Diare pada Anak: Perbedaan Diare karena Bakteri dan Diare Rotavirus

Bagaimana membedakan antara diare karena bakteri dan rotavirus?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyakit diare memang telah dikenal manusia sejak jaman dahulu.1 Di seluruh dunia, diare merupakan salah satu penyakit paling umum yang terjadi pada anak-anak.2 Sebuah studi tahun 2019 di Yogyakarta mengungkap ada kepercayaan masyarakat bahwa diare ringan biasa terjadi pada anak balita dan sangat mudah diobati.3 Beberapa peserta survey bahkan mengaitkan diare sebagai tanda normal perkembangan anak.3 Namun, benarkah diare penyakit umum yang tidak berbahaya untuk anak-anak?

Diare dan Penyebabnya

Diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya.4 Diare merupakan cara tubuh membersihkan diri dari kuman, dan umumnya berlangsung selama beberapa hari, atau paling lama hingga seminggu.5

Ada banyak penyebab diare pada anak, di antaranya alergi makanan, alergi terhadap obat-obatan tertentu, keracunan makanan, iritasi usus besar, penyakit Crohn, alergi makanan, dan penyakit celiac.5 Namun, infeksi oleh virus, bakteri, ataupun parasit, merupakan penyebab diare yang paling sering ditemukan.4

Virus seringkali menjadi penyebab penyakit saluran pernapasan dan penyakit saluran pencernaan seperti diare, sedangkan bakteri dapat menginfeksi bagian tubuh manapun. Namun, jika bakteri menginfeksi saluran pencernaan dapat juga menyebabkan diare.6 Lantas, apa perbedaan diare yang disebabkan oleh bakteri, dan diare yang disebabkan oleh virus?

Apa Perbedaan Diare Karena Bakteri dan Diare Rotavirus?

Bakteri E. coli dan Salmonella termasuk penyebab diare yang paling umum. Ada ratusan jenis bakteri E. coli (Escherichia coli), sebagian besar tidak berbahaya dan hidup di dalam usus manusia dan hewan yang sehat. Namun, beberapa jenis bakteri E. coli menghasilkan toksin kuat yang dapat menyebabkan infeksi berat.6

Diare karena bakteri:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Infeksi bakteri E. coli sering menyebabkan diare berdarah, kram perut, muntah, dan demam.6
  • Sedangkan, salmonella adalah bakteri yang menginfeksi usus. Infeksi salmonella menyebabkan diare, demam, dan kram perut 12 hingga 72 jam setelah infeksi. Penyakit ini umumnya berlangsung selama 4 hingga 7 hari, dan kebanyakan orang sembuh tanpa pengobatan.6

Diare karena virus:

  • Rotavirus dikenal sebagai penyebab utama gastroenteritis non bakteri (infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan diare dan muntah) terutama pada bayi dan anak kecil di seluruh dunia. Rotavirus sangat menular dan tidak dapat diprediksi, dan dapat mengakibatkan dehidrasi berat (kehilangan cairan tubuh) bahkan kematian.7

Penularan rotavirus terjadi melalui jalur fekal-oral.8 Orang yang terinfeksi Rotavirus mengeluarkan virus melalui tinja (kotoran), dan dengan cara inilah Rotavirus dapat tersebar ke lingkungan di sekitarnya dan dapat menginfeksi orang lain.8 Virus ini bisa tersebar jika tangan Parents atau Si Kecil terpapar kotoran orang yang terinfeksi Rotavirus, dan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, memasukkan tangan yang terkontaminasi virus ke dalam mulut, atau, Parents atau Si Kecil menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi, lalu memasukkan jari ke dalam mulut, atau juga memakan makanan yang terkontaminasi.8

Penanganan Diare Karena Bakteri dan Diare Rotavirus

Dehidrasi adalah masalah utama diare. Dalam kebanyakan kasus diare, pengobatannya termasuk penggantian cairan tubuh yang hilang.9 Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami diare4, yaitu:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Mengganti kehilangan cairan tubuh yang telah terjadi, 
  2. Mengganti kehilangan cairan tubuh yang sedang berlangsung, dan
  3. Pemberian cairan rumatan (untuk memelihara kondisi anak) 

Antibiotik mungkin diresepkan untuk anak jika penyebab diare adalah infeksi bakteri.9 Sedangkan,  anak-anak yang sakit karena virus dapat diberikan obat-obatan untuk meringankan gejala penyakitnya.6

Pencegahan Diare Karena Bakteri dan Diare Rotavirus

Sekitar 88% kematian terkait diare disebabkan oleh air yang tidak aman (bersih), sanitasi yang tidak memadai, dan kebersihan yang tidak memadai. Penularan rotavirus terjadi melalui jalur fekal-oral.8 Kuman ini biasanya menyebar melalui air, makanan, atau benda yang terkontaminasi.10

Karena itu, untuk membantu mencegah diare, sebaiknya:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Menyediakan air bersih, sanitasi dan fasilitas pembuangan kotoran manusia yang memadai.10
  • Membiasakan mencuci tangan dengan sabun.10
  • Pilih makanan yang bersih dan matang.6
  • Simpan makanan dengan cara yang benar.6
  • Lakukan tindakan pencegahan khusus saat menyiapkan dan memasak makanan.6

Untuk Rotavirus, virus ini hidup pada permukaan yang terpapar selama berminggu-minggu atau lebih lama jika area tersebut tidak didesinfeksi.11 Namun, sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa Rotavirus tahan terhadap kebanyakan sabun dan disinfektan yang diuji pada saat itu.7 Sehingga dapat disimpulkan bahwa meskipun kebersihan yang baik seperti mencuci tangan secara teratur penting, namun vaksinasi tetap merupakan cara terbaik untuk mencegah infeksi Rotavirus.12

Perhatian:

Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GlaxoSmithKline Pharmaceuticals. Hanya sebagai informasi umum. Materi yang terkandung dalam artikel ini bukan merupakan saran medis. Konsultasikan langsung kepada dokter Anda untuk pertanyaan medis.

Referensi:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. CDC. Rotavirus. (https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/rota.html, diakses 13 November 2020, pukul 12.00 wib)
  2. CDC. “The Management of Acute Diarrhea in Children: Oral Rehydration, Maintenance, and Nutritional Therapy”. MMWR Recommendations and Reports. October 16, 1992 / 41(RR-16);001 (www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00018677.htm)
  3. Padmawati et al. BMC Public Health (2019) 19:368 (doi.org/10.1186/s12889-019-6706-4)
  4. Badriul Hegar. “Bagaimana Menangani Diare pada Anak” (https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak, diakses 6 November 2020 pukul 09.15 wib)
  5. WebMD. “Diarrhea in Children: Causes and Treatments” (https://www.webmd.com/children/guide/diarrhea-treatment#1, diakses 6 November 2020 pukul 09.00 wib)
  6. URMC. Encyclopedia: Viruses, Bacteria, and Parasites in the Digestive Tract (www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02019, diakses 13 November 2020, pukul 15.00 wib)
  7. Junaid, et al. “Incidence of rotavirus infection in children with gastroenteritis attending Jos university teaching hospital, Nigeria”. Virology Journal. 2011. 8:233.
  8. CDC. Rotavirus: Transmission. (https://www.cdc.gov/rotavirus/about/transmission.html, diakses 6 November pukul 9.50 wib)
  9. John Hopkins Medicine. “Diarrhea in Children” (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diarrhea-in-children diakses 13 November pukul 16.00 wib)
  10. CDC. “Diarrhea: Common Illness, Global Killer” (https://www.cdc.gov/healthywater/global/diarrhea-burden.html diakses 13 November pukul 16.00 wib)
  11. Mayo Clinic.“Rotavirus” (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rotavirus/symptoms-causes/syc-20351300, diakses 6 November 2020 pukul 09.15 wib)
  12. CDC. Rotavirus Vaccination. https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/rotavirus/index.html diakses 13 Desember pukul 16.00 WIB

GSK Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor.
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164. Jakarta 12930
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
NP-ID-RVX-ADVR-210001 AD: 02/21 ED: 02/23

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

cahya