Banyak orang yang selalu meminta para orangtua yang kehilangan anaknya untuk terus bersabar. Mereka bilang, orangtua yang anaknya meninggal justru beruntung karena sudah ada yang ‘menunggu’ mereka di alam baka.
Tentu saja itu hanya kata-kata penghiburan belaka. Namun bagi beberapa orangtua yang sedih karena anaknya meninggal, hal itu sama sekali bukan penghiburan yang dibutuhkan oleh mereka.
Sang ibu curhat setelah anaknya meninggal
Seorang ibu bernama Stacey Skrysak yang kehilangan dua orang anak dari kembar tiga yang dilahirkannya menulis curahan hati tentang kesedihan hatinya. Hal yang selama ini sulit dilakukan oleh para orangtua yang anaknya meninggal karena takut dianggap tidak ikhlas dengan kematian anaknya.
Berikut postingan Facebooknya:
Sekilas, Anda akan melihat kedekatan antara ibu dan anak perempuannya. Kebahagiaan bersinar sebagai gadis kecil yang berharga mencium ‘ibu’-nya. Tapi sebenarnya gambar sempurna ini jauh dari sempurna. Hanya satu anak yang muncul di foto ini, padahal aku adalah ibu dari tiga anak. Satu dari anak kembar tiga ada di bumi dan dua lainnya ada di surga. Apa yang tidak Anda lihat di foto ini adalah tentang rasa sakitnya. Rasa sakit saat memeluk seorang anak saat ia menghembuskan nafas terakhirnya. Duka tak juga menghilang. Akan selalu ada segumpal hatiku yang hancur berantakan tanpa dua anak kembarku. Menyakitkan saat seharusnya kami sibuk mendekorasi kamar bayi, kami malahan justru sibuk menyiapkan pemakaman. Rasa sakit terus berlanjut bertahun-tahun setelah mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Duka tidak pergi. Hal itu akan selalu menggumpal di hatiku, hancur berantakan tanpa dua anak kembarku. Tapi seiring berjalannya waktu, aku telah belajar mengelola kesedihan, bahkan menyembunyikan rasa sakit itu agar tidak terlihat di permukaan. Karena itulah yang diharapkan masyarakat.
Artikel terkait: Anak meninggal karena ajang Gladiator SMA di Bogor, orangtuanya meminta keadilan ditegakkan
Orang tidak mau melihat aku menangis. Banyak orang bahkan tidak mau mengakui kehilangan. Selama beberapa dekade, kehamilan dan kehilangan anak telah menjadi topik tabu, sesuatu yang membuat orang merasa ngeri dan tidak nyaman. Tapi, inilah masalahnya – kemungkinan seseorang yang Anda kenal telah mengalami kehilangan. Mungkin itu teman atau tetangga. Mungkin itu guru anak Anda. Mungkin wanita yang kamu tonton di berita. 1 dari 4 wanita mengalami kehilangan anak- entah itu melalui keguguran, meninggal saat dilahirkan atau kehilangan bayinya. Saat melihat foto ini, Anda melihat momen yang penuh cinta antara ibu dan anak perempuan, tapi yang tidak Anda lihat adalah ikatan khusus yang dimiliki anak dengan saudara kandungnya. Kalung yang dipakai putriku terdapat inisial saudara kandungnya di sana, Parker dan Abby. Dia mungkin tidak bisa bermain dengan mereka di rumah, atau berjalan berdampingan dengan mereka di sekolah, tapi dia tahu segalanya tentang saudara laki-laki dan perempuannya. Mereka akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kami. Anda mungkin hanya melihat satu anak dengan saya, tapi saya adalah ibu dari tiga anak kembar yang luar biasa. Aku adalah 1 dari 4 ibu yang mengalami hal itu. Dan aku tidak sendiri.
Semoga dengan postingan ini, kita memberikan kebebasan bagi para orangtua untuk mengekspresikan kesedihannya. Jangan membuat mereka harus menangis diam-diam demi menenangkan orang-orang sekitarnya.
Seharusnya kitalah yang harus menjaga perasaannya, bukan kita yang minta dijaga perasaannya. Melarangnya bersedih hanya membuat orangtua yang anaknya meninggal jadi semakin kesepian.
Bisakah kita berbagi empati pada sesama dalam hal seperti ini?
Baca juga:
Ayah ini ajak anak yang sakit keras untuk main di calon liang kuburnya