Setiap wanita pasti ingin merasakan momen melahirkan apapun metodenya. Aku ingin berbagi pengalaman melahirkan anak laki-laki satu-satunya yang hingga kini masih terasa meski sudah lewat hampir 5 tahun. Hal ini karena aku merasakan dijahit tanpa dibius yang membuatku trauma hingga sekarang.
Pengalaman Melahirkan yang Traumatis
Kamis pagi itu, tidak ada yang berbeda dari hari biasanya, aku masih setia menunggu si kecil memberikan sinyal gelombang cintanya.
HPL ku hari ini tanggal 12 April 2018 tepat 40 Minggu usia kandunganku, karena tak kunjung merasakan gelombang cintanya keputuskan untuk senam hamil sendiri yang kulihat dari YouTube.
Tiba-tiba sekitar jam 8 pagi akhirnya aku merasakan gelombang cinta itu. Segera aku bersama ibuku pergi ke puskesmas dekat rumah. Setelah di cek aku masih pembukaan 1, Bu bidan bilang 3 hari lagi. Tapi kalau sudah keluar darah langsung ke puskesmas lagi.
Akhirnya aku pulang.
Mules makin menjadi dan makin sering. Jam 1 siang suami seperti sudah merasa, tiba-tiba pulang, dan aku ingin BAK.
Saat BAK aku mengeluarkan darah, dan langsung menuju puskesmas jalan kaki sampai duduk di aspal saking tak kuatnya menahan sakit.
Sakit Tak Tertahankan saat hendak melahirkan
Saat di puskesmas aku baru pembukaan 2 dan saat di puskesmas aku terus meracau karena belum pernah merasakan sakit seperti ini. Sampai-sampai karena terlalu banyak bergerak, aku mengalami pendarahan.
Darah segar mengalir dan darah menggumpal sebesar gorengan tempe keluar, itu berlangsung sampai jam 10 malam.
Akhirnya aku pembukaan lengkap tapi karena ketuban belum pecah aku harus menunggu, teriakanku menjadi lebih kencang, tapi tenaga sudah habis karena aku tak makan apapun seharian.
Jam 11 malam ketubanku pecah, tapi tenagaku sudah habis karena aku sudah mengejan sebelum waktunya,
Alhamdulillah Bu bidan tetap tenang dan membantu ku mengejan dengan berbagai posisi, kepala anakku sudah keluar sedikit tapi tenagaku habis, kepalanya tertahan, aku di beri air teh hangat untuk menambah tenaga, setelah itu aku mulai mengejan lagi, dan Alhamdulillah jam 11.45 malam anaku lahir.
Setelah Anakku Lahir, Aku Dijahit tanpa Dibius
Aku di bersihkan dan di jahit, anakku pun langsung di bersihkan lagi.
Aku kelelahan dan tertidur sejenak.
Jam 2 pagi, Bu bidan mengecek kondisi rahimku dan jahitanku ,lalu terjadilah peristiwa itu. Bu bidan bilang jahitanku lepas karena tangan beliau terlalu besar.
Kubilang “Ya Bu tidak apa-apa di jahit lagi asalkan di bius lagi,” kataku.
Dan Bu bidan bilang tidak boleh di bius lagi, jadi aku di jahit ulang tanpa dibius.
Saat Bu Bidan menjahit robekanku, jarum nya terasa sangat menyakitkan apalagi saat benang itu di tarik, langsung aku teriak ALLAHUAKBAR sambil menahan sakitnya.
Tak berhenti disitu seminggu setelah di jahit, jahitanku tak ada perubahan setiap kali habis duduk menyusui anakku, aku merasa jahitanku menempel di kursi, sakit sekali. Untuk bangun saja aku butuh keberanian dan menahan jahitanku,
Jadi sekarang kalau mau hamil lagi, aku masih sedikit trauma dengan proses melahirkan dan pasca melahirkan.
Tapi ada banyak pelajaran yang bisa aku dapatkan dari semua hal yang aku lalui. Yaitu ketika nanti aku hamil lagi aku harus menjaga pola makan, minum obat penambah darah, minum susu hamil, dan menyiapkan mentalku.
Disclaimer:
Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.