Sebagai orang tua, saya mengakui terkadang saya mengizinkan anak bermain dengan gadget atau menonton TV tanpa pengawasan. Tapi mulai sekarang, saya akan mengubah kebiasaan itu karena ternyata dampak negatif gadget bagi kesehatan mental anak ternyata membahayakan, lho!
Sangat sulit memang di era teknologi seperti sekarang ini menjauhkan anak-anak dari paparan gadget. Saat kita terlalu sibuk dengan pekerjaan rumah dan tak ingin anak-anak rewel, seringkali kita membebaskan mereka bermain gadget.
Dampak negatif gadget bagi kesehatan mental anak
Menghabiskan berjam-jam lamanya di depan gadget, baik itu smartphone ataupun tablet seringkali dikaitkan dengan permasalahan kesehatan mental. Bahkan penelitian terbaru menemukan hal ini dapat terjadi juga pada anak-anak sedini usia 2 tahun.
Setelah menghabiskan satu jam di depan layar gadget, anak-anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar, kontrol diri dan stabilitas emosi yang lebih rendah.
Kondisi ini menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Preventive Medicine Reports di Amerika Serikat, dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pada penggunanya.
Mereka yang berusia 14-17 tahun lebih berisiko mendapatkan dampak negatif tersebut, namun hal ini berarti juga risiko mengintai anak-anak yang lebih muda sebab otaknya masih berkembang.
Bahaya gadget yang jarang disadari
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa murid taman kanak-kanak yang sering menggunakan layar dalam interaksinya, berisiko tinggi kehilangan kendali akan emosinya.
Sebanyak 9% anak berusia 11-13 tahun yang setidaknya menghabiskan satu jam dalam sehari di depan layar gadget, akan kehilangan rasa ingin tahunya akan hal-hal baru di lingkungannya. Angka ini bahkan naik menjadi 22.6% khusus untuk mereka yang menghabiskan waktunya di depan layar lebih dari 7 jam dalam sehari.
Profesor Jean Twenge, peneliti yang berasal dari San Diego State University dan Profesor Keith Campbell dari University of Georgia, mengatakan:
“Sebagian besar masalah kesehatan mental yang dialami orang-orang, berkembang sejak masa remaja.”
“Dengan demikian, ada kebutuhan penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan masalah kesehatan mental yang dapat diintervensi dalam populasi ini. Sebab sebagian besar anteseden sulit atau tidak mungkin bisa dipengaruhi.”
Hal ini berarti peringatan bagi para orang tua dan guru untuk mengurangi waktu anak mengakses secara online, baik untuk bermain video game atau menonton televisi dalam upaya memerangi kasus ini.
The National Institute of Health mengklaim bahwa remaja setidaknya menghabiskan rata-rata 5-7 jam di depan layar pada waktu luang mereka.
Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kasus kesehatan mental pada anak kecil?
Meski sulit, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengurangi keterpaparan gadget pada anak sejak dini.
- Tetapkan batasan waktu menggunakan gadget. Memang tidak mungkin jika kita hendak menghindari 100% penggunaan gadget, jadi yang bisa kita lakukan adalah memberikan batasan waktu untuk mereka dalam menggunakannya.
- Motivasi mereka untuk bermain di luar. Ketimbang menghabiskan waktu di depan layar, suruh mereka untuk bermain di luar ruangan dengan teman-teman sebayanya. Hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksinya kepada lingkungan sosial.
- Tawarkan melakukan kegiatan lain. Membiarkan anak Anda sibuk dengan gadget, bukanlah merupakan ide yang bagus. Jika Anda tak memiliki waktu untuk memantaunya. Lebih baik sibukkan mereka dengan hal lain seperti mainan, buku cerita, puzzle atau buku menggambar.
- Pastikan mereka memiliki waktu tidur yang cukup. Anak-anak setidaknya harus tidur 10 jam lamanya dalam sehari. Tidur sangat penting bagi mereka untuk membantu otaknya bekerja lebih efisien. Tidur yang cukup juga akan sangat bagus untuk kesehatan si kecil, Bun!