Siapa yang tidak ‘meradang’ bila ada seseorang yang melontarkan komentar tak sedap pada istrinya yang tengah hamil? Arnold Poernomo atau yang akrab dikenal Chef Arnold pun demikian saat sang istri dibully warganet.
Belum lama ini, Chef Arnold menuliskan kekecewaanya lantaran sang istri, Tiffany Soetanto yang sedang hamil besar mendapat komentar negatif dari salah satu warganet. Hal ini diungkapkannya melalui akun Instagram miliknya.
Artikel terkait: Tasya Kamila melahirkan anak pertama, ini potret bayinya menggemaskan!
Chef Arnold geram saat sang istri di bully
Pada salah satu unggahan sang istri, seorang warganet berkomentar yang sangat menyinggung. Komentar salah satu warganet itu mendoakan sang istri keguguran. Sontak Chef Arnold meradang dan mengungkapkannya seperti ini.
Pria asal Surabaya ini akhirnya mencari tahu pemilik akun tersebut. Lalu setelah menemukan siapa pemilik akun tersebut, Arnold kembali mengunggah wajahnya yang ternyata masih anak-anak.
“Lambe mu dek… Saya prihatin kasihan kamu masih kecil.. Semoga papa mama mu bisa ngajarin kamu lebih sopan.
Saya suka bercanda tapi kalau kelewatan bahaya. Cobaan di bulan puasa.. nggak ikut puasa tapi harus sabar,” tulis Arnold.
Setelah menemukan siapa pelaku yang berkomentar kasar tersebut, Arnold berniat melaporkannya ke polisi. Bahkan di unggahan selanjutnya, ia sudah berada di Polsek.
Artikel terkait: Paula Verhoeven positif hamil, Baim Wong langsung bagi-bagi hadiah!
Namun mengingat pelaku tersebut ternyata masih anak di bawah umur, Arnold pun hanya memberi kecaman pada anak bernama Vio itu.
“Tenang saya tadi ke Polsek cuma pamit mau bagi takjil.. santaiii… tanpa lebaiii,” tulis Arnold.
Tak hanya itu, mengingat warganet tersebut anak perempuan, juri MasterChef Indonesia ini pun mengunggah pesan untuknya agar tidak lagi bercanda kasar seperti yang telah ia lakukan pada istri chef Arnold.
Pentingnya mengajarkan anak bijak menggunakan media sosial
Faktanya, tak sedikit kasus seperti yang dialami istri Chef Arnold, mendapatkan komentar atau cyber bullying yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Kondisi ini tentu saja bisa mencerminkan bahwa edukasi mengenai bijak menggunakan media sosial belum sepenuhnya dilakukan orangtua.
American Academy of Pediatrics (AAP) merilis temuan dari studi komprehensif tentang dampak media sosial terhadap anak-anak dan keluarga.
Meskipun ada manfaat nyata bagi anak-anak yang menggunakan situs-situs seperti Facebook, termasuk peningkatan komunikasi, akses ke informasi, dan bantuan dalam mengembangkan perasaan diri, ada juga kerugian serius.
Tingkat keterlibatan online ini meningkatkan risiko cyber bullying, “Facebook depression” (sebuah fenomena baru di mana “de-friending” dan intimidasi online menyebabkan gejala depresi), paparan konten yang tidak pantas, dan sexting.
Oleh karena itu, sama pentingnya dengan memberikan bekal pada anak untuk menghadapi kehidupan di dunia nyata, Parents pun perlu memberikan rambu-rambu pada anak terkait dengan penggunaan sosial media.
Anda tidak perlu menjadi orangtua yang selalu memata-matai anak, tetapi penting untuk mengetahui situs apa yang dia punya. Juga ingatkan selalu untuk berkata-kata dengan baik dan sopan saat mengomentari unggahan seseorang di media sosial.
Referensi: Instagram chef Arnold, Parenting