Cemburu Tanda Cinta? Jangan Percaya Sebelum Tahu Faktanya!
Nyatanya tak semua rasa cemburu berlandaskan cinta, lho. Lihat perbedaannya di sini.
Banyak yang bilang kalau cemburu tanda cinta. Eits, jangan langsung percaya.
Kalimat seperti ini mungkin sudah sangat familiar, ya. Saat memiliki rasa cemburu pada pasangan, tentu saja sangat wajar. Malah, banyak yang percaya kalau saat pasangan tidak cemburu, cintanya harus dipertanyakan.
Katanya cemburu tanda cinta. Tapi apa benar cemburu selalu berarti karena cinta?
Percaya atau tidak, cemburu tidak selalu berkaitan dengan rasa cinta pada pasangan. Bahkan banyak pasangan yang mengakhiri hubungannya hanya karena rasa cemburu pasangan yang tidak bisa dikendalikan.
Lebih parah lagi, suda berapa banyak pemberitaan yang menuliskan tindak kriminal yang didasari karena rasa cemburu pada pasangan? Berarti, cemburu tanda cinta tak bisa dibenarkah, toh?
Cemburu berlebihan, tanda kepribadian yang tidak seimbang
Psikolterapis dan Pendiri sekaligus Direktur The Valley Counseling Center di Glendale, California, Amerika Serikat, Alan Loy McGinnis, mengatakan kalau cemburu dapat menunjukkan kepribadian yang tidak seimbang, tapi di sisi lain dapat menandakan cinta sejati.
Bagaimana cemburu menandakan ada kepribadian yang tidak seimbang? Contohnya bisa dilihat saat istri merasa sebal suami tampak akrab dengan teman wanitanya, padahal mereka hanya rekan kerja.
“Istri ingin mengikat erat-erat suaminya karena takut lepas atau mungkin istri kurang puas dan meminta agar suami lebih memperhatikannya lagi,” ungkap McGinnis dalam buku The Romance Factor dikutip dari Liputan6.
Cemburu tanda cinta yang wajar
McGuinis juga mengatakan kalau cemburu dalam takaran tertentu memang bisa menandakan cinta. Dua orang yang saling mencintai tidak layak bersikap dingin atau acuh ketika salah satu nampak akrab dengan lawan jenis.
Menurutnya, tak ada salahnya meminta kasih yang lebih besar dari pasangan baik suami atau istri. Biar bagaimana pun mendapatkan cinta dan perhatian merupakan hak yang perlu untuk dipenuhi.
Dikutip dari Psychology Today, Psikolog Esther Perel mengatakan bahkan cemburu bisa menjadi cara untuk merekatkan hubungan satu sama lain.
“Jika kita belajar untuk mendengarkan rasa cemburu, kita bisa memiliki hubungan yang lebih romantis dan seks lebih intim,” kata Perel.
Sifat yang muncul saat cemburu
Saat seseorang cemburu, ada reaksi yang terjadi dalam tubuh sehingga memunculkan sifat-sifat tertentu. Psychology Today mengatakan, ada beberapa sifat yang mendominasi saat rasa cemburu itu hadir, yaitu:
- Tingkat percaya diri yang rendah.
- Neuroticism: kecenderungan umum untuk moody, cemas, dan tidak stabil secara emosional.
- Perasaan tidak aman dan posesif
- Ketergantungan pada pasangan
- Perasaan tidak mampu dalam hubungan Anda: umumnya takut bahwa Anda tidak cukup baik untuk pasangan
- Cemas terhadap pasangannya
Semua faktor yang berhubungan dengan kecemburuan adalah tentang rasa yang tidak aman. Bukan tentang cinta yang mereka miliki untuk pasangan mereka.
Artikel terkait: Ibu mertua sering cemburu pada Anda? Begini 4 cara meluluhkan hatinya
Memang, tak banyak orang mau mengakui rasa cemburunya, bahkan bila kita bertanya pada diri sendiri, kita cenderung tidak mengakuinya bukan?
Secara psikologis, rasa cemburu bisa menunjukkan kekuatan tidak seimbang dalam sebuah hubungan. Rasa cemburu juga bisa timbul karena kita kurang percaya diri.
“Ini adalah sinyal pasangan kita memiliki nilai lebih tinggi atau kita merasa terancam dan takut ditinggalkan,” kata psikolog David Buss.
Artinya, rasa cemburu tentu wajar saja jika dialami Anda ataupun pasangan, tapi sebaiknya tidak bereaksi secara berlebihan ketika pasangan atau Anda sedang cemburu.
Referensi: Psychology Today, Liputan6, Kompas.com
Baca juga:
15 Inspirasi Lagu Pernikahan untuk Dinyanyikan di Hari Bahagia Anda
5 Godaan Menjelang Pernikahan serta Tips Menghadapinya Menurut Islam
3 Cara jitu menghadapi suami yang cemburuan, Bunda harus coba