Selain kemacetan, masalah yang dihadapi penduduk di kota besar seperti Jakarta adalah polusi udara. Dampak polusi udara tidak hanya berbahaya bagi kesehatan pernapasan, namun juga bisa memberi efek buruk bagi kesehatan reproduksi wanita.
Laman Kompas melaporkan, pada hari Senin, 30 Juli 2018, Indeks Kualitas Udara di Jakarta menyentuh angka 191. Bahkan sempat menyentuh angka 195 pada pukul 04.00 WIB, angka ini mengindikasikan kualitas udara di Jakarta lebih buruk dari kota Beijing atau New Delhi yang dikenal sebagai kota terpolusi di dunia. Hal ini menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polusi udara tertinggi di dunia.
Pantauan Greenpeace, kualitas udara di Jabodetabek selama Januari hingga Juni 2018 memasuki level yang tidak sehat bagi manusia. Dampak polusi udara bisa memicu berbagai masalah gangguan kesehatan serius pada anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia.
Bahkan bagi kalangan wanita muda yang sehat, karena radikal bebas dalam polusi udara bisa berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi mereka.
Dampak polusi udara pada kesehatan reproduksi wanita
dr. Ridwan Mahmuddin SpOG, seorang pakar kandungan mengatakan, dampak polusi udara bisa sangat membahayakan kesehatan wanita. Karena polusi bisa menjadi penyebab terjadinya endometriosis, yang akan memengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Meskipun bukan penyebab utama, namun radikal bebas yang ada dalam polusi udara menyumbang peran dalam membuat seorang wanita mengalami penyakit endometriosis.
Endometriosis terjadi karena darah yang seharusnya keluar saat menstruasi, malah masuk ke saluran tuba falopi, sehingga menumbuhkan gumpalan kista. Paparan radikal bebas dari polusi udara membuat pembentukan kista terjadi lebih cepat. Apalagi bisa kondisi daya tahan tubuh sedang menurun, sehingga radikal bebas dari polusi udara bisa langsung masuk ke dalam tubuh.
“Dampak polusi udara sudah terbukti memicu pertumbuhan kista endometriosis, karena polusi udara mengandung radikal bebas yang berbahaya,” papar dr. Ridwan.
“Penyakit ini membuat kualitas sel telur wanita jadi menurun, sehingga sulit hamil atau rawan mengalami keguguran,” tambahnya.
Artikel terkait: Endometriosis, Penyakit yang Membuat Wanita Sulit Punya Anak
Mengurangi dampak polusi udara di rumah
- Membuka jendela agar ada udara segar bisa masuk.
- Tidak merokok di dalam rumah. Dampaknya bisa berbahaya bagi para perokok pasif seperti ibu hamil dan anak-anak.
- Menggunakan keset. Supaya kotoran dan radiasi polusi dari alas kaki Anda tidak masuk ke dalam rumah. Lebih baik lagi jika sepatu ditanggalkan di depan pintu, dan memakai sandal khusus jika di rumah.
- Bersihkan rumah menggunakan penyedot debu, karena menyapu hanya akan menambah partikel debu di udara.
- Gunakan lap mikrofiber karena lebih efektif membersihkan debu dibanding lap biasa.
- Hindari penggunaan karpet di lantai rumah, karena susah dibersihkan dan bisa menumpuk kotoran dan kuman.
Semoga bermanfaat.