7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare

Membersihkan alat makan si Kecil mungkin terlihat mudah, tapi tak boleh disepelekan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mencuci peralatan makan bayi dengan bersih dan menyeluruh merupakan salah satu cara untuk mencegah si Kecil terkena diare. Membersihkan peralatan makan si Kecil mungkin terlihat mudah, namun tidak boleh dianggap sepele. Jika peralatan makan tidak dicuci agar tetap bersih dan higienis, maka bisa saja peralatan makan si Kecil terkontaminasi bakteri dan kuman yang tak baik untuk kesehatannya.

Penyebab diare pada bayi memang bermacam-macam, mulai dari infeksi virus atau bakteri, alergi makanan, efek samping obat-obatan, hingga partikel SLS (Sodium Lauryl Sulfat). Namun dari sekian banyak penyebab diare pada bayi, infeksi akibat virus atau bakteri merupakan penyebab paling umum¹. Ketika virus atau bakteri penyebab diare masuk ke pencernaan, maka hal ini menjadi penyebab diare pada bayi.  Sedangkan SLS, zat kimia yang berperan sebagai deterjen yang membentuk busa pada banyak produk pembersih, juga bisa menyebabkan diare jika partikelnya menempel di alat makan si Kecil dan ikut tertelan.

Ada banyak cara bagi kuman-kuman penyebab diare pada bayi dapat masuk ke dalam pencernaan si Kecil, salah satunya adalah lewat kuman yang menempel di alat makan atau botol susu bayi karena cara mencuci peralatan makan bayi dan botol bayi yang kurang tepat. Untuk menjaga botol susu serta peralatan makan si Kecil selalu bersih dan higienis, yuk simak langkah mencuci botol yang benar yang bisa Bunda terapkan di rumah.

Artikel Terkait: 11 Sabun Cuci Botol Bayi dan Peralatan Makan Berbahan Alami, Aman!

Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi dengan Tepat

1. Langsung Bersihkan Setelah Digunakan

Salah satu cara mencuci peralatan makan bayi dan botol susu yang tepat adalah dengan langsung mencucinya setelah dipakai. Alat maka bayi, apalagi botol susu memang rentan terkontaminasi bakteri penyebab diare pada bayi². Agar kuman penyebab bakteri pada bayi tidak bersarang pada botol susu atau alat makan si Kecil, sebaiknya segera cuci bersih peralatan tersebut setelah digunakan. Jangan sering menunda atau menumpuk botol susu kotor terlalu lama karena dikhawatirkan sisa kotoran dan bakteri yang menempel pada botol jadi sulit dibersihkan. Sebaiknya botol susu si Kecil diletakkan di wadah khusus sebelum dicuci.

2. Letakkan di Wadah Bersih Sebelum Dicuci

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum mencuci peralatan makan bayi, sebaiknya hindari meletakkannya langsung di dalam tempat cuci piring. Sebaiknya alat makan si Kecil diletakkan di wadah khusus sebelum dicuci. Ini untuk menghindari sisa kotoran dan bakteri yang mungkin ada di tempat cuci piring menempel pada peralatan makan bayi. 

3. Sikat dan Bersihkan Botol dengan Pembersih Food Grade Tanpa SLS yang teruji membunuh kuman

Untuk mencuci peralatan makan bayi seperti botol susu atau botol bekas ASI, gunakan sikat khusus serta pembersih dengan formulasi food grade yang tidak mengandung SLS dan sudah teruji membunuh kuman. Pilihlah produk sabun pembersih peralatan makan bayi yang memang sudah teruji membunuh kuman di laboratorium terakreditasi agar keamanan dan kesehatan si Kecil terjamin. Sebelum dan setelah mencuci peralatan makan bayi, pastikan tangan Bunda sudah bersih untuk mencegah kuman dan bakteri penyebab diare pada bayi berpindah dari tangan Bunda ke botol susu si Kecil³.

4. Lepaskan Komponen Peralatan Makan Bayi Saat Dicuci

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika ada komponen yang bisa dilepas, maka cara mencuci peralatan makan bayi yang tepat adalah dengan melepaskan dulu komponen-komponen yang ada sebelum mulai mencuci. Dengan begitu, seluruh bagian botol dan alat makan si Kecil jadi benar-benar bersih.

5. Bilas Menggunakan Air Mengalir

Mencuci peralatan makan bayi air mengalir merupakan cara membersihkan yang aman dan tepat. Saat mencuci alat makan dan minum si Kecil, sebaiknya jangan menggunakan air tampungan karena dikhawatirkan air ini sudah terkontaminasi dengan kuman dan bakteri penyebab diare pada bayi yang tidak terlihat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Gunakan Sabun Pembersih Khusus Bayi

Cara mencuci peralatan makan bayi dan botol susu yang terpenting adalah membersihkan dengan sabun. Mencuci botol susu atau alat makan si Kecil agar bebas dari kuman penyebab diare pada bayi tak cukup hanya dengan air saja. Berdasarkan rekomendasi dari WHO, peralatan minum si Kecil seperti botol dan dotnya harus disikat dengan bersih menggunakan air panas dan sabun pembersih⁴. Bunda perlu menggunakan sabun pembersih untuk memastikan botol susu si Kecil benar-benar bersih dan higienis. Namun, sabun pembersih yang dipakai tak bisa disamakan dengan sabun yang biasa Bunda pakai untuk membersihkan alat makan keluarga di rumah. Gunakan sabun pembersih yang memang khusus dibuat untuk membersihkan alat makan dan minum si Kecil. 

Bunda bisa memilih PUREBB Liquid Cleanser yang efektif membersihkan perlengkapan makan dan minum si Kecil dengan maksimal. PUREBB Liquid Cleanser menggunakan formula food grade tanpa SLS yang teruji membunuh kuman dan efektif membersihkan peralatan makan bayi dari lemak. Dengan pembersih botanical surfactant yang berasal dari minyak kelapa dan gula jagung serta kandungan ekstrak lemon, PUREBB Liquid Cleanser tak meninggalkan bau menyengat serta tidak menyebabkan hand dermatitis pada tangan Bunda dan iritasi pada pencernaan bayi. 

PUREBB Liquid Cleanser memiliki tingkat kekentalan yang pas, tidak terlalu kental dan tidak encer sehingga lebih mudah dibersihkan, lebih hemat air dan listrik. Dapatkan PUREBB Liquid Cleanser sekarang di Alfagift, Farmers, AEON, FoodHall, Ranch Market, Lilla by Sociolla, Tokopedia PURE Official, dan The Baby Shop terdekat.

7. Simpan Peralatan Makan dan Botol yang Sudah Dicuci di Wadah Bersih dan Tertutup

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain mempraktikan cara mencuci peralatan makan bayi dan botol bayi yang tepat, sterilisasi botol susu bisa dilakukan sebagai tindakan tambahan untuk mencegah bakteri penyebab diare pada bayi mengkontaminasi botol setelah dicuci. Rekomendasi dari WHO menyebutkan jika tak memiliki alat untuk mensterilkan botol susu, Bunda bisa merebus air di panci hingga mendidih kemudian memasukkan botol dan merebusnya selama 5 menit. Sebaiknya botol susu disterilisasi sebelum dipakai, namun jika tidak ingin langsung dipakai maka setelah sterilisasi botol susu sebaiknya dipindah ke dalam wadah yang bersih dan tertutup menggunakan penjepit botol yang bersih

Cara mencuci peralatan makan bayi dan botol susu yang benar dapat mencegah si Kecil terpapar bakteri dan kuman penyebab diare pada bayi. Yuk, pastikan botol susu yang digunakan si Kecil selalu bersih dan higienis untuk jaga dan lindungi kesehatannya. 

  1.  Viegelmann GC, Dorji J, Guo X, Lim HY. Approach to diarrhoeal disorders in children. Singapore Med J. 2021 Dec;62(12):623-629. doi: 10.11622/smedj.2021234. PMID: 35092299; PMCID: PMC8804427. Available here: www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8804427/
  2.  Putri Lanida, Bella & Farapti, Farapti. (2018). Prevention of the incidence of diarrhea in infants through hygiene of milk bottles. Jurnal Berkala Epidemiologi. 6. 244. 10.20473/jbe.V6I32018.244-251. Available here: e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/9590
  3.  Putri Lanida, Bella & Farapti, Farapti. (2018). Prevention of the incidence of diarrhea in infants through hygiene of milk bottles. Jurnal Berkala Epidemiologi. 6. 244. 10.20473/jbe.V6I32018.244-251. Available here: e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/9590
  4.  WHO and Food and Agriculture Organization of the United Nations , 2007. Safe Preparation, Storage and Handling of Powdered Infant Formula: Guidelines. Geneva, Switzerland: World Health Organization. Available here: www.who.int/publications/i/item/9789241595414
  5.  WHO and Food and Agriculture Organization of the United Nations , 2007. Safe Preparation, Storage and Handling of Powdered Infant Formula: Guidelines. Geneva, Switzerland: World Health Organization. Available here: www.who.int/publications/i/item/9789241595414
Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

syalby