Pandemi Covid-19 membawa dampak besar pada banyak sektor, termasuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Bersama dengan pemerintah, Unilever Indonesia membantu ribuan UMKM agar tetap dapat bertahan di tengah pandemi ini.
Peran UMKM sendiri tak lepas dari pertumbuhan perusahaan sejak awal. Bagi Unilever Indonesia, UMKM – khususnya para pedagang warung – adalah bagian yang sangat penting dari ekosistem bisnisnya.
Dan melihat pandemi ini memberi pukulan sangat besar kepada mereka, Unilever Indonesia pun bergerak menyampaikan bantuan konkret bagi 147.000 pedagang warung di ekosistem mereka agar tetap sehat selamat dan tetap berjualan untuk masa depan yang lebih baik.
Kampanye #UnileverUntukIndonesia diluncurkan bersamaan dengan hari UKM Nasional melalui sebuah webinar yang diselenggarakan bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) dan Katadata.id. Dengan tema besar #JagaUMKMIndonesia, webinar ini mengetengahkan pentingnya gotong royong antara pihak swasta seperti Unilever Indonesia dengan Pemerintah dalam mendampingi bisnis-bisnis kecil menavigasi era tatanan baru menuju Indonesia maju.
Webinar ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin, Staf Khusus Menkop UKM RI Fiki Satari, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM RI Victoria br Simanungkalit, Deputi Bidang Kesetaraan Gender dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Agustina Erni, juga pimpinan dari sejumlah asosiasi dan perusahaan yang memiliki fokus sejalan untuk bergotong royong memperkuat sektor UMKM sebagai instrumen penting kebangkitan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.
Dalam webinar ini, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk, Hemant Bakshi, mengatakan, “Hampir semua sektor terkena dampak dari pandemi, terlebih para pelaku UMKM. Gotong royong berbagai pihak membantu penguatan UMKM sangat penting untuk kebangkitan kita bersama. Bagi Unilever Indonesia, kemitraan dengan para pelaku UMKM – khususnya para mitra pedagang warung kami – adalah bagian penting dari ekosistem dan pertumbuhan sejak awal kami berdiri.”
Melalui kampanye #UnileverUntukIndonesia, Unilever Indonesia memberikan dukungan nyata bagi 147.000 pedagang warung di ekosistemnya agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan. Dukungan dilakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung-warung tersebut selama tiga bulan ke depan, yang disampaikan dalam bentuk paket berisi produk kebersihan serta alat perlindungan diri, dan tambahan modal untuk keberlangsungan usaha dalam bentuk e-coupon yang dapat digunakan melalui aplikasi Sahabat Warung.
Dalam webinar tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyampaikan, “Di awal pandemi, terjadi kepanikan di tengah masyarakat karena tidak siap merespons perubahan yang sangat cepat di aspek keseharian kita semua. Sempat terjadi kepanikan dalam pembelian barang, seperti masker, hand sanitizer, dan lainnya karena suplai yang saat itu masih terbatas. Terima kasih kepada para pihak swasta yang ikut berkontribusi, bukan hanya dengan mensuplai barang namun juga memberikan ketenangan. Misalnya respon cepat pengusaha saat memberikan bantuan untuk membersihkan masjid, sambil disertai himbauan untuk tidak berkumpul dan beribadah di masjid untuk sementara. Hal seperti ini memberikan ketenangan, sekaligus mengajak masyarakat untuk tetap berhati-hati.”
Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UMKM RI turut menanggapi, “Salah satu fokus KemenKopUKM adalah memastikan para pelaku UMKM untuk bertahan dari dampak pandemi serta bisa bersaing dalam pasar dengan masuk, terintegrasi secara berkelanjutan dalam rantai pasok industri. Hal ini sejalan dengan dukungan Unilever Indonesia terhadap 147.000 warung sebagai mitra usahanya melalui kampanye ‘#UnileverUntukIndonesia’ sebagai langkah konkret membantu UMKM yang tengah menghadapi kesulitan karena pandemi COIVD-19.”
Secara garis besar, kampanye #UnileverUntukIndonesia ini menggarisbawahi dua hal penting, yaitu:
Tetap sehat selamat: Unilever mendonasikan produk-produk yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi COVID-19 ke 147.000 pedagang warung, berupa pelindung wajah, masker, hand sanitizer dan sabun cuci tangan Lifebuoy serta Wipol Karbol. Hal ini mengingat kesehatan adalah hal mendasar yang perlu diperhatikan dan dijaga untuk bisa terus beraktivitas.
Tetap berjualan: Unilever mendorong 147.000 pedagang warung untuk memperbaiki cashflow dan kelancaran usaha mereka dengan menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan Unilever Indonesia selama tiga bulan ke depan. Selain itu, Unilever juga akan mendukung perkembangan usaha mereka melalui platform digital, seperti melalui strategi Road-to-Market yang terintegrasi secara digital berupa aplikasi SahabatWarung, dan pelatihan literasi digital untuk mendorong pedagang warung bermigrasi ke platform e-commerce
Kampanye ini sebenarnya bukanlah kali pertama bagi Unilever Indonesia untuk menjalankan program pengembangan UMKM. Hal sudah dilakukan sejak lama, baik di tataran brand aupun perusahaan, salah satunya yang terus dilanjutkan hingga saat ini adalah memberikan akses kepada para pedagang warung untuk menikmati manfaat layanan digital melalui aplikasi Sahabat Warung.
Sahabat Warung merupakan aplikasi berbasis android yang membantu para pedagang warung membeli produk Unilever secara online, kapanpun atau dimanapun dengan mudah, tanpa banyak perantara. Selain bisa memangkas distribusi, aplikasi ini cocok diterapkan di masa pandemi sekarang dini, ketika kita disarankan untuk membatasi kontak fisik.
Selain itu, pelatihan “Mudah Jualan Online” juga dilakukan oleh Unilever. Pelatihan literasi digital kepada supermarket lokal ini bertujuan untuk mendorong mereka mulai bermigrasi ke platform e-commerce. Program yang baru saja diluncurkan ini telah menjangkau lebih dari 1000 pedagang warung di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk perempuan, yang menjadi penggerak terbesar UMKM, ada Program Saraswati Saraswati, yaitu program untuk petani perempuan yang merupakan program pelengkap dari program pengembangan petani kedelai hitam. Program ini telah mendukung oleh ribuan perempuan melalui tiga aspek pembangunan yaitu Pengembangan Diri, Pengembangan Ekonomi dan Sosial, serta Pengembangan Organisasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar tersebut juga sempat menyebut bahwa memberdayakan perempuan dalam UMKM sama seperti memberdayakan seluruh anggota keluarga. Karena perempuan ketika menerima bantuan, mereka akan mengelolanya untuk keluarga, terutama putra-putri mereka.