Pesona Desa Wisata Penglipuran, Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2023

Setelah dinobatkan jadi desa terbersih, Desa Wisata Penglipuran kenbali menyabet nominasi Desa Wisata Terbaik tahun ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Desa Wisata Penglipuran sempat viral saat dinobatkan menjadi desa paling bersih di dunia. Bali harus bangga karena baru-baru ini, desa ini masuk dalam daftar desa wisata terbaik tahun ini!

Desa Wisata Penglipuran di Bali terpilih menjadi salah satu dari 54 UNWTO Best Tourism Villages 2023. Penghargaan tersebut diraih pada edisi ketiga “Best Tourism Villages by UNWTO” yang digelar di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (19/10/2023) lalu.

Hebatnya, desa ini berhasil terpilih di antara 260 kandidat dan lebih dari 60 negara yang terdaftar! Jelas saja, desa wisata ini memiliki pesona yang sudah terkenal hingga wisatawan mancanegara. Berikut fakta menariknya.

Fakta Unik Desa Wisata Penglipuran

1. Masih Mempertahankan Adat Awig-awig 

Berbeda dengan daerah lainnya, desa ini menganut dua sistem pemerintahan, yaitu sistem pemerintah formal dan aturan desa adat atau dikenal sebagai awig-awig.

Melansir situs resmi Pemerintah Kabupaten Bangli, aturan adat awig-awig merupakan implementasi dari Tri Hita Karana. Meliputi,hubungan manusia dan Tuhan (prahyangan), hubungan manusia dan manusia (pawongan), serta hubungan manusia dan lingkungan. 

Nama Penglipuran sendiri berasal dari kata pengeling pura, yang maknanya adalah tempat suci untuk mengenang para leluhur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 10 Desa Wisata Indonesia yang Direkomendasikan untuk Dikunjungi!

2. Tata Ruang Tri Mandala 

Tata ruang desa di Bangli ini adalah Tri Mandala yang terdiri dari tiga bagian. Meliputi, Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. 

Utama Mandala diartikan sebagai tempat suci para Dewa. Di lokasi ini, masyarakat melakukan sembahyang kepada Sang Hyang Widi. Selanjutnya, Madya Mandala merupakan kawasan pemukiman penduduk yang berbanjar sepanjang jalan utama desa. Rumah penduduk berjejer menghadap barat dan timur. Terakhir, Nista Mandala adalah tempat yang paling buruk karena menjadi lokasi pemakaman masyarakat setempat.

3. Desa Terbersih di Dunia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum kini ditasbihkan sebagai desa terbaik versi UNWTO, Desa Wisata Penglipuran juga pernah menyandang gelar desa terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation pada 2016, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.

Saat memasuki Desa Wisata Penglipuran, wisatawan akan disambut dengan deretan tanaman hijau dan pagar tanaman di seluruh area desa.

Demi menjaga kebersihan, wisatawan yang berkunjung dilarang keras menggunakan kendaraan bermotor. Wisatawan bisa mengelilingi desa ini dengan berjalan kaki. Anda juga tidak boleh membuang samsampah sembarangan. Pengelola Desa Wisata Penglipuran sudah menyediakan tempat sampah setiap 30 meter.

4. Hutan Bambu Melindungi Desa

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pesona Desa Wisata Penglipuran selanjutnya adalah keberadaan hutan bambu seluas 45 hektare, atau sekitar 40 persen dari luas desa.

Hutan yang begitu luas ini disebut sebagai hutan pelindung desa. Alasannya karena hutan ini fungsinya bukan hanya untuk keindahan, tetapi juga sebagai wilayah resapan air.

Masyarakat meyakini bahwa hutan bambu ini menjadi awal sejarah keberadaan mereka. Karena itulah hutan ini masih dijaga sebagai wujud keseimbangan manusia dan alam.

Artikel terkait: 15 Oleh-oleh Khas Bali, Catat untuk Hadiah Keluarga Tercinta!

5. Ritual Keagamaan Masih Berlangsung

Seperti desa adat lainnya di Bali, Desa Wisata Penglipuran memiliki ritual keagamaan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu ritual besar adalah Ngusaba untuk menyambut Hari Raya Nyepi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat Desa Wisata Peglipuran akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Ritual keagamaan ini menjadi salah satu daya tarik.

6. Penglipuran Village Festival

Tidak boleh ketinggalan adalah perhelatan festival budaya yakni Penglipuran Village Festival. Acara ini biasanya diselenggarakan di akhir tahun dengan rangkaian kegiatan yang beragam.

Mulai dari parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lainnya. Saat Penglipuran Village Festival digelar, jumlah wisatawan akan membludak.

7. Melarang Poligami dan Poliandri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menjunjung tinggi hukum adat turut diperlihatkan dengan adanya suatu tempat bernama Karang Memadu. Karang memadu berasal dari dua kata berupa “Karang” yang berarti tempat dan “Memadu” berarti poligami atau poliandri. Lokasi ini berada di ujung desa.

Ya, desa ini melarang warganya berpoligami atau poliandri. Jika dilanggar, orang yang melanggar akan diasingkan ke Karang Memadu dan mendapatkan sanksi lain yang diperoleh melalui rapat adat. Hingga kini, tak ada masyarakat yang bernai melanggar aturan satu ini.

Desa Wisata Penglipuran berlokasi di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jaraknya sekitar 60 kilometer dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit dengan kendaraan mobil.

Bagi Anda yang ingin berkunjung, pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk Rp20.000 (lokal) dan Rp30.000 (asing) untuk usia dewasa serta Rp15.000 (lokal) dan Rp25.000 (asing) untuk anak-anak. Harga bisa berubah sewaktu-waktu.

Tertarik untuk menginap, ada guest house yang telah disediakan oleh penduduk setempat. Harga tiket penginapan beragam tergantung jumlah kamar yang diinginkan. Melansir situs Desa Penglipuran, harganya berkisar Rp500.000 per malam untuk satu rumahnya. 

Bagaimana, tertarik berkunjung dan merasakan vibes desa wisata terbaik 2023 ini?

Baca juga: 

Catat, 11 Festival di Bali yang Perlu Tahu untuk Dikunjungi

5 Rekomendasi Wisata Edukasi di Bali untuk Dikunjungi bareng Anak

10 Kampung Unik di Indonesia, Ada yang Berisi Orang Kembar