7 Tanda anak siap toilet training dan cara melatihnya, Parents perlu tahu!
Jangan buru-buru mengajarkan anak potty training, lihat 7 tanda apakah si kecil sudah atau belum.
Sama seperti kemampuan anak untuk duduk, merangkak atau berjalan, belajar menggunakan toilet merupakan keterampilan yang harus dipelajari si kecil. Sudahkah Parents mengetahui tanda anak siap berlatih toilet training dan bagaimana cara melatih anak toilet training?
Umumnya, anak siap memulai latihan toilet training saat memasuki usia 18 bulan sampai 3 tahun. Namun sebelum memulai latihan, sebenarnya ada beberapa keterampilan ataupun kemampuan lain yang harus dikuasai seorang si kecil.
Di mana, toilet training paling baik dilakukan ketika perkembangan fisik dan emosional anak pada titik tertentu. Oleh karena itulah penting bagi Parents untuk mengamati dan mencatat perubahan perilaku anak yang bisa menunjukkan kesiapannya untuk menggunakan toilet.
Artikel terkait: 4 ‘Senjata’ agar anak sukses potty training yang Parents wajib punya
Tanda anak siap berlatih toilet training
Kesiapan emosional anak untuk memulai belajar toilet training bisa dilihat dari keinginan anak untuk mandiri, kontrol diri, persetujuan, dan penguasaan diri, serta kesadaran sosial mereka. Faktor ini ternyata menjadi beberapa kunci si kecil siap untuk berlatih toilet training.
Secara umum, ada beberapa perilaku si kecil yang dapat terlihat dan menjadi pertanda ia siap untuk berlatih toilet training, yaitu:
- Mulai jarang pipis (diapers kosong)
- Memberitahu Parents ketika ia pipis atau pup di popoknya
- Tidak buang air besar di malam hari
- Memberitahu kapan mereka akan buang air kecil
- Tidak nyaman saat ada kotoran atau air seni di popoknya.
- Meninggalkan ruangan untuk buang air besar atau meminta privasi
- Mengungkapkan keinginan untuk menggunakan toilet
Salah satu dari tanda-tanda di atas bisa menunjukkan bahwa si kecil sudah tertarik untuk mengambil kendali atas kandung kemih dan pencernaannya.
Cara melatih anak toilet training
Proses potty training ini tentu saja membutuhkan proses. Si kecil mulanya akan khawatir dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan saat melihat pispot. Ini adalah tanda bahwa si kecil masih belum siap untuk menggunakannya, dan harus menaklukkan ketakutannya dulu sebelum melanjutkan ke pelatihan yang tepat.
Ada beberapa tips yang bisa Parents lakukan sebagai cara melatih anak toilet training:
1. Beri tahu fungsi dan manfaat toilet
Sebelum si kecil belajar menggunakan toilet, beritahu dia apa saja fungsi toilet dan bagaimana cara kerjanya menggunakan toilet duduk ataupun jongkok, bagaimana menyiram kloset dll. Semakin ia tumbuh dewasa, lambat laun si kecil akan memahami kalau ia perlu menggunakan toilet.
Selain itu beritahu si kecil kalau ia sudah tidak bisa pipis dan BAB di popok lagi. Sehingga ia perlu menggunakan celana dalam, dan harus ke toilet untuk buang air kecil ataupun buang air besar.
2. Coba menggunakan pispot terlebih dahulu
Bila si kecil belum mau menggunakan toilet, Parents bisa menggunakan pispot terlebih dahulu. Jangan lupa tempatkan pispot di kamar mandi agar si kecil terbiasa ke toilet untuk buang air.
Artikel terkait: 6 Tips Agar Toilet Training Lancar dan Sukses
3. Mengatur jadwal
Parents perlu mengatur asupan makanan dan minuman si kecil agar bisa mengatur jadwalnya pergi ke toilet. Untuk itu Parents perlu mengamati kapan biasanya si kecil buang air besar atau pipis.
Misalnya, si kecil biasa pipis satu jam sekali atau pup dua kali sehari. Saat jadwalnya sudah tiba, Parents bisa mengarahkannya ke toilet.
4. Beri si kecil pujian
Setiap kemajuan yang dilakukan si kecil saat belajar toilet training, cobalah ungkapkan rasa bangga padanya dan beri dia pujian. Dengan demikian, ia akan lebih bersemangat melakukan kebiasaan ini.
Semoga proses melatih belajar toilet training bisa berjalan lancar, ya, Parents.
Referensi: Medical Daily, Verywellfamily, What to expect
Baca juga:
7 Tips Mengajarkan Toilet Training untuk Anak dan Persiapannya