Drama Korea Twinkling Watermelon tayang setiap Senin-Selasa di platform streaming Viu. Kisah perjalanan waktu dan kisah remaja yang berproses menjadi dewasa menjadi tema besar dalam cerita drama ini.
Selain kisah para remaja yang menjadi fokus utama cerita, adapula kisah para orangtua yang berjuang menghadapi temperamen anak-anak remaja yang sulit diatur. Remaja yang merasa tahu segalanya dan mulai memiliki pemikiran sendiri, hingga tak mau menuruti keinginan orangtua.
Sosok para orangtua ini berhasil membawa dinamika ke dalam drama yang dibintangi Ryeo Un dan Choi Hyun Wook ini. Bahkan seringkali, kemunculan mereka di layar akan menguras airmata penonton.
Sinopsis Drama Korea Twinkling Watermelon
Secara singkat, drama Korea Twinkling Watermelon berpusat pada kisah Ha Eun Gyeol, seorang remaja yang cerdas secara akademik dan punya bakat bermusik.
Ha Eun Gyeol lahir di keluarga tuna rungu, dimana ayah, ibu serta kakaknya tak bisa mendengar atau berbicara. Hanya ia sendiri yang normal. Ha Eun Gyeol pun menjadi jembatan komunikasi antara keluarganya dengan orang di sekitar mereka.
Ha Eun Gyeol yang sejak kecil menjadi tumpuan keluarganya, merasa lelah terus menjadi anak teladan dan kebanggaan orangtua. Ia memiliki mimpinya sendiri untuk bisa terus bermusik. Sayangnya keinginan itu ditentang oleh orangtuanya.
Orangtua Ha Eun Gyeol ingin anaknya fokus belajar demi masa depan yang lebih baik. Namun Ha Eun Gyeol ingin terus bermusik. Ayah dan anak inipun bertengkar hebat.
Saat Ha Eun Gyeol berusaha membuang mimpinya demi orangtua yang telah banyak berkorban, ia malah terlempar ke tahun 1995 dan bertemu ayahnya yang masih muda. Di sini, posisi Ha Eun Gyeol menjadi terbalik.
Jika di tahun 2023 ia adalah anak yang harus selalu mendengarkan ucapan ayahnya untuk belajar dan berprestasi. Di tahun 1995 Ha Eun Gyeol harus berusaha keras membuat sang ayah yang malas dan hanya memikirkan perempuan untuk bisa belajar dan mendapat nilai bagus di sekolah.
Sosok Orangtua di Drama Korea Twinkling Watermelon yang Menguras Emosi Penonton
1. Sosok Ayah Bisu, Ingin Melakukan yang Terbaik bagi Anaknya
Ha Yi Chan, ayah Ha Eun Gyeol adalah tunarungu wicara yang hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Istrinya Yoon Chung Ah dan anak sulung mereka Ha Eun Ho sama-sama tunarungu wicara seperti dirinya. Hanya Ha Eun Gyeol yang bisa mendengar dan bicara.
Sebagai seorang ayah, Ha Yi Chan seringkali merasa bersalah pada anak-anaknya, karena kerap mendapat ketidakadilan akibat kekurangan fisiknya. Namun demikian, ia sangat bangga pada Ha Eun Gyeol dan Ha Eun Ho yang selalu berprestasi dan membuat banyak orang memujinya sebagai ayah yang sukses.
Ia juga tak ragu menerjang bahaya demi anak-anaknya. Seperti masuk ke dalam rumah yang terbakar demi menyelamatkan Ha Eun Gyeol, atau tersungkur di jalanan penuh salju saat Ha Eun Ho dalam bahaya.
Meski kelihatannya keras kepala, namun Ha Yi Chan sangat menyayangi anak-anak dan istrinya. Dia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya meski sering disalahpahami.
2. Sosok ibu Bisu berusaha jadi jembatan ayah dan anak
Yoon Chung Ah, merupakan tunarungu sejak lahir. Namun ia beruntung bisa membangun keluarga dengan pria yang sangat mencintainya. Dia juga sangat menyayangi kedua anaknya.
Ketika Ha Eun Gyeol mulai bandel dengan bolos les bahkan berbohong, Yoon Chung Ah berusaha untuk tidak mencari tahu alasannya. Ia fokus memperbaiki hubungan Ha Eun Gyeol dan Ha Yi Chan yang tampak mulai berjarak.
Yoon Chung Ah tahu bahwa Ha Eun Gyeol adalah sumber kebahagiaan bagi suaminya, Ha Yi Chan. Namun Yoon Chung Ah luput memerhatikan perasaan Ha Eun Gyeol yang merasa terbebani dengan espektasi untuk selalu menjadi yang terbaik demi kebahagiaan ayahnya.
3. Nenek yang Ingin Cucunya punya masa depan
Go Yang Hee, adalah nenek buyut Ha Eun Gyeol yang meninggal ketika Ha Eun Gyeol masih kecil.
Ha Eun Gyeol akhirnya bertemu lagi dengan sang nenek buyut ketika ia terlempar ke tahun 1995 dan melihat sosok ayahnya di masa remaja, dan melihat bagaimana Go Yang Hee berusaha keras mendidik Ha Yi Chan remaja yang sangat malas belajar.
Ha Eun Gyeol pun berusaha membantu nenek buyutnya agar bisa membuat Ha Yi Chan muda lebih rajin belajar dan nilainya di sekolah membaik.
4. Ibu yang Kehilangan Masa Muda, Memaksa Anak menebus Impian
Choi Se Gyeong adalah cinta pertama Ha Yi Chan di masa remaja sebelum bertemu dengan Yoon Chung Ah.
Choi Se Gyeong memiliki kisahnya sendiri. Diadopsi oleh keluarga konglomerat, ia berusaha keras untuk dicintai oleh orangtua angkatnya. Iapun belajar bermain alat musik cello hingga dijuluki Dewi Cello karena kecantikan dan kemahirannya bermain alat musik ini.
Akan tetapi, saat pindah ke Amerika, ia tak bisa mengejar mimpi menjadi pemain cello profesional karena hamil dan menikah. Sayangnya, kegagalan itu ia refleksikan pada anaknya, Oh Eun Yu.
Oh Eun Yu dipaksa berlatih cello hingga mahir, bahkan dilarang bermain menikmati masa kecil. Meski demikian, Choi Se Gyeong seolah tak pernah puas. Saat ia terpuruk dan menyesali hidupnya saat ini, ia menyalahkan Oh Eun Yu atas kegagalannya meraih impian.
Oh Eun Yu yang muak dengan ibunya memutuskan pergi bahkan berniat bunuh diri karena merasa hidupnya tak berarti.
5. Sosok ayah yang dibenci anak kandung, dan dicintai anak didik
Di tengah beban berat sebagai anak dari keluarga tunarungu, Ha Eun Gyeol mendapatkan penghiburan dari kakek Choi Hyun. Ha Eun Gyeol bertemu kakek tersebut saat sedang menangis sendirian di depan toko musik yang ternyata milik Choi Hyun.
Ha Eun Gyeol menemukan minat dan bakatnya bermain gitar berkat bimbingan Choi Hyun. Mereka pun menjadi dekat dan menjalin hubungan layaknya ayah dan anak.
Siapa sangka, Choi Hyun sebenarnya memiliki putri kandung yang sudah lama tak ditemuinya bahkan hingga ia meninggal. Entah apa alasan putri kandung Choi Hyun membencinya, namun ia hidup sendiri di Korea sedangkan putrinya hidup di Amerika.
Baca juga:
Profil Ryeo Un, Aktor Muda yang Curi Perhatian di Drakor Twinkling Watermelon