Parents, Ini 7 Tips Mengajari Anak Tentang Uang Sejak Dini

Mengajari anak tentang uang sedini mungkin akan bermanfaat hingga ia dewasa. Simak 7 tipsnya berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak orang berpendapat bahwa lebih baik mengajari anak tentang uang seiring ia beranjak dewasa, namun banyak juga yang lebih memilih mengajari anak tentang uang sejak dini.

Dean Brauer, seorang pakar pendidikan keuangan untuk anak muda mengatakan bahwa penting untuk mengajarkan pada anak tentang  the power of money, cara menabung, cara menghasilkan uang dan mengatur anggaran keuangan, cara supaya tidak boros dan hal lainnya berkaitan dengan keuangan.

"Dengan mengajarkan dan membangun kebiasaan-kebiasaan tersebut sejak dini, tentu akan membantu mereka saat dewasa nanti,” kata Dean.

Ia yakin, orang tua bertanggung jawab untuk mengajarkan anak cara-cara membelanjakan uang mereka dengan baik dan benar, dan membangun kebiasaan yang baik dalam mempergunakan uang. 

Jadi, bagaimana caranya mengajarkan konsep keuangan yang demikian kompleks, dengan cara yang mudah dipahami anak? 

Cara Mengajarkan Anak tentang Uang

Pertama, perkecil konsep dasar keuangan yang akan diajarkan, sesuai dengan usia anak, kira-kira hal sederhana apa yang dapat dipahami anak tentang uang. Cobalah untuk tak terlalu menggurui, biarkan anak mencari tahu sendiri lebih lanjut, namun sambil orang tua mengarahkan anak dan memberi petunjuk pada anak. 

1. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal mendasar dalam mengajari anak tentang uang adalah kasih paham pada anak bahwa ‘butuh’ dan ‘ingin’ itu berbeda.

Perihal membedakan keinginan dan kebutuhan ini tak sekadar prinsip keuangan semata, tetapi juga merupakan prinsip hidup yang dapat diajarkan ke anak sejak usia dini. Jelaskan bahwa ‘kebutuhan’ adalah segala hal yang kita butuhkan untuk bertahan hidup.

Sedangkan ‘keinginan ‘adalah segala sesuatu menyenangkan untuk dimiliki, namun jika tidak, kita tetap kita bisa hidup tanpa hal tersebut, walaupun tak mudah. 

2. Mengajari anak tentang uang, bahwa uang bukanlah segalanya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kadang saat belajar tentang uang, anak-anak menjadi terobsesi. Mereka jadi ingin tahu harga semua hal, berandai-andai tentang hal-hal yang akan mereka lakukan dengan uang, kesemua itu adalah rasa ingin tahu yang wajar, namun jangan sampai anak salah paham dan mengira uang adalah segalanya,

Kata Dean Bauer, anak-anak harus diingatkan bahwa dalam hidup ada hal-hal bernilai yang lebih dari sekedar uang. Seperti, menjalani hidup yang bahagia sesuai kemampuan kita, bekerja keras dan jujur. Meluangkan waktu untuk hal-hal yang menyenangkan yang kita sukai dalam hidup, dan tak khawatir tentang kemewahan materi. 

Ajarkan pada anak tentang hal bernilai lainnya yaitu tentang membuat kenangan yang indah dengan membangun hubungan yang positif dan bahagia dengan orang-orang terdekat, semua hal tersebut juga merupakan bentuk kekayaan yang tak ternilai harganya.

“Itulah kekayaan yang sesungguhnya!” ungkap Dean Bauer.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Kecil-kecil cabe rawit, kecil-kecil pinter cari duit

Tidak ada istilah terlalu kecil untuk cari uang. Banyak pekerjaan-pekerjaan kecil yang bisa dilakukan anak-anak supaya mereka bisa dapat uang, selama orang tuanya mengizinkan dan memberi kesempatan anak untuk mencoba.

Kata Dean Bauer pakar keuangan anak muda, dengan mengetahui cara mendapatkan uang sejak kecil, anak-anak jadi paham ‘nilai’ uang. Juga, dalam proses ‘belajar cari uang’ itu anak akan dapat kemampuan baru yang mungkin akan bermanfaat untuk dunia kerja mereka saat dewasa.  

“Pintar cari uang sedini mungkin,” ungkap Dean.

4. Mengajari anak tentang uang : belajar tentang anggaran keuangan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istilah budgeting mungkin terkesan rumit sekali untuk dipahami anak-anak, namun sebenarnya tak sesulit itu, kok. Sebelum anak-anak belajar cara menghasilkan uang sendiri, mereka harus paham dulu tentang anggaran keuangan.

Berikan sejumlah uang, misalnya uang belanja mingguan. Lalu biarkan anak berpikir dan merencanakan sendiri uang tersebut akan dipergunakan untuk apa sesuai kebutuhannya selama seminggu. 

5. Jangan mengatur pengeluaran anak, namun ajak bicara tentang keputusan keuangannya.

Memang, anak-anak segala usia beresiko membelanjakan uang dengan kurang bijaksana. Jangan mengatur pengeluaran mereka, tetapi ajak anak bicara tentang hal itu.

Jika kita tidak memberi anak kesempatan untuk berbuat salah, mereka hanya akan melihat pembelian dalam kategori-kategori tertentu, dan tidak boleh menghabiskan uangnya sama sekali. Hal ini justru tidak membuat mereka membangun kebiasaan keuangan yang sehat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Awasi apa yang dibeli anak-anak, dan tanyakan kepada mereka sesekali. Bicaralah dengan mereka tentang apakah mereka merasa senang dengan apa yang sudah dibeli dan apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman membeli tersebut.

6. Menjadi contoh yang baik

Belajar tentang uang sejak dini, orang tua lah sebagai contoh utamanya. Jaga sikap yang akan diperlihatkan pada anak saat berkaitan tentang uang, Cobalah memberi contoh baik ketika situasi memungkinkan untuk itu.

7. Ajarkan anak tentang memberi

Anak-anak yang mempelajari dasar-dasar uang sering melupakan hal terpenting, yaitu berbagi. Jelaskan pada anak tentang mengapa kita harus membantu orang lain dan apa yang seharusnya kita pelajari dari pengalaman memberi itu.

Biarkan mereka berbagi dengan cara-cara kecil, mulai dari bersedekah uang receh di kotak-kotak donasi hingga menyumbang ke hal-hal yang mereka pedulikan.

Demikianlah tips dan cara mengajari anak tentang uang, semoga bermanfaat!

Baca juga: 

id.theasianparent.com/cara-mengenalkan-konsep-uang

Penulis

febri