Setiap anak tentu saja memiliki kepintaran dan kecerdasan yang berbeda-beda. Sebab, anak merupakan individu unik yang memiliki potensi masing-masing. Meski demikian, Mam dan Pap tentu saja memiliki peran yang besar mendukung kesuksesan anak di masa mendatang dan mengetahui cara mengembangkan potensi diri.
Proses belajar si Kecil tentu saja perlu dibangun sejak usia dini. Hingga pada akhirnya anak bisa memahami bagaimana proses belajar yang efektif. Oleh karena itulah, sebagai Mam Pintar, kita perlu memahami apa saja fondasi belajar yang perlu diperhatikan untuk membantu dan mendukung kesuksesan si Kecil.
Cara Mengembangkan Potensi Diri Anak
Artinya, di sini Mam Pintar perlu mengetahui cara mengembangkan potensi diri, membantu dan memberikan fasilitas. Mulai dengan membangun kebiasaan dan latihan sebagai fondasi belajar si Kecil. Fondasi apa saja yang perlu diperhatikan?
1. Memahami Tahapan Tumbuh Kembang Anak
Mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan anak sesuai usia tentu saja perlu dilakukan Mam dan Pap. Tidak hanya pertumbuhan fisik, namun juga perkembangan mental psikologis, kemampuan motoriknya, atau pun perkembangan sosial.
Penting diingat, tujuan utama memahami tahap perkembangan anak adalah agar Mam dan Pap bisa memberikan rangsangan secara tepat, dengan berbagai cara dan variasi. Selain itu, dengan mengetahui panduan, pada saat saat melihat ada keterlambatan maka Mam dan Pap bisa segera melakukan intervensi dan berupaya untuk mengejar ketinggalan dengan cara konsultasi pada tenaga kesehatan.
- Usia 1-3 Tahun:
Ada beberapa milestone yang umumnya sudah bisa dilihat saat anak memasuki usia 1 tahun. Usia 12 bulan adalah tahap di mana memori anak mulai berkembang.
Kemampuan berkomunikasi dan sosialnya juga semakin berkembang. Usia 1 tahun, beberapa sudah mampu menyatukan beberapa kata sekaligus meskipun masih terbata-bata, hingga pada usia 3 tahun, anak akan mampu menyusun kalimat sederhana.
- Usia 4-6 Tahun:
Pada usia ini, si Kecil tumbuh semakin mandiri. Keingintahuan alaminya cenderung terstimulasi karena lingkungannya berkembang. pemahaman si Kecil terhadap angka, bentuk, ukuran, dan waktu, semuanya meningkat. Bahkan si Kecil juga sudah mulai memahami pemikiran abstrak seperti perbandingan. Kemampuan konsentrasi dan daya ingatnya juga berkembang.
Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan di rumah yang yang mengasah keterampilan dan stimulasi yang bisa dilakukan. Misalnya, ajak si Kecil untuk berhitung sampai 10 dengan cara menghitung jumlah piring atau sendok yang harus disiapkan untuk makan.
Agar fondasi belajar si Kecil makin kuat, Mam dan Pap juga mengajaknya melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung. Meskipun ia belum menguasai keterampilan itu dengan sempurna, anak akan terus bersemangat melatih keterampilannya.
2. Pastikan Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi
Nutrisi memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak agar lebih optimal. Oleh karena itu, Mam dan Pap perlu memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan si Kecil agar ia dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Mulai dari protein yang membentuk sel dan jaringan tubuh, memperkuat tulang dan otot, sumber energi, hingga membentuk enzim dan hormon dalam tubuh, bahkan berperan vital dalam pembentukan antibodi atau sistem imun, agar tak mudah terserang infeksi bakteri atau virus.
Termasuk AHA dan DHA, keduanya asam lemak tak jenuh ini dibutuhkan untuk pembentukan otak, jaringan saraf, jaringan penglihatan, serta membantu pembentukan sistem imun pada anak. Kedua kandungngan ini juga bisa didapatkan dari susu S-26 Procal Nutrissentials.
S-26 Procal Nutrissential telah dilengkapi dengan beragam nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Tak hanya tinggi protein dan tinggi kalsium, AA dan DHA, Asam Linoleat 1149 mg/saji, serta kaya akan Kolin, Zat Besi, Zinc dan Asam Folat dan diperkaya dengan Oligofruktosa (serat pangan) untuk mendukung sistem pencernaan yang mencegah konstipasi.
9 dari 10 Mams setuju bahwa S-26 Procal Nutrissentials dapat membantu tumbuh kembang optimal, membantu fondasi belajar, dan memiliki kandungan nutrisi lengkap yang dibutuhkan si Kecil.
3. Cara mengembangkan potensi diri Anak, Jangan Lupa Berikan Stimulasi yang Tepat
Pencapaian maksimal keberhasilan proses tumbuh kembang anak tentu saja dipengaruhi oleh keaktifan orang tua melakukan rangsangan atau stimulasi pada anak, didukung dengan kondisi kesehatan dan gizi yang baik.
Stimulasi dapat diberikan dalam berbagai bentuk yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Misalnya dengan mengajak si Kecil bermain, mengobrol bersama, membacakan dongeng, atau pun lewat kegiatan lainnya.
Pada dasarnya setiap anak sudah memiliki kecerdasan masing-masing, namun orang tua memiliki peran yang besar untuk menanamkan fondasi belajar sejak dini. Dimana orang tua berperan untuk memberikan nutrisi yang tepat, mengasah dan memberikan stimulasi-stimulasi yang tepat sesuai usia perkembangannya. Dengan demikian tumbuh kembang anak pun bisa optimal dan mendukung kesuksesan anak di masa yang datang.