Sempat Tak Diinginkan, Inilah Cerita Tentang Kehadiranmu, Putri Keduaku

Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Inilah sepenggal cerita tentang kehadiranmu, Anakku. Putri kedua saya yang sempat diragukan.

Melakukan kegiatan yang cukup berbahaya saat itu, padahal sedang hamil? Itulah yang terjadi pada saya, empat tahun lalu ketka hamil anak kedua.

Cerita Tentang Kehadiranmu, Berawal dari Kehamilan Kedua yang Tak Direncanakan

Memang kehamilan ini tidak direncanakan sebelumnya karena saat itu kami baru mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi pada putri pertama kami. Ya, putri kami yang saat itu belum genap tiga tahun mengalami gangguan autisme.

Belum banyak informasi mengenai putri kami, namun hari demi hari tingkah lakunya semakin aneh, tidak mau dipeluk, sering tantrum, menangis bahkan tertawa tiba-tiba terlebih pada malam hari ia sangat aktif.

Desember 2016, kami melakukan perjalanan wisata bersama keluarga besar. Menginap di salah satu villa di kawasan Bandung Barat, menyusuri curug, naik gunung bahkan mengunjungi pantai yang jaraknya ratusan kilometer dari tempat tinggal kami. Sebetulnya bulan itu saya sudah telat masa haid, namun pikir saya ‘’Ah telat biasa!’’

Perjalanan cukup melelahkan karena selalu ada hal tidak terduga yang dialami oleh putri pertama kami. Ingat sekali ketika menginap di villa, kami harus pulang ke rumah pada pukul 01.00 dini hari karena menjelang tengah malam ia terbangun dari tidurnya dan tiba-tiba menangis kencang. Sudah berapa cara kami lakukan tidak ada yang berhasil untuk menenangkannya. Bersyukur sampai rumah putri kami sudah tenang hingga dapat tertidur kembali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak Kunjung Haid, Akhirnya Cek Kehamilan

Satu bulan kemudia saya meminta suami untuk membelikan alat cek kehamilan (testpack) karena tak kunjung haid dua bulan ini. Benar saja, saya positif hamil.

Sebetulnya suami menginginkan saya kembali hamil saat putri pertama berusia enam tahun. Namun, manusia hanya bisa berencana, sungguh Allah Maha Kuasa. Perasaan saya berbeda kali ini, tak sama dengan kehamilan pertama dahulu. Sungguh tidak siap.

Ada perasaan takut menyelimuti saya kala itu, karena jika hamil takut tidak bisa mengurus putri pertama. Takut apakah anak yang nanti dilahirkan kondisinya sama dengan kakaknya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Astagfirullah.. terlalu overthinking saya saat itu. Suami berusaha menenangkan untuk selalu berdoa kepada Allah Swt.

Bersyukur kehamilan kedua ini saya begitu sibuk dengan rutinitas sehari-hari, sehingga rasa takut dan khawatir itu perlahan hilang. Mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa agar selalu diberi kekuatan karena jujur waktu tidur saya dan suami sangat kurang.

Tak heran di kehamilan kedua ini saya sangat kurus, tapi Alhamdulillah sangat sehat tidak ada keluhan berarti. Untuk pemeriksaan kehamilan saja terkadang tidak rutin, sangat berbeda dengan kehamilan pertama dulu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saya dan suami akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan kehamilan serta melahirkan putri kedua ini di kota kelahiran saya, berhubung di sana putri kami dapat dititip kepada nenek, kakek dan saudara.

Putri Kedua Lahir dengan Selamat

Tepat di hari raya Idul Adha tahun 2017, putri kedua kami lahir dengan lancar dan selamat. Persalinan yang sangat santai jika dibandingkan dengan persalinan putri pertama kami yang penuh drama.

Hari persalinan memang sudah ditentukan tiga hari sebelumnya, karena kehamilan sudah memasuki 41 minggu dan saya tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Bulan ini, empat tahun sudah ia lahir ke dunia melengkapi kehidupan kami, menjadi penyejuk hati kami.

Maafkan Ibu Nak, karena ibu sempat merasa takut dan khawatir akan kehadiranmu. Alhamdulillah sekarang kamu menjadi anak yang sehat, pintar, semakin kritis dan sangat menyayangi kami, terlebih kakak kandungmu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu tahu kamu ingin sekali kakak tumbuh sempurna, dapat bermain selayaknya kakak dan adik. Namun di usiamu yang sekarang, kamu begitu dewasa dapat menjaga kakak, membantu memandikan hingga memakaikan baju untuk kakak.

Do’a dari Bapak dan Ibu, semoga rasa sayangmu semakin tumbuh seiring bertambahnya usiamu kelak. Tidak perlu mendengarkan omongan dari luar terkait kondisi kakakmu. Ibu yakin kamu kuat, Ibu yakin kamu dapat menjaganya sepanjang hidupmu. Insya Allah jika kamu ikhlas dengan semua itu, kakak dapat menjadi ladang pahala kita dan menjadi penuntun kita ke surga-Nya kelak. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan