4 Penyebab Anak Terlambat Berjalan (Delayed Walking) dan Cara Mengatasinya

undefined

Delayed walking adalah kondisi di mana anak belum bisa berjalan padahal anak lain seusianya sudah mampu berlari. Haruskah orangtua khawatir?

Proses berjalan adalah salah satu indikator tumbuh kembang anak. Biasanya anak akan mulai belajar berjalan dalam rentang usia 9-18 bulan. Bila hingga uisa 18 bulan anak belum juga bisa berjalan tanpa dipegangi, bisa jadi ia mengalami delayed walking atau terlambat berjalan.

Brenda Nixon, seorang ahli parenting mengatakan, “Jika seorang bayi belum bisa berjalan pada akhir usia 18 bulan, bisa jadi karena beberapa alasan, seperti: kurangnya kesempatan dan latihan, genetik, atau temperamen.”

“Saya menyarankan kepada para orang tua, agar tidak menggendong anaknya saat melangkah keluar rumah. Cobalah untuk memegang tangannya, dan biarkan anak berjalan sendiri sambil dipegangi. Hal ini adalah kesempatan bagi si anak untuk melatih motorik berjalan yang ia butuhkan,” tambah Brenda.

Brenda percaya dengan mengurangi kebiasaan menggendong anak, dan membiarkan anak berjalan lebih sering, maka delayed walking akan bisa dihindari.

Penyebab anak terlambat berjalan (delayed walking)

Penyebab terjadinya delayed walking sendiri bisa bermacam-macam. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak terlambat berjalan.

1. Kematangan sistem motorik yang terlambat

Dr. Peter Greenspan, Direktur Medis di Rumah Sakit Umum Anak Boston mengungkapkan, “Jika seorang anak mengalami delayed walking, dia juga biasanya akan mengalami keterlambatan duduk.”

Perkembangan motorik anak meliputi kemampuan untuk mengangkat kepala pada usia 4 bulan, dan duduk di usia 6-8 bulan.

Anak yang belum bisa duduk pada usia 10-11 bulan, kemungkinan akan mengalami terlambat berjalan,” ujar Dr. Greenspan.

Kematangan sistem motorik yang terlambat ini, bisa dikarenakan anak fokus mengembangkan diri pada kemampuan lain. Seperti kemampuan berbicara, mendengar dan memperhatikan sekelilingnya.

Jadi, orang tua tidak perlu khawatir. Karena anak mengembangkan setiap kemampuannya dalam waktu yang berbeda. Cukup menunggu waktu yang tepat saat anak siap untuk berjalan.

2. Gangguan kelainan

Cacat saat lahir, penyakit tertentu, hingga kelainan yang membuat tumbuh kembang anak tidak normal, bisa menjadi penyebab delayed walking. Misalnya, gangguan kelainan yang memengaruhi otot dan kekuatan kakinya untuk menopang berat tubuh.

Contoh penyakit yang menyebabkan anak terlambat berjalan ialah cerebral palsy dan down syndrome.

Artikel Terkait: Beberapa Jenis Terapi Untuk Anak Cerebral Palsy

3. Lingkungan atau penyebab eksternal

Ada banyak penyebab eksternal yang membuat seorang anak mengalami delayed walking. Misalnya saat ia terjatuh dan mengalami benturan di kepala yang cukup keras hingga memengaruhi syaraf di otaknya.

Selain itu, bila ibu terpapar racun selama masa kehamilan, maka dapat menyebabkan anak terlambat berjalan. Malnutrisi atau kekurangan gizi yang ia butuhkan selama masa tumbuh kembang, infeksi virus, hingga sakit dalam waktu lama juga dapat menjadi faktor eksternal seorang anak mengalami delayed walking.

4. Temperamen/watak

Temperamen atau watak adalah sikap maupun keinginan pribadi anak yang memengaruhinya dalam bertingkah laku. Terkadang, seorang balita lebih nyaman berbaring atau merangkak untuk bergerak. Dia akan mulai berjalan jika ia sudah merasa siap untuk melakukannya.

Karena itu, tidak ada yang bisa dilakukan orang tua selain membiarkan anak tumbuh sesuai keinginannya. Berikan anak stimulasi agar kakinya terlatih untuk berjalan.

Baca: Permainan Bayi untuk Usia 7 Bulan ke Atas yang Baik untuk Perkembangan Motoriknya

***

Dengan mengetahui penyebab delayed walking, orangtua dapat lebih memahami mengapa anaknya belum bisa berjalan seperti anak seusianya. Terus berikan stimulasi dan latihan, agar ketika anak siap untuk berjalan, dia tidak akan ragu dan tidak akan takut jatuh.

Semoga bermanfaat.

 

Referensi: PatientBabble, livestrong

Baca juga:

Anak Terlambat Jalan Bisa Karena Kesalahan Orangtua

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.