“Bundaa… aku mau makan es krim sekarang”
“Mainan ini bagus sekali, deh. Beli ya, bunda?”
Familiar tidak mendengar bujuk rayu si Kecil seperti di atas?
Atas nama rasa sayang, tidak sedikit orang tua yang akhirnya memanjakan anak. Lantas memenuhi dan mengabulkan setiap keinginannya.
Sayang pada anak tentu saja perlu ditunjukan dan diekspresikan. Lagi pula, mendapatkan kasih sayang dan cinta dari orang tua memang salah satu hak anak yang perlu dipenuhi. Namun, bukan berarti harus memanjakan dan mengabulkan apa yang diminta terus menerus.
Pasalnya, jika dibiarkan terus hingga anak tumbuh dewasa, maka bisa berisiko akan memengaruhi pembentukan karakter dan kemampuan literasi keuangannya. Kebiasaan ini tanpa sadar bisa menumbuhkan perilaku konsumtif yang menyebabkan anak kesulitan dalam mengelola keuangannya saat dewasa kelak.
Pada dasarnya, penting untuk dipahami lebih dulu bawah menunda keinginan atau gratification delay penting untuk dilakukan. Tak hanya bisa mencegah perilaku boros, langkah ini merupakan salah satu upaya melatih si kecil memiliki kemampuan menggunakan logikanya dan belajar mengelola emosi.
Pentingnya Mencegah Anak Hidup Konsumtif, Ini Cara Agar Tidak Boros
Menunda untuk memberikan apa yang diinginkan anak nyatanya bisa melatih si Kecil agar tidak boros dan tidak memiliki manajemen keuangan yang baik.
Perilaku ini perlu ditanamkan sejak dini, dengan begitu anak bisa belajar membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Sesuatu yang dibutuhkan berarti memiliki manfaat atau apakah hanya sekadar karena ingin saja.
Sayangnya, melatih anak untuk bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan memang tidak mudah. Apa yang bisa dilakukan?
1. Menjadi Contoh
Cara agar tidak boros, anak-anak tentu saja membutuhkan contoh yang kongkret. Jika, kita sebagai orang tua masih belum mampu mengendalikan, dan menentukan mana yang kebutuhan dan keinginan. Tentu akan lebih sulit untuk mengajarkan dan menerapkannya pada anak.
2. Melatih anak agar bisa mengendalikan keinginannya
Salah satu upaya menumbuhkan karakter tidak boros pada anak bisa dimulai dengan mengajarkan Si Kecil mengenai perbedaan kebutuhan dan keinginan. Untuk anak usia balita, hal ini memang bukan hal yang mudah. Pasalnya, mereka belum bisa memahami konsep menunggu.
Meski akan ada banyak tantangan dan hambatan, melatih anak untuk bisa membeda antara kebutuhan dan keinginan perlu dilakukan. Parents bisa mulai dengan dengan memberikan pemahaman bahwa kebutuhan merupakan kebutuhan mendasar memang diperlukan. Sementara keinginan bukan kebutuhan yang harus dipenuhi. Bahkan jika dimiliki juga tidak akan memengaruhi kualitas hidup.
Agar si Kecil bisa lebih paham, jangan lupa untuk memberikan contoh. Kebutuhan misalnya, kebutuhan makan untuk memenuhi nutrisi dan menghilangkan rasa lapar, perlu belajar agar pintar. Atau membeli sepatu baru untuk mengganti sepatu yang sudah sempit. Sedangkan membeli sepatu baru untuk menambah koleksi hanya sebenarnya hanya keinginan.
3. Mengajarkan arti proses
Dengan menunda keinginannya, anak bisa belajar arti proses. Bahwa apa yang diinginkan bisa dipenuhi atau dicapai setelah melewati berbagai tahapan atau yang dinamakan proses.
4. Menabung Sejak Dini
Membiasakan dan melatih anak untuk bisa menabung tentu saja perlu ditanamkan sejak dini. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan, misalnya dengan membelikan celengan untuk anak. Parents bisa mendorong si Kecil untuk mengisi celengan.
Agar lebih semangat, tidak ada salahnya jika memilih celengan sesuai dengan hewan atau karakter favoritnya. Langkah selanjutnya, ajak si Kecil untuk menabung di bank. Uang yang telah berhasil dikumpulkan di celengan bisa disetorkan ke bank.
Misalnya dengan mengajak si Kecil menabung di Tabungan BRI Junio. Tabungan BRI Junio merupakan produk simpanan Bank Rakyat Indonesia yang dilengkapi dengan fasilitas dan fitur yang menarik khusus untuk tabungan anak. Tabungan ini memang dihadirkan BRI untuk melatih dan menanamkan anak untuk bisa bisa belajar menabung.
Ada banyak fasilitas dan fitur menarik bagi anak yang ditawarkan Tabungan BRI Junio. Selain itu ada beberapa keunggulan yang bisa didapatkan, di antaranya:
- Transaksi real time online
- Kemudahan bertransaksi di lebih dari 9.500 Unit Kerja BRI dan 15.000 ATM BRI seluruh Indonesia.
- Fasilitas autodebet dari rekening orang tua ke rekening anak
- Buku tabungan dan kartu ATM/Debit berkarakter khusus.
Tak hanya itu saja, selain bisa mengajarkan si Kecil menabung Tabungan BRI Junio ini juga bisa Parents manfaatkan untuk menyiapkan dana pendidikan si Kecil. Di mana ada sistem autodebet dari rekening Tabungan BRI BritAma (Rekening orang tua) ke rekening junio anak, sehingga setiap bulannya otomatis terdebet untuk menabung.
Asik bukan? Dengan menabung di Tabungan BRI Junio ada beberapa keuntungan dan kemudahan yang bisa didapatkan. Cara agar tidak boros ini bisa mulai Parents ajarkan pada si Kecil, ya.
Baca juga:
5 Tips Mengajarkan Anak Cara Menabung Sejak Dini
Ajarkan Peribahasa Indonesia Ini pada Anak Agar Sadar Pentingnya Pengelolaan Keuangan
5 Cara Orang Tua Jepang Melatih Anak agar Tidak Boros dan Konsumtif
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.