Semua anak berhak atas hidup yang nyaman, aman, sejahtera, bebas dari kekerasan verbal maupun fisik, jauh dari semua bentuk ketidakadilan . Mari kita isi kehidupan anak kita dengan banyak cinta agar mereka tumbuh menjadi manusia yang penuh cinta.
Baca juga:
Dikabarkan 4 Anak Yatim Terlantar di Sumedang, Ini Klarifikasi Ibu Mereka
Memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan anak beserta ibunya ini, tampaknya UNICEF kembali membuat sebuah video yang memperlihatkan kehidupan seorang anak dari dua sisi. Video berdurasi hampir 2 menit ini memperlihatkan bagaimana seorang anak tumbuh di lingkungan yang membuatnya tidak nyaman. Agar tidak penasaran, silahkan lihat terlebih dahulu videonya.
Dua Sisi Kehidupan Berbeda
Ketika seseorang tersenyum, bukan berarti dirinya selalu merasa senang dan seakan tidak ada beban dalam hidup ditanggungnya. Tampaknya kata tersebut sangat cocok dilontarkan ketika selesai menonton video satu ini. Ingin tampil baik baik saja padahal membutuhkan pertolongan, hal ini dilakukan karena tak ingin menunjukkan sisi lemahnya. Seperti yang digambarkan dalam video satu ini, yang mungkin bisa menyayat hati siapapun yang melihatnya.
Pada detik ke 3, terlihat dua orang bocah lelaki mengenakan seragam sekolah dan tengah asyik bermain pasir sambil bercanda ria. Rasa senang yang mereka tampilkan di depan banyak orang, bertolak belakang dengan realita yang harus mereka alami. Pada detik ke 9, terlihat kedua anak lelaki ini tidaklah sedang bermain pasir seperti adegan sebelumnya. Melainkan mereka tengah bekerja mencetak bata di teriknya sinar matahari, dimana mereka diawasi oleh mandor mereka.
Ada adegan berikutnya terlihat seorang anak lelaki yang tersenyum manis tengah membawakan sebuah cangkir yang terisi penuh kepada seseorang. Ternyata cangkir tersebut diberikannya kepada sang ayah yang tengah menunggunya di ruang keluarga sembari menonton acara kesayangannya. Melihat sang anak membawakan minuman, sang ayah terlihat menyambutnya sembari memberikan senyum bangga.
Kehidupan anak yang hangat ini sejenak sirna ketika kamera diarahkan ke sisi lainnya, dimana terlihat ayah justru memarahi anak kesayangannya. Masih memegang cangkirnya dengan erat, tampak jelas jika sang anak tersebut ketakutan sehingga dirinya menundukkan pandangannya. Namun sang ayah justru menengadahkan kepalanya dan mendorong jidatnya cukup keras seakan menyuruh si anak untuk tunduk kepadanya.
Adegan ketiga memperlihatkan seorang anak sedang berbicara di depan teman temannya dengan percaya diri. Tampaknya sang gadis muda ini tengah mempersentasikan sesuatu, sehingga semua orang fokus melihatnya serta setiap pembicaraannya didengarkan dengan seksama. Berbeda dengan adegan pertama, ketika sang juru kamera mengambil dari sisi berbeda terlihat suasana kelas menjadi ricuh yang membuatnya kehilangan rasa percaya diri.
Di adegan selanjutnya terlihat seorang anak perempuan membawa senter berlarian ke arah tenda sederhana di sudut ruangan, kemudian berbalik arah dan melambaikan tangannya seakan mengajak orang lain untuk mengikutinya. Benar saja, pada detik berikutnya terlihat seorang anak lelaki yang melunjur ke dalam tenda dan diikuti oleh sang gadis tersebut. Ternyata mereka berdua hendak membuka sebuah bungkusan kue kesukaannya dan memakannya bersama.
Berbanding terbalik dengan adegan sebelumnya, dimana sekarang mereka berada di sebuah kapal penyelamat sembari mengenakan pelampung keselamatan. Mereka terlihat ketakutan dan bersembunyi di balik terpal. Ketika sang juru kamera mengambil gambar penuh, ternyata kedua anak tersebut bersama dengan penumpang lain yang tampaknya bersama mereka ketika musibah terjadi.
Sampaikan Pesan Lewat Video Ilustrasi
Di penghujung video, kehidupan anak yang berada di atas kapal masih terombang ambing di lautan lepas dan belum terlihat satu pulau terdekat. Sembari video terputar terdapat sebuah kalimat muncul yang mengatakan bila “ every child deserves a fair chance in life” yang berarti setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam kehidupan ini. Pada detik berikutnya muncul tulisan lain yang mengajak siapapun untuk bergabung melawan ketidakadilan ini.
Tampaknya UNICEF meminta kesadaran masyarakat bila setiap anak harus mendapatkan haknya, salah satunya adalah mendapatkan cinta dan saling menghargai. Diharapkan dengan sedikit bantuan, mereka yang diberlakukan tidak adil akan mendapatkan semua hak yang harusnya mereka dapatkan. Langkah kecil yang dilakukan akan terasa begitu berarti bagi mereka yang membutuhkan.
Setiap anak yang dilahirkan di bumi, berhak mendapatkan semua haknya tanpa melihat siapa dirinya. Merasa bebas tanpa kekerasan secara fisik maupun verbal, diharapkan setiap anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan dapat berguna bagi orang di sekitarnya. Berikan mereka banyak cinta dalam kehidupannya, agar mereka tidak haus akan kasih sayang dan melampiaskannya kepada diri sendiri maupun orang terdekatnya nanti.