9 Cara Mengatasi Anak Pilek Berkepanjangan

Meski tak berbahaya, pilek pada anak dapat mengganggu kenyamanan si Kecil. Cek cara mengatasinya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak memang mudah mengalami pilek karena daya tahan tubuhnya belum sempurna. Bagaimana sih cara mengatasi anak pilek berkepanjangan. Kami akan bahas lebih lanjut, parents. Di Indonesia sendiri, balita biasanya mengalami pilek sekitar 3-6 kali dalam setahun. Pilek pada anak merupakan salah satu gejala yang menandakan kalau si Kecil mengalami penyakit tertentu, misalnya influenza. Pilek bisa disebabkan oleh berbagai virus dan biasanya tidak berbahaya serta akan sembuh dalam jangka waktu tertentu. Namun, pilek pada anak juga bisa berlangsung lama. Agar si Kecil tetap bisa beraktivitas dengan nyaman, orang tua perlu mengetahui cara mengatasi anak pilek berkepanjangan. Karena meski tak berbahaya, pilek pada anak tentu tetap mengganggu kenyamanan si Kecil saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Bagaimana Cara Mengatasi Pilek Berkepanjangan Pada Anak?

Pilek umumnya bisa sembuh tanpa harus minum obat. Jadi, Bunda dapat mencoba cara mengatasi anak pilek berkepanjangan dengan beberapa terapi suportif atau pengobatan rumahan. Fungsi terapi suportif atau pengobatan rumahan ini adalah membantu meredakan gejala pilek, mencegah komplikasi, serta mencegah penularan pilek. Berikut beberapa terapi suportif atau cara mengatasi pilek anak yang bisa Bunda terapkan di rumah.

1. Atur Suhu Ruangan

Untuk menjaga suhu tubuh anak stabil, hindari suhu ruangan yang terlalu dingin. Aturlah suhu ruangan tempat si Kecil tidur dan beraktivitas agar tetap hangat atau paling tidak sesuai suhu tubuh normal. Hindari suhu yang terlalu dingin atau panas.

2. Jaga Kelembapan Udara di Ruangan

Cara mengatasi anak pilek berkepanjangan lainnya adalah dengan memasang pelembap udara (air humidifier) untuk mengurangi keluhan hidung tersumbat yang dialami si Kecil saat pilek. Namun, pastikan Bunda selalu rutin membersihkan pelembap udara tersebut dan mengganti airnya setiap hari.

3. Minum Banyak Air Putih

Saat pilek tak kunjung sembuh, tubuh si Kecil bisa kehilangan banyak cairan sehingga untuk mencegah dehidrasi anak perlu banyak minum air putih. Bunda bisa memberikan air putih hangat untuk membantu ingus keluar sehingga si Kecil jadi lebih mudah bernapas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat juga bisa jadi cara mengatasi anak pilek berkepanjangan. Saat mandi air hangat, si Kecil tak hanya merasa nyaman tapi juga bisa melegakan pernapasan yang tersumbat karena pilek. Saat pernapasannya lebih lega, si Kecil jadi bisa istirahat dengan lebih baik sehingga akan lebih cepat pulih dari pilek.

5. Terapi Uap dengan Minyak Terapi

Pernapasan anak yang sedang pilek akan menjadi lebih baik dengan bantuan terapi. Terapi uap bisa bantu melembapkan saluran hidung dan membuat mukus (lendir) lebih cair sehingga ingus lebih mudah keluar. Menghirup minyak terapi juga membantu si Kecil tidur nyenyak sehingga lebih cepat sembuh dari pilek. Namun, tidak semua terapi cocok untuk si Kecil seperti terapi dengan aroma yang tajam justru berisiko mengganggu sistem pernapasan si Kecil yang masih sensitif.

Bunda perlu mengecek kandungan terapi untuk si Kecil yang pilek. Pastikan terapi yang dipilih mengandung 100% bahan alami yang sesuai fungsinya dan sudah didukung jurnal ilmiah, bukan terapi yang hanya asal klaim. Penting untuk mengingat bahwa minyak terapi merupakan terapi suportif, bukan obat yang mampu menyembuhkan atau mencegah penyakit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut sebuah studi yang dilakukan tahun 2019 oleh peneliti dari Universitas Jan Kochanowski di Polandia, minyak terapi bisa digunakan dengan beberapa cara. Lewat pernapasan (dihirup) dan lewat kulit (dioleskan dengan roll on/balsem). Namun, sebaiknya jangan menggunakan minyak terapi dalam bentuk roll on atau balsem yang dipakaikan langsung ke kulit untuk mengatasi pilek. Ini karena pilek merupakan gangguan pernapasan sehingga penggunaan roll on/balsem di kulit kurang memiliki efek untuk mengurangi pilek dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Beberapa kandungan yang ampuh untuk mengatasi masalah pernapasan saat si Kecil pilek adalah eukaliptus, lemon, dan geranium. Jurnal Essential Oils Used in Aromatherapy: A Systemic Review (2015) yang diterbitkan Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, memaparkan sejumlah manfaat dari ketiga kandungan ini.

Eukaliptus bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meringankan gejala penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan seperti infeksi tenggorokan, radang selaput lendir hidung, batuk, bronkitis, asma, dan sinusitis. Terapi yang menggunakan Eucalyptus radiata aman digunakan untuk bayi dan anak-anak. Sementara lemon dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat produksi sel darah putih. Sedangkan geranium punya sifat anti-bakteri yang mampu meringankan infeksi tenggorokan dan sistem pernapasan. 

Tips memilih minyak terapi selanjutnya adalah hindari membeli dari brand yang belum terjamin keamanannya. Apalagi membeli merek yang tidak jelas proses produksi, klaim, efektivitas, sampai keamanan baik jangka pendek dan jangka panjang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jurnal bertajuk Aromatherapy Science (2006) yang dirilis Pharmaceutical Press menyarankan untuk memilih merek minyak terapi dengan label komposisi dan peringatan yang jelas. Jangan lupa cek juga label tanggal jual dan tanggal pemakaian sebelum membeli minyak terapi. Selain itu, pastikan produk yang Bunda pilih sudah memiliki label BPOM dan bersertifikat halal, seperti produk terapi dari Purekids Inhalant Decongestant Oil. 

Untuk Bunda yang sedang mencari rekomendasi terapi yang aman untuk ringankan pilek dan batuk si Kecil, Purekids Inhalant Decongestant Oil bisa jadi pilihan. Purekids Inhalant Decongestant Oil diproduksi oleh perusahaan Farmasi yang mempunyai standar GMP (Good Manufacturing Practice) dan merupakan terapi yang dapat melegakan dan menenangkan hidung si Kecil yang tersumbat akibat pilek dan batuk, mencegah sakit, serta membantu relaksasi. Dibuat dengan bahan-bahan alami yang sesuai fungsinya dan sudah sesuai jurnal ilmiah, terapi ini bekerja langsung di saluran pernapasan si Kecil tanpa adanya efek samping.

Purekids Inhalant Decongestant Oil mengandung bahan alami seperti eukaliptus yang dapat mengencerkan mucus (lendir seperti dahak dan ingus), cajuput oil, juniper berry oil, clove oil (minyak cengkeh), demineralized mint oil (Levomentol) yang memberikan rasa tenang pada anak, serta metil salisilat yang bekerja sebagai antiseptik. Pemakaian Purekids Inhalant Decongestant Oil juga aman karena tidak perlu dioles ke kulit anak yang masih sensitif, serta tidak perlu diminum yang membutuhkan proses absorbsi dan berisiko membebani kerja ginjal anak hingga efek debar jantung.

Cara penggunaannya juga sangat mudah, jika Bunda memiliki tungku terapi atau humidifier, tinggal teteskan Purekids Inhalant Decongestant Oil ke dalamnya lalu aromanya akan tersebar di seluruh ruangan. Untuk anak usia 3 bulan hingga 2 tahun, cukup gunakan 3-7 tetesan. Sedangkan untuk si Kecil yang berusia di atas 2 tahun, dianjurkan menggunakan 8-12 tetesan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk Bunda yang tidak memiliki tungku terapi atau diffuser, bisa menggunakan Purekids Inhalant Decongestant Oil dengan meneteskannya langsung ke kerah baju, sarung bantal, sapu tangan, atau mangkuk yang berisi air panas kemudian dihirup uapnya. Buat anak yang pilek jangan gunakan roll on yang dioleskan ke kulit si Kecil karena bisa menyebabkan iritasi, berbeda apabila pilih Pure Kids Inhalant Decongestant Oil aman dan tidak ada efek samping untuk si Kecil. Purekids Inhalant Decongestant Oil tersedia dalam 3 varian aroma, yaitu original, geranium, dan lemon.

Bila pilek si Kecil sudah sembuh, Purekids Inhalant Decongestan Oil bisa Bunda gunakan setiap hari untuk bantu meningkatkan daya tahan tubuh dan relaksasi si Kecil. Dapatkan Purekids Decongestant Inhalant Oil di toko-toko terdekat atau e-commerce favorit Bunda. Kunjungi juga Instagram @purekids.indonesia untuk menemukan info produk dan tips seputar perawatan si Kecil.

6. Tidur yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat diperlukan sebagai salah satu cara mengatasi anak pilek berkepanjangan. Pastikan si Kecil beristirahat dengan nyaman dan tak terganggu. Bunda juga bisa membantu si Kecil tidur dengan lebih nyenyak dengan mengatur posisi tidurnya. Letakkan kepala si Kecil lebih tinggi dari tubuhnya saat tidur sehingga lendir ingus tidak menggumpal di hidung dan anak jadi lebih lega bernapas.

7. Hindari Pemicu Alergi

Si Kecil bisa saja menderita pilek karena alergi, misalnya alergi debu, kotoran, atau asap rokok. Jika tidak dijauhkan dari pemicu alergi, maka si Kecil bisa saja terus-terusan mengalami pilek. Jadi, cara mengatasi anak pilek berkepanjangan lainnya adalah dengan menjauhkan si Kecil dari hal-hal yang dapat memicu alerginya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

8. Memberikan Asupan Bernutrisi

Makanan kaya vitamin C seperti lemon, air garam dan madu bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil melawan bakteri karena memiliki banyak nutrisi sehingga bisa menjadi cara mengatasi anak pilek berkepanjangan. Bunda bisa memberikan air lemon hangat yang sudah dicampur madu untuk diminum saat si Kecil pilek.

9. Membersihkan Hidung dari Ingus

Untuk si Kecil yang belum bisa mengeluarkan ingus sendiri, menggunakan alat pembersih hidung dapat membantu membersihkan hidungnya. Dengan mengeluarkan lendir ingus yang menumpuk, si Kecil bisa bernapas lebih lega.

Cara mengatasi anak pilek berkepanjangan sebenarnya tak harus menggunakan obat atau pun antibiotik. Dengan meningkatkan daya tahan tubuh anak atau memberikan pengobatan rumahan yang tepat, Bunda bisa membantu mengurangi masalah pilek berkepanjangan yang dialami si Kecil.

***

  1. Pertiwi, R., Ningsi, C. N., Wulandari, W., Tosepu, R., Masyarakat, J. K., Kesehatan, F., Universitas, M., Oleo, H., Tenggara, S., Masyarakat, J. K., Kesehatan, F., Universitas, M., Oleo, H., & Tenggara, S. (2020). Hubungan iklim dengan penyakit influenza: literatur review. 17(1), 27–32.
  2. Farrar, A. J., & Farrar, F. C. (2020). Clinical Aromatherapy. The Nursing clinics of North America, 55(4), 489–504. https://doi.org/10.1016/j.cnur.2020.06.015
  3. Michalak, Monika. (2019). Aromatherapy and methods of applying essential oils. 22. 25-31. 10.15442/apgr.22.2.3.
  4. Ophir, D., & Elad, Y. (1987). Effects of steam inhalation on nasal patency and nasal symptoms in patients with the common cold. American journal of otolaryngology, 8(3), 149–153. https://doi.org/10.1016/s0196-0709(87)80037-6
  5. Smith, A., & Matthews, O. (2022). Aromatic ointments for the common cold: what does the science say?. Drugs in context, 11, 2022-5-6. https://doi.org/10.7573/dic.2022-5-6
  6. Ray, Suresh. (2019). A comparative study to assess the effect of steam inhalation v/s Tulsi leaves inhalation on the sign and symptoms of cold and cough among adult group in selected areas of Pune city. 2. 24-26. 
  7. Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., Ahamad, A., Khan, S. A., & Anwar, F. (2015). Essential oils used in aromatherapy: A systemic review. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 5(8), 601–611. doi:10.1016/j.apjtb.2015.05.007

Penulis

syalby