Tata Cara Ruku, Bacaannya, serta Doa setelah Ruku yang Bisa Dilafalkan

Ruku' adalah bagian dari rukun shalat yang memengaruhi sah tidaknya ibadah ini. Simak tata cara Ruku, bacaan ruku dan doa i'tidal atau bangun setelah ruku.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Shalat adalah ibadah yang dilakukan umat Muslim sebanyak lima kali sehari. Dalam setiap gerakannya, ada bacaan atau doa yang haruf dilafalkan sebagai bagian dari dzikir dan doa dalam shalat. Salah satunya ialah doa setelah ruku atau ketika melakukan gerakan i’tidal (berdiri setelah ruku). 

Kali ini kami akan membahas mengenai tata cara dan syarat sahnya ruku beserta doa setelah ruku yang akan memengaruhi sah tidaknya shalat Anda. 

Tata Cara Ruku dan Doa Setelah Ruku sebagai Bagian dari Syarat Sahnya Shalat

Ruku dan I’tidal adalah dua dari beberapa rukun shalat yang harus dilakukan agar ibadahnya dianggap sah. Tata caranya harus dilakukan sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW. 

Berikut ini adalah tata cara ruku, i’tidal, beserta doa ruku dan doa setelah bangun ruku sesuai tuntunan Rasulullah. 

Tata Cara Ruku

Ruku’ adalah gerakan dalam shalat yang dilakukan setelah selesai membaca Al Fatihah, kedua telapak tangan memegang lutut kanan dan kiri. Punggung membungkuk hingga tulang belakang lurus dengan kepala, serta pandangan ke bawah menghadap sajadah. Lalu membaca doa berikut ini: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ

Subhaana rabbiyal ‘adzhiimi wabihamdihi.

Artinya: “Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.”

Doa tersebut dibaca sebanyak tiga kali, dalam kondisi badan tenang dan diam. Lalu melakukan I’tidal, bangun setelah ruku dengan menegakkan badan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tata Cara I’tidal dan Doa Setelah Ruku

Saat melakukan I’tidal, tangan terangkat sejajar dengan telinga sambil mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sami Allahu liman hamidah.

Artinya: “Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya.”

Setelah itu berdiri tegap, tangan lurus dengan kaki, lalu mengucapkan doa berikut ini:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rabbana lakal-hamdu mil’us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil’u maa syi’ta min sya’in ba’du.

Artinya: “Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

Syarat I’tidal atau Bangun Setelah Ruku

  1. Bangun dari ruku dengan tujuan i’tidal tanpa maksud lain
  2. Tuma’ninah, yakni tubuh tegap berdiri dalam keadaan diam dan tenang sambil membaca doa i’tidal. 
  3. Tidak berlama-lama melakukan i’tidal, hanya sepanjang bacaan subhanallah 3 kali di dalam hati. 
  4. Setelah I’tidal, dilanjutkan dengan sujud.

Itulah tata cara ruku, i’tidal dan doa setelah ruku. Semoga informasi ini bermanfaat. 

Baca juga: 

Bacaan Lengkap Doa Nisfu Sya'ban, Malam Mulia Penuh Ampunan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani