Garda terdepan COVID-19, Cindri Wahyuni: "Kalau saya tertular, siapa yang mengurus anak?"

Menjadi seorang ibu tunggal dari dua orang anak sekaligus dokter yang berada di garda terdepan menangani COVID-19 membuat Cindri Wahyuni khawatir jika ia tertular virus korona.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Merawat pasien COVID-19 membuat para dokter dan petugas medis harus rela berjauhan dengan anak dan keluarganya untuk sementara waktu. Kondisi seperti ini juga dirasakan oleh Cindri Wahyuni, istri dari mendiang Bani ‘Seventeen’.

Bukan saja harus berjaga jarak dengan buah hatinya, Cindri juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap virus korona. Melalui akun Instagram pribadinya, ia bercerita jika sebenarnya ia merasa takut tertular. Apalagi, hampir setiap hari Cindri selalu bertemu dengan pasien.

Memang tidak mudah melewati kondisi ini, kondisi di mana virus bisa saja menular dalam satu kedipan mata. Buktinya dalam hitungan hari, pasien positif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 800 orang lebih, serta tingkat kematian yang kian bertambah.

Jika kita masyarakat biasa saja sering khawatir dengan penularan virus korona yang semakin masif, bagaimana dengan para dokter dan petugas medis yang terjun langsung merawat, mengobati, bertemu pasien positif setiap harinya? Pasti, mereka juga diselimuti perasaan yang sama, bahkan lebih.

Berprofesi sebagai dokter, Cindri Wahyuni merasa takut tertular virus korona

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cindri mengunggah foto saat memakai APD atau alat pelindung diri lengkap, serta mengunggah foto kedua buah hatinya di akun Instgaram. Melalui unggahannya, ia bercerita kalau setiap hari selalu bertemu pasien COVID-19 dan tak menampik ia juga merasa khawatir akan tertular.

Rasa khawatir Cindri juga bertambah lantaran ia memiliki dua buah hati yang masih belia. Cindri takut jika sampai ia tertular, siapa yang akan mengurus kedua anaknya?

Aku single mom dari 2 putri yang sehat, cantik, dan lincah. Sebagai dokter di garda terdepan, setiap hari menerima ODP dan PDP dari wabah COVID-19. Sedih rasanya jika aku nanti sakit tertular virus yang jahat ini,” tulis Cindri Wahyuni di kolom caption.

Karena banyaknya orang yang tidak bertanggung jawab masih berkeliaran di luar sana tanpa kepentingan, anak-anak aku bagaimana? Siapa yang akan mengurus mereka jika aku tertular? Di mana hati nurani kalian?,” sambungnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Demi keamanan bersama, Cindri mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah

Sementara situasi sedang genting seperti ini, sudah sepatutnya kita saling mengingatkan untuk tetap berada di rumah saja demi kemanan dan kenyamanan bersama. Imbauan di rumah saja juga sudah digencarkan oleh pemerintah sejak beberapa waktu lalu.

Sayangnya, masih ada oknum tidak bertanggung jawab menyepelekan imbauan ini dan memanfaatkan aturan kerja dan sekolah dari rumah untuk pergi wisata. Tentu, ini membuat geram seluruh pihak, terutama para dokter dan petugas medis yang mengetahui betapa sulitnya melawan virus korona.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jakarta diliburkan bukannya pada diam di rumah, ini malah berbondong-bondong pada mudik ke kampung halaman, jalan-jalan ke mall, karena mall di sini pada sepi, dengan bangganya berfoto asik di tempat wisata lainnya. Tolonglah kalian itu manusia yang seharusnya punya hati nurani,” jelas Cindri.

Lagi pula, meski tubuh kita dianggap kebal terhadap virus, tapi tetap harus berada di rumah atau tidak berpergian jika tanpa kepentingan. Sebab, bisa jadi justru kita menjadi pembawa virus untuk orang.

Iya kamu masih muda, sehat, kebal dengan virus itu, tapi kamu berpotensi menularkan kepada orangtua kamu, nenek dan kakek kamu, orang-orang yang imunnya jelek. Please di rumah saja,” tegas Cindri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait : Kedua orangtuanya positif Covid-19, bocah laki-laki ini harus tinggal di rumah Ridwan Kamil

Dari cerita Bunda Cindri Wahyuni ini seharusnya bisa kita sadari bahwa peran dokter dan petugas medis sangatlah besar dalam upaya merawat dan menyembuhkan pasien positif korona. Untuk itu, kita sebagai msyarakat biasa harus mematuhi imbauan di rumah saja agar perjuangan dokter dan petugas medis selama ini tidak sia-sia.

Setiap orang memiliki peran masing-masing untuk menekan angka penyebaran virus korona, maka lakukanlah peran kita sebaik mungkin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga :

"Saya takut jadi carrier virus, padahal istri sedang hamil" curhat seorang dokter