Mengapa sikap disiplin sangat penting?
Prestasi belajar erat sekali kaitannya dengan penerapan disiplin yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap anak tumbuh dan berkembang melalui tahapan-tahapan yang relatif sama antara satu dengan yang lain. Kecuali, pada anak-anak tertentu yang mengalami kelainan bawaan sejak kelahiran ataupun mengalami masa-masa trauma di awal kehidupannya.
Pertumbuhan dan perkembangan anak amat dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia tumbuh. Menurut Montessori, karakter anak terbentuk melalui aktivitas belajar selama periode tiga sampai enam tahun. Pada masa inilah anak menginginkan segala sesuatu berjalan dengan rutin.
Mungkin Parents ingat, betapa menjengkelkannya Si Kecil ketika menginginkan boneka kesayangannya harus diletakkan persis di sebelahnya setiap kali ia ingin tidur. Atau, Si Kecil yang tidak mau tidur sebelum dibacakan sebuah cerita yang sama setiap malam.
Montessori menyebutkannya sebagai masa peka untuk belajar disiplin. Dalam masa ini anak membutuhkan segala sesuatu yang rutin. Karena hal itu akan menimbulkan perasaan teratur dan menumbuhkan rasa aman pada anak.
Perasaan aman dan teratur ini akan menciptakan suasana kondusif bagi anak untuk mempelajari banyak hal, dan menyerap sebanyak-banyaknya informasi yang diperolehnya dari lingkungan. Itulah sebabnya disiplin merupakan investasi awal dari kesuksesan anak di kemudian hari.
Kita tentu maklum, perubahan akan senantiasa terjadi pada anak-anak. Semakin luas pergaulan anak, semakin terbuka juga peluang perubahan prilaku anak.
Namun, Parents, apabila kita telah berhasil meletakkan pondasi yang kuat pada anak-anak pada masa peka ini, perubahan yang terjadi pada anak tidak akan terlalu berpengaruh pada pengembangan karakternya.
Anak-anak yang melewati masa peka dengan dasar disiplin yang kuat akan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Ia akan tumbuh dengan karakter yang matang dengan kebiasaan-kebiasaan belajar baik yang akan menunjang mereka dalam meraih prestasi belajar di sekolah.
Namun penerapan disiplin pada anak balita sudah barang tentu berbeda dengan orang dewasa. Penerapan yang keras dan kaku tidak baik bagi anak karena kepribadian mereka baru berkembang.
Montessori juga mengingatkan bahwa anak banyak belajar dengan cara meniru orang dewasa dan anak-anak lainnya. Memberikan keteladanan jauh lebih efektif daripada memberikan penjelasan panjang lebar kepada anak.
Misalkan, Anda ingin memiliki anak-anak yang senang membaca. Maka biasakanlah untuk membacakan mereka buku cerita yang sesuai dengan usianya, selain itu, biarkan mereka sering melihat Anda memegang sebuah buku.
Akan menjadi hal yang sia-sia, bila Anda menyuruh anak belajar, sementara Anda sibuk memegang handphone sepanjang waktu. Anda sendiri harus disiplin.
Tahukah, Parents, bahwa kunci keberhasilan prestasi belajar anak terletak pada keberhasilan Parents mendisiplinkan diri, dan memberikan keteladanan pada buah hati Anda.
Mengajarkan Anak Disiplin
Disiplin membantu anak-anak menahan diri untuk mencapai tujuan jangka panjang. Disiplin adalah kunci untuk membantu anak-anak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab. Berikut adalah 6 hal yang dapat Parents lakukan untuk membantu anak belajar disiplin, seperti diwartakan Very Well Family.
1. Ajarkan rutinitas
Buat jadwal setiap hari untuk si kecil agar ia terbiasa dengan rutinitas. Ketika dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan, dia akan cenderung tak tergoda dengan kegiatan lain yang kurang bermanfaat. Parents bisa membuat rutinitas pagi, agar anak tahu kapan saatnya sarapan, menyisir rambut, menyikat gigi, dan berpakaian.
2. Jelaskan alasan di balik suatu aturan
Dalam hal membantu anak-anak belajar bagaimana membuat pilihan yang tepat, pendekatan yang terbaik adalah membantu anak memahami setiap aturan yang Parents buat. Jangan abaikan pertanyaan anak semacam,”kenapa saya harus tidur jam 9?” atau “kenapa saya harus pulang tepat waktu?”
3. Bentuk perilaku sesuai usia
Disiplin adalah proses yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diasah. Gunakan strategi disiplin sesuai usia untuk membentuk perilaku disiplin pada masa mendatang.
4, Berikan pujian
Berikan perhatian dan pujian positif setiap kali anak Parent menunjukkan disiplin. Parents perlu menunjukkan mana perilaku baik yang harus sering anak lakukan.
5. Ajarkan kemampuan problem solving
Mengajarkan keterampilan memecahkan masalah dan bekerja bersama untuk memecahkan masalah berkaitan dengan pembentukan disiplin. Jika anak memiliki masalah seperti susah bangun pagi dan semacamnya, teruslah mencoba mencari solusi dan libatkan dia.
6. Tunjukkan perilaku disiplin
Untuk mengajarkan disiplin pada anak, Parents perlu menunjukkan perilaku disiplin di rumah. Jika anak melihat Parents menunda-nunda atau memilih menonton TV alih-alih mencuci piring, ia akan mengikuti kebiasaan itu.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Referensi :
Meningkatkan Kecerdasan Anak, Beck, Joan, Delapratasa Publishing, 2000