lama duduk selama hamil

Dr. Tanya Sorensen, M.D., seorang dokter bidang kedokteran maternal di Swedish Medical Center di Seattle, turut meneliti hubungan antara aktivitas fisik selama kehamilan dan diabetes gestasional serta hipertensi.

Dr. Sorensen menambahkan bahwa aktivitas fisik sangat penting bagi wanita hamil. “Wanita yang memiliki pekerjaan di belakang meja sebetulnya dapat melakukan aktivitas seperti berjalan, berenang atau treadmill bahkan naik turun tangga. Itu bisa membantu menurunkan risiko,” ungkapnya.

Di samping itu, Sorensen juga menganjurkan agar selama hamil ibu mencuri kesempatan untuk beristirahat di pagi dan sore hari setelah sebelumnya melakukan aktivitas. Sorensen mengingatkan bahwa duduk berlebihan juga erat kaitannya pada risiko ibu hamil terkena varises dan pembekuan darah yang amat berbahaya.

“Bisa jadi jika Anda tidak berolahraga, Anda tidak mendapatkan endorfin. Kebanyakan orang merasa lebih baik setelah berolahraga. Tetapi bisa juga karena Anda sudah depresi dan kemudian Anda hanya memiliki energi untuk bergerak. Sulit mengatakan apa penyebabnya dan apa akibatnya, ” pungkasnya.

Referensi  : Fit Pregnancy

Baca juga :

4 Kondisi ini membuat ibu hamil butuh transfusi darah, kenali risikonya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.