Khawatir, cemas dan dilema. Tiga kata ini mungkin bisa menggambarkan perasaan Parents saat menghadapi si kecil yang sakit di masa pandemi. Was-was jika kondisi si kecil memburuk, namun untuk membawanya ke rumah sakit pun penuh risiko. Lalu, bagaimana cara cegah stres saat pandemi?
Adalah Aryani, ibu dua orang anak ini menandaskan bahwa dirinya kerap dibuat panik jika anak sakit. Bahkan sering kali membuat stres.
”Kalau anak sudah terlihat lemas, lalu demam, di situasi seperti sekarang ini sering bikin saya panik. Jadi over thinking. Duh, sakit apa ya? Kalau kondisinya nggak kunjung membaik, bagaimana? Sementara kontrol ke dokter, juga berisiko,” paparnya pada theAsianparent Indonesia.
Apa yang dirasakan Aryani, tentu dirasakan puluhan bahkan ratusan Bunda yang lain. Jika hal ini terjadi, apa yang perlu dilakukan?
4 Langah yang Perlu Dilakukan Saat Anak Sakit, Bantu Cegah Stres Saat Pandemi
1. Jangan Panik, Parent Perlu Tetap Tenang
Kondisi pandemi COVID-19 yang tak kunjung membaik ini tentu saja membuat was-was. Terlebih lagi saat ini pemerintah telah memberlakukan PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Artinya, seluruh lapisan masyarakat diharapkan untuk bisa berdiam diri di rumah untuk membendung lajunya angka penyebaran virus corona.
Oleh karena itu, saat anak sakit, langkah utama yang perlu dilakukan adalah jangan panik. Saat menghadapi dan merawat anak yang sedang sakit, apalagi yang masih bayi dan balita, memang perlu kesabaran dan ketenangan khusus.
Jangan panik. Dengan begitu Parents bisa mencerna dan berpikir jernih apa yang perlu dilakukan. Termasuk memahami hal-hal penting apa saja yang perlu diperhatikan selama merawat si kecil di rumah, termasuk tanda atau gejala yang membutuhkan penanganan dokter segera.
2. Observasi
Langkah selanjutnya yang perlu Parents lakukan adalah melakukan observasi. Melihat perkembangan dan kondisi yang dialami si kecil.
Di sini, Parents wajib memahami apa saja dan bagaimana tanda gawat darurat. Termasuk fokus mencari penyebab dan alasan mengapa anak sakit. Observasi ini bisa dimulai dengan perilaku dan kondisi anak. Hal ini bisa menjadi salah satu patokan untuk menilai ada atau tidaknya kegawatdaruratan.
Ada beberapa tanda-tanda gawat darurat yang perlu Parents pahami, mulai dari tanda anak mengalami dehidrasi, kejang, hingga sesak napas.
3. Pastikan Asupan Makanan dan Cairan Tercukupi
Saat tubuh tidak fit, baik saat kondisi demam, batuk ataupun pilek atau penyakit lainnya, umumnya si kecil akan kehilangan selera makan, termasuk sulit minum.
Jika hal ini terjadi, Parents tetap harus memperhatikan asupan makanan dan cairan sesuai dengan kebutuhan hariannya. Bersabarlah, dan cobalah untuk lebih aktif lagi dalam mencukupi nutrisi si kecil.
4. Sebelum ke Rumah Sakit Lakukan Konsultasi Virtual atau Telemedicine
Tak perlu terburu-buru datang ke Rumah Sakit, lakukan pemeriksaan si kecil dengan konsultasi secara online lebih dulu.
Saat ini, Kemenkes telah mendukung dan menganjurkan masyarakat untuk memanfaatkan mendapatkan pelayanan atau melakukan konsultasi kesehatan secara virtual yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
Seorang dokter di satu tempat menggunakan teknologi komunikasi untuk melayani pasien yang masih berada di rumah. Cara ini tentu saja sangat memudahkan. Apalagi saat ini banyak sekali aplikasi yang menawarkan telemedicine.
Salah satunya lewat aplikasi Klikdokter. Sejak bulan Juni, KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Lifebuoy memberikan pelayanan kesehatan untuk seluruh anggota keluarga di rumah yang membutuhkan konsultasi online atau telemedicine.Konsultasi ini bisa digunakan baik untuk dokter umum ataupun dokter spesialis anak.
Bahkan, konsultasi telemedicine ini bisa dilakukan tanpa dipungut biaya. Caranya pun mudah, Parents hanya perlu membeli sabun Lifebuoy bertanda khusus yang telah dijual bebas, baik di retail ataupun platform e-commerce.
Di dalam kemasan sabun cair Lifebuoy, Parents bisa mendapatkan kode khusus yang bisa digunakan untuk aplikasi KlikDokter. Setelah itu, Parents bisa mendapatkan akses ke Lifebuoy Family Doctor dan dapatkan konsultasi secara gratis.
Saat ini, konsultasi telemedicine merupakan sarana teknologi yang bisa dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat. Mempermudah melakukan mendapatkan perawatan dan akses bisa berkomunikasi dengan tenaga kesehatan meski dilakukan dari jarak yang berjauhan.
Dari segi waktu, dengan melakukan konsultasi telemedicine ini juga sangat efisien. Tak memakan waktu untuk menempuh perjalanan, termasuk memangkas antrean di fasilitas kesehatan. Konsultasi telemedicine ini memudahkan semua masyarakat untuk melakukan konsultasi di mana pun dan kapan pun.
Dengan beberapa langkah di atas, tentu bisa jadi upaya cegah stres saat pandemi.