Innalillahi, Dokter Palestina Lulusan UNS Solo Meninggal karena Bom Israel

Ini Kisah dr Mueen Al Shurafa, ahli anestesi, pejuang di rumah sakit Palestina yang mati syahid saat rumahnya dibom Israel.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kabar duka seolah tak henti menghampiri warga Palestina. Serangan demi serangan diluncurkan Israel ke tanah Gaza, hingga menelan banyak korban jiwa. Bahkan korban juga berjatuhan dari para tenaga medis yang seharusnya dilindungi dalam situasi perang, salah satunya adalah dr Mueen Al Shurafa, dokter Palestina lulusan Indonesia ini turut jadi korban dari kekejaman Israel. 

Kabar ini meninggalkan luka mendalam bagi para pekerja medis terutama orang-orang yang pernah berinteraksi langsung dengannya selama beliau menempuh pendidikan di Indonesia. 

Dokter Palestina Lulusan Indonesia Gugur karena Serangan Bom Israel

Foto: @aan_ (kusumandaru)

Sosok dr Mueen Al Shurafa adalah seorang dokter Palestina lulusan Indonesia. Tepatnya beliau merupakan penerima Beasiswa Bulan Sabit Merah Indonesia atau BSMI. Ahli anestesi ini menamatkan pendidikan dokter spesialis di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Solo, Jawa Tengah. Sebelum meninggal, beliau bertugas di Rumah Sakit Kamal Adwan, Jalur Gaza, Palestina. 

Kabar meninggalnya dokter Mueen Al Shurafa ini disampaikan langsung oleh Dokter Aan Kusumandaru melalui akun X (sebelumnya Twitter). 

Dokter Aan menulis:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Innalillahi wainaillahirajiun, Telah berpulang dr Mueen Al Shurafa, spesialis anestesi palestine lulusan indonesia. Rumahnya terkena bom Israel. InsyaAllah Syahid,” tutur dokter Aan. 

Pemilik nama lengkap Dr. Novierta Prima Kusumandaru, SpAn ini juga membagikan layar tangkap berisi obrolan terakhir mereka sebelum ia mendapat kabar bahwa dokter Mueen telah berpulang ke rahmatullah.  

Dokter Aan juga bercerita sedikit tentang kenangannya mengenai dokter Mueen almarhum. Kegigihan dokter Mueen untuk membantu warga Palestina yang membutuhkan sangatlah menginspirasi. 

“Banyak memori baik ttg dr Mueen, tp yg paling ingin saya sebarkan adalah jiwa patriot dan pemberaninya beliau. Beliau setelah lulus ditawarkan untuk tinggal di indonesia, tapi nggak ada yang bisa menyurutkan keinginan utk balik membantu warga Palestina.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Selamat jalan temanku, bangga sekali aku pernah belajar dan bekerja bersama. Doa kami utk para syuhada,” tutup dr. Aan.

Penulis Afifah Afra Membagikan Kenangan dengan Dokter Mueen Al Shurafa

Foto: @afifahafra79

Selain dokter Aan sesama pekerja medis, penulis novel Islami Afifah Afra juga membagikan ucapan duka dan kenangan saat menghabiskan waktu bersama almarhum Dr. Mueen. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melalui akun X-nya @afifahafra79, Afifah Afra bercerita soal kenangan manisnya bersama sang dokter anestesi yang kini telah berpulang ke pangkuan ilahi. 

“Selamat jalan, dr. Mueen al Shurafa. Kami memiliki beberapa kenangan manis bersama beliau dan keluarga. Saat beliau masih kuliah PPDS di Solo, beberapa kali kami melewatkan waktu bersama. Saling mengunjungi, saling silaturahmi. Awal bertemu, beliau belum terlalu lancar berbahasa Indonesia. Saat kami ajak makan siang di sebuah restoran di Solo, beliau salah memilih menu: es kelapa muda, menjadi es kepala muda. Anak-anak saya tertawa saat itu.”

Setelah menghabiskan waktu bersama, dr. Mueen mengundang Afifah Afra dan keluarganya ke Palestina. 

“Anak-anak kami saling mengenal, ‘Kami tunggu kalian di Gaza,’ kata beliau. Tapi, kalaupun suatu saat kami berkunjung ke Gaza, tentu sudah tak bisa bertemu. Beliau syahid kemarin, karena bom Israel membunuhnya,” ungkap penulis novel Topan Marabunta ini dengan penuh kesedihan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: @afifahafra79

Lebih lanjut, Afifah Afra juga bagikan kerja keras dokter Mueen di rumah sakit Palestina. 

“Sebulan penuh, sebagai dokter anestesi, beliau sibuk di rumah sakit, menangani pasien yang membeludak. Masih ingat bagaimana suara beliau bergetar saat mengirim pesan suara beberapa hari yang lalu ke kami, ‘it’s very bad, banyak mayat tanpa kepala, tubuh tanpa ekstremitas…’ Keluarga beliau, alhamdulillah selamat, saat ini mengungsi di Rafah. Sebulan mereka tak bertemu, dan tiba-tiba mendapat info: sang ayah telah tiada.” 

Afifah Afra mengecam keras kekejaman Israel yang didukung oleh banyak negara barat.

Semoga dokter Mueen Al Shurafa, dokter Palestina lulusan Indonesia yang gugur ini mendapat tempat terindah di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan semoga Palestina bisa segera terbebas dari kekejaman Israel.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga: 

Tunjukkan Empati Lewat Caranya, 5 Anak Artis Berikut Bela Palestina

Penulis

Fitriyani