Menyusui bukan hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibu. Namun, proses menyusui tidak selalu berjalan dengan mudah dan bisa menjadi tantangan besar bagi ibu baru. Karena itu, Bunda perlu mengetahui cara menyusui yang tepat.
8 Cara menyusui untuk ibu baru
Manfaat menyusui sangat banyak, termasuk penyembuhan trauma pasca persalinan, hingga menurunkan risiko kanker dan jantung. Namun pada proses menyusui, Bunda seringkali akan mengalami kesulitan.
Untuk membantu mempermudah prosesnya, berikut 8 cara menyusui yang perlu diketahui ibu baru, yang dibagikan oleh Kang Phaik Gaik, Kepala Badan Laktasi Alvernia Parentcraft Centre di Mount Alvernia Hospital Singapura, yang dilansir dari laman theAsianparent Singapura!
-
Bagaimana menambah persediaan ASI?
Sebaiknya, Anda mulai menyusui sesegera mungkin setelah melahirkan. Anda dapat menstimulasi lebih banyak persediaan ASI dengan melakukan pijatan payudara yang lembut sebelum menyusui dan memastikan bahwa bayi menyusu dengan baik.
Lebih sering menyusui bayi, dan melakukan pelekatan yang benar adalah cara menyusui paling penting.
Setelah pelekatan bayi sudah benar, mereka akan menerima lebih banyak ASI dan Anda juga akan memproduksi ASI lebih banyak. Suplemen makanan yang cocok untuk Anda juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
-
Ketika harus kembali bekerja, bagaimana memastikan agar pasokan ASI tetap cukup dan kualitasnya tetap terjaga di tempat kerja?
Untuk menjaga persediaan ASI, susui bayi Anda sesering mungkin selama masa cuti melahirkan tersisa, untuk membangun produksi ASI dalam enam hingga delapan minggu awal.
Saat kembali bekerja, susui dengan rutin bayi Anda sebelum dan sesudah bekerja. Simpan ASI dalam keadaan tersegel dalam wadah kedap udara yang disterilkan dan dinginkan pada suhu konsisten.
Lamanya waktu penyimpanan akan tergantung pada tempat Anda menyimpannya. Lihat petunjuk berikut:
- Suhu ruangan : 4 jam
- Suhu pendinginan : 2 hari
- Freezer : 3 bulan
Jangan lupa menandai wadah ASI yang sudah diperah dengan tanggal penyimpanan, sehingga tidak ada susu yang terbuang.
Tak masalah untuk menyimpan ASIP di lemari es kantor, asalkan ASI disimpan dalam wadah kedap udara atau di dalam kantong ASI. Jika Anda khawatir tentang kontaminasi makanan di lemari es, cukup simpan susu di dalam tas yang terpisah.
-
Bisakah menyusui dengan normal jika mengalami puting susu datar atau masuk ke dalam?
Bisa. Setiap ibu bisa menyusui terlepas dari bentuk putingnya, apakah itu rata atau masuk ke dalam.
Jika Anda memiliki masalah dengan puting susu, datangi kelas antenatal atau berkonsultasi dengan ahli laktasi untuk membangun kepercayaan diri Anda dalam menyusui.
Selain itu, penting untuk mulai menyusui lebih awal, tepat di ruang bersalin ketika bayi Anda terjaga dan lebih peka dengan naluri bayi Anda yang ingin menyusu.
Selama bayi Anda dapat mengecap payudara, termasuk bagian areola dan puting, bayi Anda akan dapat menyusu dengan baik. Ia akan menarik puting keluar selama menyusu dan memperbaiki bentuk puting Anda dari waktu ke waktu.
-
Apa yang harus dilakukan jika bayi tidak melakukan pelekatan dengan benar?
Cara menyusui yang penting Anda perhatikan adalah saat pelekatan. Caranya, gunakan satu tangan Anda untuk memegangi payudara, dengan ibu jari di arah atas dan jari-jari lainnya di bawah, membentuk huruf “C”.
Ketika si kecil membuka mulutnya, sodorkan payudara ke mulutnya dengan cepat. Arahkan tubuh bayi agar menghampiri payudara. Pastikan agar payudara masuk ke dalam mulut bayi, hingga bagian bibirnya menutup daerah areola.
Setelah melekat sempurna, lepaskan tangan Anda dari payudara. Itulah salah satu cara menyusui yang perlu Anda perhatikan.
-
Sejak kapan harus mulai menyusui?
Setelah melahirkan, sesegera mungkin lakukan kontak skin-to-skin dengan bayi Anda dalam waktu 5 menit, selama 1 jam atau lebih.
Setelah 30 menit skin-to-skin, Anda mungkin akan melihat bayi mungil Anda menunjukkan kesiapannya untuk menyusu. Anda akan terkejut ketika melihat bayi yang dapat membuka mulutnya sedini mungkin mencari payudara ibunya. Ingat, pelekatan pertama merupakan cara menyusui yang paling penting.
-
Apakah stres dapat memengaruhi pasokan ASI jadi lebih rendah?
Secara umum, ya. Stres memengaruhi mood ibu, yang pada akhirnya juga memengaruhi pasokan ASI.
Ketika Anda merasa lelah, stres atau sakit, kondisi itu akan mencerminkan refleks kekecewaan Anda.
-
Bagaimana cara mencegah pembengkakan payudara?
Mulai proses menyusui lebih dini sangat membantu Anda menghindari pembengkakan. Untuk mencegah pembengkakan payudara, hindari mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan pasokan ASI. Pastikan juga Anda menggunakan teknik pelekatan yang tepat.
Pembengkakan adalah bagian alami dari proses produksi ASI yang membuat payudara terasa lunak dan bengkak.
Untuk membantu meredakan payudara bengkak, Anda bisa mengompresnya dengan kain hangat. Gunakan payudara secara bergantian saat menyusui.
Cara lainnya, sangga satu sisi payudara. Kemudian letakkan tangan Anda di area yang sakit. Dorong ke dalam, ke arah dada dan pijat payudara dengan gerakan memutar. Setelah itu, susui bayi atau memompa payudara.
-
Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami tantangan dalam menyusui?
Bantuan dan dukungan dari konsultan laktasi profesional sejak dini sangat penting bagi Anda. Ayah dan anggota keluarga lainnya juga harus memberikan dukungan emosional dan psikologis pada ibu sebanyak mungkin.
Artikel terkait: 5 Tips Sukses Menyusui Pasca Operasi Caesar
Itulah beberapa hal tentang cara menyusui yang perlu diketahui oleh para Bunda agar proses menyusui dapat berjalan dengan lancar. Semangat menyusui, Bun!
Referensi: theAsianparent Singapura
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/sebuah-kisah-inspiratif-yang-wajib-dibaca-setiap-ibu-menyusui